Keunggulan Vitor Barata: Pilihan Tepat untuk Lini Tengah Persebaya Surabaya?

Posted on

Persebaya Surabaya dan Peluang Mendatangkan Vitor Barata

Bonek dan Bonita, dua kelompok suporter fanatik Persebaya Surabaya, terus memberikan dukungan dan harapan agar manajemen Green Force memanfaatkan kuota pemain asing secara maksimal. Salah satu permintaan yang sering disuarakan adalah adanya rekrutmen pemain asing baru, khususnya pelapis Francisco Rivera yang selama ini menjadi tulang punggawa lini tengah tim.

Rivera telah menunjukkan perannya yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan performa Persebaya Surabaya. Namun, keberadaannya yang begitu sentral juga membawa risiko, terutama jika terjadi cedera atau jadwal kompetisi yang padat. Oleh karena itu, merekrut pemain asing berkualitas sebagai pelapis menjadi langkah strategis untuk memperkuat skuad.

Saat ini, Persebaya hanya mengisi delapan dari sebelas slot pemain asing yang diizinkan untuk musim 2025/2026. Artinya, masih ada tiga kuota yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat tim. Dari sekian banyak nama yang muncul, salah satu yang layak dipertimbangkan adalah Vitor Barata, gelandang asal Portugal yang sempat mencuri perhatian saat bermain untuk Persibo Bojonegoro di Liga 2 musim lalu.

Barata menunjukkan performa yang konsisten dengan empat gol dan enam assist dalam 17 pertandingan. Ia bermain selama total 1.313 menit dan menjadi motor serangan utama bagi Persibo. Gaya bermainnya mirip dengan Rivera, baik dalam posisi maupun peran di lapangan. Ia dikenal sebagai gelandang serang yang aktif, cepat membaca permainan, dan memiliki visi tajam.

Dengan kemampuan tersebut, Barata diyakini bisa menjadi solusi ideal jika Rivera harus absen. Keberadaannya akan membantu menjaga ritme permainan Persebaya tetap stabil dan agresif. Selain itu, Barata kini berstatus bebas transfer setelah dilepas Persibo pada 1 Juni 2025, sehingga Persebaya tidak perlu mengeluarkan biaya transfer besar-besaran.

Ini menjadi peluang emas bagi Persebaya Surabaya untuk segera bertindak sebelum klub lain menyodorkan tawaran. Manajemen hanya perlu menyiapkan penawaran gaji, bonus, dan fasilitas menarik agar Barata tertarik bergabung.

Sebagai pemain asing yang sudah terbiasa bermain di Indonesia, adaptasi Barata tidak akan menjadi masalah. Performanya di Liga 2 menunjukkan bahwa ia mampu bermain di lingkungan kompetitif. Profil lengkapnya, Vitor Hugo Encarnação Freitas, lahir di Funchal, Portugal, pada 3 Maret 1996. Saat ini ia berusia 29 tahun dengan tinggi 1,79 meter dan dominan menggunakan kaki kanan.

Barata berposisi sebagai gelandang serang dengan gaya bermain khas pemain Eropa Selatan: kreatif, agresif, dan penuh determinasi. Harga pasarnya per Maret 2025 mencapai Rp 2,61 miliar, yang dianggap wajar mengingat kontribusinya langsung pada 10 gol dalam satu musim.

Jika dikelola dengan baik, kehadiran Barata bisa meningkatkan daya saing internal lini tengah Persebaya. Duet antara Rivera dan Barata bisa menjadi kekuatan baru, terutama dalam pertandingan-pertandingan penting yang membutuhkan kreativitas tinggi. Selain sebagai pelapis, Barata juga bisa menjadi starter jika performa Rivera menurun atau mengalami cedera.

Persaingan sehat di lini tengah akan memacu performa seluruh gelandang Persebaya Surabaya musim depan. Ini sesuai dengan harapan Bonek yang ingin melihat Green Force tampil konsisten di setiap laga, bukan hanya mengandalkan satu pemain.

Mendatangkan Vitor Barata bukan hanya sekadar menambah kuota asing, tapi juga bentuk keseriusan dalam membangun skuad solid. Dengan status bebas transfer, proses rekrutmen jadi lebih efisien secara finansial. Kini, tinggal bagaimana manajemen Persebaya Surabaya menyikapi peluang ini dengan cepat dan tepat.

Jika Persebaya berhasil mendatangkan Barata, maka lini tengah mereka akan semakin tajam, dalam, dan siap bersaing di Super League 2025/2026. Keputusan ini bisa menjadi investasi cerdas yang berdampak besar bagi prestasi tim di masa depan.