Penguatan IHSG dengan Kekhawatiran Inflasi AS
Pasar modal Indonesia kembali menunjukkan tanda-tanda penguatan pada awal perdagangan pertengahan pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan ke level 7.140, naik sebesar 43,32 poin atau 0,61 persen pada penutupan perdagangan Selasa (15/7/2025). Meskipun demikian, analis memperkirakan bahwa momentum penguatan ini bisa terbatas akibat berbagai faktor eksternal.
Salah satu sentimen positif yang memberi dukungan adalah kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat. Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan adanya kesepakatan tarif perdagangan yang mencakup tarif sebesar 19 persen dan akses penuh AS ke pasar Indonesia tanpa pajak. Selain itu, rencana pembelian energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS, serta pembelian 50 unit pesawat Boeing Jet juga menjadi bagian dari perjanjian tersebut.
Perusahaan sekuritas Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyebutkan bahwa Indonesia dan AS sedang menyusun pernyataan bersama untuk merinci rincian kesepakatan ini, termasuk langkah-langkah non-tarif dalam perjanjian komersial tersebut.
Namun, di sisi lain, pasar dikejutkan oleh data inflasi AS yang menunjukkan kenaikan. Secara bulanan, inflasi meningkat 0,1 persen menjadi 0,3 persen, sementara secara tahunan naik dari 2,4 persen menjadi 2,7 persen. Hal ini memicu kekhawatiran investor bahwa kebijakan suku bunga The Fed bisa kembali ketat.
Dari sisi teknikal, Nico memprediksi bahwa IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di kisaran 7.025–7.240. Ia juga menyoroti kemungkinan adanya koreksi, sehingga investor disarankan untuk tetap waspada terhadap pergerakan pasar.
Sementara itu, Ivan Rosanova dari Binaartha Sekuritas menilai bahwa IHSG masih bergerak dalam tren konsolidasi. Jika indeks tetap berada di atas level support 7.026, reli bisa terus berlanjut. Namun, jika IHSG turun di bawah level tersebut, ada potensi menguji garis SMA-20. Level resisten tercatat di 7.181, 7.240, dan 7.324. Indikator MACD masih menunjukkan momentum bullish.
Rekomendasi Saham Hari Ini
Pilarmas Investindo Sekuritas
- ERAA: Harga terakhir Rp 545, support Rp 530, resistance Rp 585, target Rp 575
- SMRA: Harga terakhir Rp 398, support Rp 384, resistance Rp 410, target Rp 408
- ASRI: Harga terakhir Rp 142, support Rp 133, resistance Rp 153, target Rp 151
Binaartha Sekuritas
- BBNI: Buy on weakness, support Rp 3.750, resistance Rp 4.250–Rp 4.880, target Rp 4.250
- BBRI: Hold, support Rp 3.520, resistance Rp 3.960–Rp 4.370, target Rp 3.960
- MEDC: Buy on weakness, support Rp 1.110, resistance Rp 1.355–Rp 1.635, target Rp 1.355
- PGAS: Trading buy, support Rp 1.455, resistance Rp 1.650–Rp 1.920, target Rp 1.625
MNC Sekuritas
- BFIN: Buy on weakness Rp 780–Rp 795, stoploss di bawah Rp 770, target Rp 840–Rp 890
- BMRI: Buy on weakness Rp 4.440–Rp 4.650, stoploss di bawah Rp 4.410, target Rp 4.880–Rp 5.000
- INKP: Speculative buy Rp 5.450–Rp 5.675, stoploss di bawah Rp 5.325, target Rp 6.025–Rp 6.175
- SRTG: Buy on weakness Rp 1.640–Rp 1.665, stoploss di bawah Rp 1.590, target Rp 1.755–Rp 1.810
Disclaimer: Artikel ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi berasal dari analis sekuritas yang disebutkan, dan PasarModern.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang diambil. Pastikan Anda melakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi.
