Penjaga Kos Akui Tidak Melihat Arya Daru di Malam Kematian
Siswanto, penjaga kos Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan di Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, memberikan pernyataan yang menimbulkan pertanyaan baru terkait kematian diplomat muda tersebut. Ia mengaku tidak melihat Arya pada malam sebelum jenazahnya ditemukan, meskipun polisi menyebut sebaliknya.
Siswanto mengungkapkan bahwa ia sudah tidur sejak sore hari karena hujan deras. “Saya dari sore malah udah tidur, kan hujan terus, malam Selasa hujan terus,” katanya. Menurutnya, ia hanya bangun setelah menerima telepon dari istri Arya, Meta Ayu Puspitantri. “Kalau gak ditelepon sama istrinya alamarhum itu juga saya gak bangun itu sebenarnya,” ujarnya.
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa Siswanto mengecek kamar Arya pada pukul 00.27 WIB. Saat itu, ia hanya mengenakan sarung dan belum berpakaian lengkap. “Makanya saya pakai sarung, habis solat isya itu kan, saya rebahan langsung tidur,” tambahnya.
Siswanto mengaku tidak tahu apakah Arya membuang sampah atau sedang makan malam. “Enggak. Itu kan dari sore udah tidur saya,” katanya. Ketika ditanya kapan terakhir kali bertemu dengan Arya, ia menjawab bahwa terakhir kali melihatnya adalah pada hari Minggu (6/7/2025). “Terakhir lihat Mas Darunya berarti kapan?” tanya awak media. “Terakhir hari Minggu. Hari Minggu kan suka bawa mobil kantor,” jawab Siswanto.
Perbedaan Pernyataan dengan Polisi
Pernyataan Siswanto justru berbeda dengan pernyataan polisi. Kompol Rezha Rahandhi, Kapolsek Metro Menteng, menyatakan bahwa Arya sempat menyapa penjaga kos sebelum masuk ke kamarnya pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 22.30 WIB. “Jadi korban sempat terlihat di area dapur untuk makan, mungkin habis ngegojek (pesan dari Gojek) kali ya. Dia juga sempat membuang sampah dan menyapa penjaga kosan yang berada di belakang. ‘ayo mas’, gitu aja,” ujarnya.
Menurut rekaman CCTV, Arya terlihat kembali masuk ke kamarnya setelah itu dan tidak terlihat lagi. “Iya, kamarnya dalam keadaan digrendel dari dalam. Jadi setelah terlihat sekitar pukul 22.30 WIB malam itu, tidak ada lagi yang melihat korban,” tambahnya.
Keberadaan Arya di Rooftop Gedung Kemlu
Selain itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa Arya sempat terekam CCTV sedang berada di rooftop Gedung Kemlu. Rekaman menunjukkan bahwa Arya berada di rooftop selama 1 jam 26 menit pada Senin (7/7/2025) malam.
“Jadi hasil pendalaman terhadap CCTV yang ada di gedung Kemenlu, tempat korban bekerja, kemudian hasil pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan oleh penyelidik, maka diduga ya, diduga tanggal 7 Juli 2025 jam 21.43 sampai jam 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit, diduga korban berada di rooftop lantai 12 gedung Kemenlu,” ujar Ade Ary.
Dari pengamatan CCTV, Arya terlihat membawa tas ransel dan tas belanja saat naik ke rooftop. Namun, ketika turun, kedua tas tersebut tidak terlihat lagi. “Penyelidik mendapatkan fakta bahwa berdasarkan pengamatan CCTV tersebut, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja. Kemudian saat turun korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja,” tambahnya.
Pertanyaan yang Masih Membuka Celah
Pernyataan Siswanto dan pernyataan polisi yang berbeda membuat banyak orang mulai meragukan apakah Arya benar-benar pulang pada malam itu atau justru ada skenario yang sengaja disembunyikan. Dengan adanya CCTV yang menunjukkan keberadaannya di rooftop, serta pernyataan yang kontradiktif dari saksi-saksi, kasus ini masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran sebenarnya.