Kepribadianmu Tetap Sama atau Berubah? Ini Fakta Mengejutkan dari Psikologi

Posted on

Kepribadian Bukanlah Sesuatu yang Tetap, Tapi Bisa Berubah Seiring Waktu

Pernahkah kamu merasa, “Kenapa aku jadi berbeda dari dulu?” Misalnya, dulu kamu mudah marah dan emosional, tapi sekarang lebih tenang dan stabil. Atau dulu kamu sangat sosial dan ramah, namun kini lebih suka menyendiri. Pertanyaannya adalah, apakah perubahan ini hanya ilusi atau memang kepribadian kita bisa berubah seiring bertambahnya usia?

Banyak orang percaya bahwa kepribadian seseorang terbentuk sejak kecil dan sulit untuk diubah. Namun, beberapa penelitian psikologi menunjukkan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Kepribadian manusia ternyata lebih fleksibel daripada yang kita bayangkan.

Kepribadian Bukan Batu, Tapi Tanaman yang Tumbuh

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Psychology Today, kepribadian kita terus berkembang sepanjang hidup. Seiring bertambahnya usia, banyak orang justru menjadi lebih ramah, bertanggung jawab, dan lebih tenang secara emosional. Proses ini disebut sebagai personality maturation—artinya, manusia tidak berhenti berubah. Kita bisa menjadi versi diri yang lebih dewasa, bahkan tanpa sadar.

Perubahan paling signifikan biasanya terjadi antara usia 20 hingga 50 tahun. Pada fase ini, seseorang cenderung lebih disiplin, lebih peduli pada orang lain, dan lebih stabil secara emosional dibanding masa remaja. Hal ini bisa dimengerti karena pada rentang usia ini, seseorang menghadapi tanggung jawab besar seperti kuliah, karier, pernikahan, dan pengelolaan keluarga. Situasi-situasi ini memaksa kita untuk beradaptasi, yang akhirnya membentuk kepribadian baru.

Saat Usia 60-an, Kepribadian Bisa ‘Balik Arah’

Menariknya, perubahan kepribadian tidak berhenti di usia produktif saja. Menurut laporan The Atlantic, saat memasuki usia 60 tahun ke atas, banyak orang mengalami “gelombang kedua” perubahan kepribadian. Mereka cenderung kehilangan sifat keterbukaan terhadap hal-hal baru, menjadi kurang aktif secara sosial, dan tingkat kecemasan bisa meningkat kembali.

Faktor utama yang memengaruhi perubahan ini adalah kondisi kesehatan, pensiun, serta kehilangan orang terdekat. Di usia lanjut, lingkungan dan keadaan hidup juga bisa memengaruhi cara seseorang berpikir dan bersikap.

Bertambah Tua Akan Bertambah Bijak

Meski begitu, bertambahnya usia bukanlah kabar buruk. Justru, banyak penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa dan lansia lebih mampu mengelola emosi negatif, lebih bijak dalam mengambil keputusan, dan lebih penuh empati. Dengan kata lain, semakin tua seseorang, semakin ia paham cara menikmati hidup.

The Atlantic bahkan menyebut bahwa orang yang menua dengan baik bisa menemukan kebahagiaan lebih stabil karena sudah terbiasa melewati badai kehidupan. Ini menunjukkan bahwa usia tidak selalu membuat seseorang menjadi lebih keras, melainkan lebih sabar dan bijaksana.

Mengapa Kepribadian Bisa Berubah?

Ada beberapa alasan utama mengapa kepribadian tidak pernah benar-benar statis. Hidup dewasa memaksa kita untuk disiplin, berkomitmen, dan berempati. Itu sebabnya banyak orang yang awalnya ceroboh atau egois, perlahan menjadi lebih bijak karena tanggung jawab sosial dan pekerjaan.

Pernikahan, kegagalan, keberhasilan, kehilangan, hingga trauma bisa memengaruhi cara seseorang memandang hidup. Pengalaman hidup otomatis menggeser aspek kepribadiannya. Selain itu, faktor menurunnya kesehatan, berkurangnya lingkaran sosial, dan perubahan rutinitas setelah pensiun juga bisa memengaruhi kepribadian seseorang.

Apakah Semua Orang Mengalami Hal yang Sama?

Jawabannya tidak. Ada orang yang drastis berubah, ada pula yang relatif stabil. Faktor genetik, lingkungan, dan bahkan mindset turut menentukan apakah kita akan banyak berubah atau tetap konsisten dengan “diri lama” kita.

Mengetahui bahwa kepribadian bisa berubah akan membuka banyak peluang besar. Pengembangan diri lebih mungkin terjadi. Kamu bisa melatih sifat-sifat yang ingin ditingkatkan, seperti kesabaran atau kedisiplinan. Hubungan akan lebih adaptif. Kamu bisa memahami bahwa pasangan, teman, atau orang tua pun berubah, sehingga lebih mudah menerima mereka. Selain itu, karier jadi lebih fleksibel. Perubahan kepribadian bisa membuatmu lebih cocok dengan peran tertentu seiring waktu.

Kepribadian Bukan Sesuatu yang Kaku

Kepribadian bukan sesuatu yang kaku atau abadi. Ia lebih mirip pohon yang tumbuh, berkembang, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Di usia 20–50, banyak orang jadi lebih dewasa dan stabil. Di usia 60-an ke atas, perubahan bisa terjadi lagi, dengan tantangan baru.

Meski berbeda pada setiap individu, arah umumnya menunjukkan bahwa kita bisa jadi lebih bijak dan empatik. Jadi, jika kamu merasa berubah dibanding dirimu yang dulu, jangan khawatir. Itu bukan berarti kamu kehilangan jati diri, melainkan justru sedang bertumbuh menuju versi yang lebih matang.