Kenali Kemenyan, yang Disentil Gibran pada Pengguna Parfum LV dan Gucci

Posted on

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Menyoroti Penggunaan Parfum Mahal yang Terbuat dari Kemenyan

Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, memberikan pernyataan yang menarik perhatian publik. Ia menyentil ibu-ibu yang menggunakan parfum merek ternama seperti Louis Vuitton (LV) dan Gucci, dengan mengungkapkan bahwa bahan dasar dari parfum tersebut ternyata berasal dari kemenyan.

Menurut Gibran, banyak masyarakat masih belum menyadari bahwa produk-produk parfum mahal yang mereka gunakan terbuat dari bahan alami bernama kemenyan. Ia menjelaskan bahwa kemenyan yang biasanya dijual dalam bentuk mentah, sering kali digunakan sebagai bahan baku untuk membuat parfum berkelas tinggi.

Pernyataan ini disampaikan Gibran saat berbicara di hadapan peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional. Meski sebagian orang menganggap kemenyan sebagai sesuatu yang mistis, faktanya, kemenyan memiliki nilai ekonomi yang signifikan, terutama di pasar global.

Apa Itu Kemenyan?

Kemenyan adalah salah satu rempah yang sering kali disalahpahami oleh masyarakat. Banyak orang mengaitkannya dengan hal-hal mistis atau kepercayaan tradisional. Namun, secara ilmiah, kemenyan adalah kristal padat yang berasal dari getah pohon kemenyan. Ketika dibakar, kemenyan menghasilkan aroma yang harum dan disebut-sebut memiliki manfaat khusus.

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ary Prihardhyanto Keim, menjelaskan bahwa kemenyan dihasilkan dari beberapa jenis tumbuhan, antara lain Styrax benzoin, Styrax paralleloneurus, Styrax sumatrana, dan Styrax tonkinensis. Dari keempat jenis tersebut, tiga di antaranya merupakan endemik Sumatera. Salah satunya adalah Styrax sumatrana atau dikenal juga sebagai kemenyan Toba, yang menjadi yang terbaik dan termahal.

Kemenyan dapat ditemukan di pulau-pulau seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Getahnya telah digunakan dalam perdagangan selama ribuan tahun, bahkan sejak 5.000 tahun lalu.

Kemenyan Bukan Hal Negatif

Meskipun kemenyan sering dikaitkan dengan dunia klenik dan perdukunan, para peneliti memandangnya secara berbeda. Menurut Mohammad Fathi Royyani dari Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN, cara pandang masyarakat perlu diubah. Contohnya, kebiasaan mengasapi keris bisa dijelaskan secara ilmiah.

Keris terbuat dari logam campuran, sedangkan asap kemenyan mengandung senyawa yang dapat mengikat unsur logam di dalamnya. Hal ini membuat keris lebih kuat, awet, dan tidak mudah berkarat. Dengan demikian, kemenyan bukanlah sesuatu yang negatif, melainkan bahan alami yang memiliki potensi ekonomi besar.

Manfaat Kemenyan

Kemenyan memiliki berbagai manfaat, baik secara tradisional maupun modern. Bahan ini sering diolah menjadi parfum, aromaterapi, atau minyak atsiri. Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, resin dari pohon Styrax benzoin sangat dibutuhkan dalam industri parfum, aromaterapi, makanan, hingga farmasi.

Indonesia merupakan salah satu produsen utama kemenyan di dunia. Negara ini menyuplai sekitar 80 persen kebutuhan kemenyan global. Namun, nilai ekspor kemenyan Indonesia masih jauh dari potensinya. Pada tahun 2024, nilai ekspor kemenyan mencapai 52,1 juta dolar AS atau sekitar Rp 847 miliar. Tahun ini, angka tersebut meningkat sebesar 5,3 persen.

Meski begitu, jumlah tersebut masih jauh dari total pasar global kemenyan yang mencapai 23 miliar dolar AS atau sekitar Rp 373 triliun. Dengan potensi yang besar, kemenyan bisa menjadi salah satu komoditas unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *