Kemenperin: Desain Kemasan Tingkatkan Daya Saing IKM

Posted on

Peran Penting Kemasan dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Industri

Kemasan bukan hanya sekadar pelindung atau pemanis bagi suatu produk, tetapi juga menjadi salah satu faktor penentu daya saing dan citra industri. Dengan kemasan yang berkualitas, sebuah produk bisa lebih mudah menarik perhatian konsumen, memperkuat identitas merek, serta meningkatkan kepercayaan pasar. Hal ini membuat kemasan menjadi aspek penting dalam strategi pemasaran dan pengembangan bisnis.

Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, fungsi kemasan tidak lagi sebatas melindungi produk. Saat ini, kemasan juga memiliki peran promosional yang signifikan. “Perkembangan industri membawa perubahan pada fungsi kemasan. Selain bersifat protektif, kemasan kini juga berfungsi sebagai alat promosi,” ujarnya dalam pernyataannya di Jakarta.

Pemilihan kemasan harus disesuaikan dengan target pasar, nilai estetika, kenyamanan, dan ukuran produk. Kemasan juga berperan dalam menyampaikan informasi, meningkatkan nilai jual, menjadi identitas produk, dan menciptakan loyalitas konsumen. “Loyalitas konsumen bisa dibangun secara emosional melalui desain kemasan yang unik, warna yang menarik, tata letak yang rapi, serta logo yang mudah dikenali,” tambahnya.

Dengan semakin berkembangnya selera pasar dan teknologi desain, tren kemasan pun terus berubah. Tantangan dalam penyusunan desain kemasan saat ini tidak hanya terletak pada estetika, tetapi juga pada fungsionalitas, keberlanjutan, dan biaya produksi. Perubahan ini didorong oleh preferensi konsumen yang lebih peduli lingkungan, kemajuan teknologi, serta kebutuhan akan inovasi untuk menarik perhatian pasar.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Reni mengapresiasi penyelenggaraan Inpack Award 2025. Kegiatan ini memberikan ruang kompetisi bagi pelajar dan mahasiswa desain, sehingga diharapkan mampu menghasilkan inovasi desain kemasan yang sesuai dengan perkembangan tren saat ini.

Selain itu, Direktorat Jenderal IKMA telah mengambil langkah inisiatif dengan membentuk Klinik Desain Merek dan Kemasan (KDMK) sejak tahun 2003. Tujuan dari KDMK adalah membantu pelaku IKM dalam pemilihan bahan kemasan, teknologi kemasan, serta pembuatan desain dan label sesuai regulasi yang berlaku. KDMK juga memberikan layanan bantuan cetak kemasan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas kemasan, KDMK bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, industri besar, swasta, institusi pendidikan, dan masyarakat umum. Sebagai wujud kolaborasi ini, Ditjen IKMA menciptakan platform digital e-Kemasan IKM. Platform ini mengintegrasikan informasi terkait kemasan produk, yang dapat diakses melalui situs resmi.

Platform e-Kemasan IKM dirancang sebagai pusat data dan informasi sekaligus sarana interaktif yang menghubungkan seluruh pemangku kepentingan dalam satu sistem digital. Dengan demikian, proses peningkatan mutu kemasan dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi serta kebutuhan pasar.

Di platform ini, para pelaku industri dapat mengakses berbagai fitur seperti data rumah kemasan, mitra kemasan, asosiasi, perguruan tinggi, regulasi, artikel, hingga e-learning tentang kemasan. Pengguna juga bisa berdiskusi melalui forum yang tersedia.

Sejak pertama kali dibuka hingga akhir tahun 2024, platform KDMK telah dikunjungi oleh 11.491 pengguna. Pada tahun yang sama, KDMK telah melayani sebanyak 244 IKM, dengan rincian 180 IKM difasilitasi perbaikan atau pembuatan desain merek dan kemasan, serta 64 IKM mendapatkan layanan konsultasi. Selain itu, KDMK juga memberikan konsultasi kepada 45 dinas atau pihak terkait lainnya.

Dalam setiap konsultasi desain kemasan, setiap IKM akan diberikan dua alternatif desain logo merek dan dua alternatif desain kemasan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang lebih luas dan sesuai dengan kebutuhan industri.