Debut Pemain Muda Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025
Dua atlet bulu tangkis muda Indonesia akan memulai perjalanan mereka dalam ajang Kejuaraan Dunia 2025. Keduanya adalah Alwi Farhan, yang berusia 20 tahun dan akan tampil di nomor tunggal putra, serta Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, yang berusia 19 tahun dan akan berlaga di ganda campuran bersama Jafar Hidayatullah.
Alwi Farhan akan menjadi yang pertama dari keduanya untuk tampil pada hari Selasa (26/8/2025) di Adidas Arena, Paris, Prancis. Ia akan menghadapi Nguyen Hai Dang dari Vietnam dalam babak 64 besar. Sementara itu, Felisha dan Jafar akan bertanding pada hari Rabu (27/8/2025), setelah mendapatkan bye pada babak 48 besar.
Kejuaraan Dunia 2025 menjadi momen penting bagi Alwi dan Jafar/Felisha. Mereka tidak hanya sekadar tampil, tetapi juga membawa harapan baru bagi bulu tangkis Indonesia. Sejak menjadi kapten dan wakil kapten tim Merah Putih di Kejuaraan Dunia Junior 2023, keduanya telah menunjukkan potensi luar biasa. Saat itu, tim Indonesia meraih medali perak di beregu campuran.
Alwi berhasil mencuri perhatian dengan menjadi Juara Dunia Junior di tunggal putra, sedangkan Felisha bersama Adrian Pratama harus puas dengan kekalahan di babak delapan besar. Tahun ini, dua alumnus PB Exist tersebut menjadi harapan baru di tengah tantangan yang dihadapi bulu tangkis Indonesia.
Felisha mengungkapkan rasa senangnya ketika Alwi berhasil lolos ke Kejuaraan Dunia. Alwi mendapat promosi dari daftar cadangan setelah Viktor Axelsen mundur. Sementara Jafar/Felisha lolos karena memiliki peringkat dunia yang lebih tinggi, termasuk setelah meraih medali perunggu di Kejuaraan Asia 2025.
“Saya langsung mengirim pesan ke Alwi saat tahu dia lolos,” ujar Felisha melalui rilis resmi dari PBSI. “Saya senang dia bisa bermain di sini. Meski dia tidak mau kalah dengan saya.”
Alwi menyambut persaingan dengan Felisha sebagai sesuatu yang positif dalam pertemanan. “Felisha menyelamati saya saat dipastikan masuk ke Kejuaraan Dunia,” katanya. “Saya senang punya teman seperti Felisha yang selalu punya sikap positif.”
Kedekatan antara keduanya membuat mereka sering berdiskusi dan saling mendukung. “Kami banyak berbicara tentang hal-hal di luar lapangan, seperti makanan dan pakaian,” tambah Felisha.
Alwi sendiri tidak pernah membayangkan bisa berlaga di Adidas Arena, venue yang digunakan untuk Olimpiade Paris 2024. “Senang akhirnya bisa ke sini. Atmosfernya sangat berbeda,” ujarnya. “Kejuaraan Dunia adalah ajang yang dinantikan semua pemain.”
Ia berharap dapat memaksimalkan persiapan yang telah dilakukan bersama pelatih. “Saya sangat menantikan untuk menampilkan apa yang saya miliki,” kata Alwi. “Saya harus mengatur emosi agar tetap tenang meski terasa sangat excited.”
Felisha juga merasakan hal serupa. Ia ingin fokus tanpa beban. “Puji Tuhan bisa sampai di Paris,” ujarnya. “Saya siap melakukan yang terbaik.” Ia mengatakan bahwa meskipun tampilan stadion berbeda dari Olimpiade, ia tetap merasakan aura yang istimewa. “Yang paling penting adalah fokus dan tidak ada yang ditakuti,” tutup Felisha.


