Kebiasaan Warren Buffett yang Membantunya Tetap Tajam di Usia Senja
Warren Buffett, investor legendaris yang dikenal sebagai “Oracle of Omaha”, adalah contoh nyata bahwa kejernihan pikiran tidak selalu bergantung pada gaya hidup sehat yang konvensional. Di usianya yang ke-94 tahun, ia masih aktif memimpin perusahaan besar dan memengaruhi dunia investasi dengan ketajaman berpikir yang luar biasa. Meskipun gaya hidupnya terlihat sederhana dan jauh dari kebiasaan sehat ala kadarnya, ada beberapa kebiasaan unik yang menjaga kesehatan otaknya tetap tajam.
Tidur Cukup Setiap Malam
Salah satu kebiasaan utama Buffett adalah tidur selama delapan jam setiap malam. Berbeda dengan banyak CEO yang bangun sangat pagi, Buffett lebih memilih untuk memiliki waktu istirahat yang cukup. Ia percaya bahwa tidur yang cukup membantu menjaga fungsi otak dan meningkatkan produktivitas. Studi ilmiah pun mendukung hal ini, menunjukkan bahwa tidur yang cukup berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik.
Bermain Bridge untuk Melatih Otak
Meski sibuk mengelola perusahaan bernilai triliunan dolar, Buffett selalu menyempatkan diri untuk bermain bridge. Permainan kartu strategi ini menjadi salah satu aktivitas favoritnya. Ia menganggap bridge sebagai olahraga terbaik untuk otak karena membutuhkan kemampuan berpikir cepat, analisis, dan pengambilan keputusan.
Fokus pada Hal-Hal yang Disukai
Buffett dikenal sangat selektif dalam menggunakan waktunya. Ia cenderung fokus pada hal-hal yang disukainya dan jarang melakukan sesuatu yang tidak ia sukai. Dalam sebuah pidato, ia mengatakan bahwa ia hampir tidak pernah melakukan apa pun yang tidak ia sukai. Bahkan, sahabat dekatnya, Bill Gates, pernah mencatat bahwa ada hari-hari ketika Buffett benar-benar tidak melakukan apa pun, dan itu bagian dari strateginya menjaga ketenangan mental.
Membaca Setiap Hari
Salah satu kebiasaan paling mencolok dari Buffett adalah waktu membacanya yang luar biasa. Ia menghabiskan 5 hingga 6 jam sehari untuk membaca berbagai buku tentang bisnis dan investasi. Menurutnya, membaca membantu memperlambat penurunan kognitif dan mempertajam daya pikir. Penelitian menunjukkan bahwa membaca secara teratur bisa meningkatkan kemampuan berpikir dan memori.
Bersyukur atas Hal-Hal Positif
Rasa syukur juga menjadi kunci kebahagiaan Buffett. Ia sering mengingatkan bahwa hidup penuh dengan hal-hal baik, seperti mitra kerja yang hebat, manajer yang berkualitas, dan keluarga yang luar biasa. Dengan bersyukur, ia mampu menjaga semangat dan kebahagiaan meski di usia senja.
Menikmati Makanan Cepat Saji
Banyak orang mungkin terkejut dengan kebiasaan makan Buffett. Ia tidak mengikuti pola makan sehat ala buku diet. Justru, ia sering mengonsumsi Coca-Cola, makanan cepat saji, dan camilan manis. Namun, ia juga memiliki investasi besar di perusahaan-perusahaan seperti Coca-Cola, Dairy Queen, dan Kraft Heinz. Ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya menikmati makanannya, tapi juga memahami nilai investasinya.
Selalu Belajar dari Banyak Hal
Buffett adalah pembelajar seumur hidup. Ia tidak hanya membaca buku, tapi juga belajar dari orang-orang, situasi, dan peluang. Ia percaya bahwa pengetahuan bisa dicari sendiri, tetapi pemahaman yang mendalam sering kali datang dari interaksi dengan orang lain. Dengan membangun hubungan yang tepat, ia mampu meraih wawasan yang tidak bisa ditemukan melalui pencarian online.
Memiliki Hubungan dengan Orang-Orang Cerdas
Selain pengetahuan, Buffett juga mengandalkan hubungan dengan orang-orang cerdas. Ia tahu siapa yang perlu diajak bicara dan kapan harus mendengarkan. Menurutnya, membangun jaringan dengan orang-orang yang bijak bisa memberikan wawasan yang tidak bisa ditemukan lewat internet. Dengan demikian, ia mampu mengambil keputusan yang tepat dalam investasi dan bisnis.
