Kebakaran Hutan di Israel: Negara-negara ini Kirim Cepat Pesawat Pemadam

Posted on


TEL AVIV,

Kebakaran hutan skala besar terjadi di Israel pada hari Kamis (1/5/2025), membuat para petugas penanggulangan kebakaran berjuang ekstra untuk mengekstinguish api yang membahayakan rute utama menuju dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Kebakaran di hutan pinus tersebut sangatlah pesat penyebarannya, mengharuskannya para pengendara meninggalkan mobilnya dan segera berlari untuk mencapai tempat aman.

Pembakaran hutan di Israel bermula pada hari Rabu saat siang hari, disebabkan oleh temperatur udara yang sangat tinggi, kecepatan angin yang kuat, serta kondisi tanah yang amat kering.

Kabus tebal akibat api besar membuat langit di Yerusalem nampak suram. Warga yang berada di dekat lokasi kebakaran harus dievakuasi sebagai tindakan antisipatif.

Berdasarkan pernyataan Tal Volvovitch, yang merupakan pembicara resmi dari otoritas pemadam kebakaran dan penyelamat di Israel, api pada insiden kali ini telah merenggut setidaknya 20 kilometer persegi area hutan, menjadikan kejadian tersebut sebagai kebakaran paling besar dalam sepuluh tahun belakangan.

“Walaupun demikian, api tersebut tidak menimbulkan kerusakan pada tempat tinggal penduduk,” katanya, sebagaimana dilaporkan oleh media tersebut.
Arab News
.

Kebakaran itu pun terjadi pada hari perayaan kemerdekaan Israel, saat orang-orang umumnya merayakan dengan piknik bersama di taman atau hutan.

Ini menyebabkan otoritas meminta masyarakat agar menjauhi taman dan hutan, serta waspada ketika melaksanakan kegiatan berbahaya, contohnya piknik di luar ruangan.

Sebagai akibat dari kebakaran tersebut, 12 individu dilarikan ke rumah sakit pada hari Rabu, mayoritas karena terpapar asap yang membahayakan, sedangkan 10 korban lainnya menerima pertolongan di lokasi kejadian.

Laporan dari Ambulans Magen David Adom mengindikasikan beberapa usaha bantuan internasional yang dilakukan untuk memadamkan api dalam kejadian tersebut.

Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Ukraina, dan Romania mengirimkan pesawat pemadam kebakaran, sedangkan Macedonia Utara dan Cyprus juga menyertakan pesawat pengairan dalam bantuan mereka.

Pada hari Kamis pagi, kira-kira 10 pesawat sudah aktif di area kebakaran tersebut, sementara delapan pesawat tambahan direncanakan untuk tiba menjelang sore hari.

Setelah melakukan tindakan pemadam kebakaran dengan gencar, pemerintah Israel menghapuskan larangan pengosongan yang sebelumnya telah ditetapkan di berbagai kota di pegunungan Yerusalem.

“Ketiganya adalah masyarakat beragama Katolik yang dievakuasi pada hari Rabu dan telah diizinkan untuk kembali ke tempat tinggalnya pada hari Kamis,” ungkap Farid Jubran, seorang perwakilan dari Patriarkat Latin.

Walaupun kebun anggur dan pohon zaitun mereka hancur lebur, namun tak terdapat korban meninggal, serta gedung-gedung gereja bersejarah yang berada di sekitar wilayah itu sukses melewati efek samping api dengan aman.

Pada saat bersamaan, jalur utama yang menghubungkan Yerusalem dengan Tel Aviv telah dibuka kembali setelah sempat tertutup akibat kebakaran.

Kebakaran skala besar di Israel memang tidak terjadi untuk pertama kalinya. Di tahun 2010, api merusak kira-kira 12.000 hektar hutan di pegunungan Karmel, bagian utara Israel dan sayangnya hal ini menyebabkan korban jiwa mencapai 44 orang.