Kasus Raya di Sukabumi Jadi Peringatan, Menkes Budi Tekankan Pemerataan Kesehatan

Posted on

Menteri Kesehatan Berikan Tanggapan Terkait Kematian Balita di Sukabumi

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, memberikan respons terkait kematian balita bernama Raya di Kabupaten Sukabumi pada Juli lalu. Balita tersebut diduga menderita infeksi berat yang disebut sebagai askariasis atau cacingan. Menkes menilai kasus ini sebagai peringatan penting untuk memastikan layanan kesehatan merata dan dapat diakses oleh seluruh rakyat Indonesia.

Menkes menyampaikan bahwa kejadian ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam kualitas pelayanan kesehatan antara kota-kota besar dan daerah-daerah terpencil. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan di Sukabumi serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.

“Yang pertama, kita sedih melihat masih banyak masyarakat kita yang membutuhkan layanan kesehatan yang baik. Perbedaan antara kualitas layanan kesehatan di kota-kota besar dan daerah-daerah terpencil itu masih sangat jauh,” ujar Budi.

Dalam kegiatannya di UNPAD, Menkes menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo meminta Kemenkes untuk memastikan layanan kesehatan merata bagi 280 juta penduduk Indonesia. Ia menekankan pentingnya memperbaiki sistem kesehatan di wilayah seperti Jawa Barat, termasuk Sukabumi.

“Contoh kasus ini menjadi alarm buat kita untuk memastikan bahwa tidak perlu jauh-jauh. Yang di Jawa Barat aja. Tadi saya ngomong sama Pak Dedi, yuk kita beresin,” tambahnya.

Langkah Pemerintah untuk Memperbaiki Layanan Kesehatan

Budi menjelaskan bahwa pihaknya akan memastikan dinas kesehatan di daerah seperti Sukabumi turun langsung hingga ke tingkat puskesmas. Ia menekankan bahwa jika ada gejala cacingan pada satu anak saja, maka segera diberikan obat cacing yang tersedia di puskesmas.

“Obat cacing itu murah, ada di puskesmas, diberikan sekali itu memberikan dampak yang sangat baik,” ujarnya. Menkes menekankan bahwa sanitasi yang buruk bisa menjadi indikasi adanya cacingan, sehingga perlu segera ditangani.

Selain itu, Budi juga menyampaikan bahwa balita Raya meninggal bukan karena cacingan, tetapi akibat infeksi. Ia menduga penyebabnya adalah meningitis atau tuberkulosis (TBC). Infeksi ini terjadi karena batuk berdahak yang tidak sembuh-sembuh selama tiga bulan, sehingga bakteri menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan sepsis.

“Untuk itu kita memastikan bahwa dalam program cek kesehatan gratis, nanti akan dilakukan pemeriksaan TBC dan cacing. Sehingga jika ketahuan lebih dini, kejadian seperti ini tidak akan terjadi,” ujarnya.

Pentingnya Deteksi Dini dan Akses Layanan Kesehatan

Menkes menekankan bahwa penyakit seperti TBC dan cacingan bisa disembuhkan jika diketahui lebih awal. Ia menyampaikan bahwa obat cacingan sangat mudah ditemukan dan murah, sedangkan pengobatan TBC juga efektif jika dilakukan secara tepat waktu.

“Kan itu tadi, obat cacingan tuh sangat tersedia, sangat murah, sekali minum bisa beres. TBC itu kalau ketahuan, di obatnya pun ampuh gitu, sembuh,” ucapnya.

Menkes juga menegaskan bahwa tugas utama dalam pelayanan kesehatan ada di puskesmas. Di sana, petugas harus aktif memantau kondisi kesehatan masyarakat dan segera memberikan obat jika ditemukan gejala penyakit.

Evaluasi dari Gubernur Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai bahwa evaluasi pemerintahan desa dan posyandu harus lebih aktif. Ia menekankan pentingnya penimbangan balita setiap bulan sebagai bagian dari tradisi yang sudah lama dilaksanakan.

“Dan ini harus terus berlangsung. Kan harusnya ini rutinitas yang dilakukan para kepala puskesmas. Pemerintah provinsi memberikan contoh dengan mengajak kepala desa dan kelurahan melakukan ini secara terus-menerus,” ujarnya.

Dedi juga menyampaikan bahwa proses administrasi layanan kesehatan di Sukabumi sering kali memakan waktu lama. Ia menyarankan agar Bupati Sukabumi dan Direktur Rumah Sakit di Sukabumi segera melakukan evaluasi dan audit investigatif untuk menentukan tindakan lanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *