Kobbie Mainoo dan Perkembangan Pemain Muda di Manchester United
Pemain muda yang sebelumnya bergabung dengan Lille dengan status bebas transfer setelah meninggalkan Manchester United kini mendapatkan perhatian besar dari Timnas Inggris. Di tengah situasi yang tidak stabil di Old Trafford, posisi Kobbie Mainoo sebagai pemain inti terus dipertanyakan.
Kemenangan Manchester United atas Chelsea pada Sabtu malam tampaknya menjadi titik terang untuk klub tersebut, meski tekanan tetap menghimpit manajer Ruben Amorim. Sejak mengambil alih pada November 2024, Amorim hanya mencatatkan rasio kemenangan sebesar 40 persen dalam 48 pertandingan, yang berdampak pada finis terburuk klub di Liga Primer musim 2024/25.
Filosofi pelatih asal Portugal ini juga mulai dikritik karena ia masih mempertahankan sistem 3-4-2-1 yang belum memberikan hasil maksimal. Selain itu, perlakuan terhadap pemain utama seperti Kobbie Mainoo juga menjadi sorotan.
Situasi Terkini Kobbie Mainoo di Man Utd
Kobbie Mainoo, yang sebelumnya dianggap sebagai anggota kunci skuad tim utama, kini mengalami penurunan performa. Dalam musim 2023/24, ia tampil 32 kali di semua kompetisi dan mencetak lima gol, termasuk di final Piala FA melawan Manchester City. Namun, pada musim lalu, Mainoo hanya bermain 20 kali sebagai starter di Liga Premier, seringkali harus masuk sebagai pemain pengganti.
Pemain asal Inggris ini hanya bermain selama 76 menit di liga utama Inggris dan menyatakan keinginannya untuk meninggalkan klub masa kecilnya agar bisa mendapatkan waktu bermain yang lebih rutin. Namun, permintaannya ditolak karena ia masih perlu membuktikan dirinya sebagai pemain inti.
Mantan Bintang United yang Mengungguli Mainoo
Di tengah perkembangan Mainoo yang terbatas, ada satu pemain lain yang kini mengunggulinya. Angel Gomes, mantan bintang akademi United, kini menjadi contoh sukses dalam menjalani karier di luar klub. Ia bergabung dengan Lille dengan status bebas transfer setelah meninggalkan Old Trafford dan telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan di Prancis.
Gomes, yang kini berusia 25 tahun, telah dipanggil memperkuat Timnas Inggris dan menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Statistik per 90 menit (FBref 24/25) menunjukkan bahwa Gomes lebih agresif dalam menyerang dibandingkan Mainoo, dengan jumlah umpan kunci dan umpan ke sepertiga akhir yang lebih tinggi.
Perbandingan Performa Gomes dan Mainoo
Dalam musim 2024/25, duel antara Gomes dan Mainoo menarik perhatian banyak pihak. Meskipun Mainoo lebih stabil dalam distribusi bola, Gomes lebih aktif dalam menyerang. Data menunjukkan bahwa Gomes memiliki rata-rata 1,7 umpan kunci per 90 menit, sedangkan Mainoo hanya 0,7.
Selain itu, Gomes lebih efektif dalam membawa bola ke sepertiga akhir, dengan rata-rata 2,1 kali per 90 menit, sementara Mainoo hanya 0,9. Meski begitu, Mainoo tetap dianggap penting oleh manajer sebelumnya, Erik ten Hag, karena stabilitas dan kemampuannya dalam menjaga ritme permainan.
Gomes vs Mainoo: Perbedaan Karakter Permainan
Jika ditarik analogi, Gomes lebih mirip dengan gelandang kreatif seperti Bernardo Silva, sementara Mainoo lebih dekat dengan peran Michael Carrick muda. Gomes lebih lincah dan mampu merusak struktur lawan lewat dribble dan umpan progresif, sedangkan Mainoo lebih tenang dan menjadi metronom dalam distribusi bola.
Nilai pasar Gomes saat ini diperkirakan sekitar €25 juta (~Rp430 miliar), sementara Mainoo, sebagai wonderkid lokal, sudah mencapai nilai sekitar €50 juta (~Rp860 miliar). Meski demikian, Gomes kini dianggap sebagai contoh dari potensi yang mungkin terlewat jika United gagal mengikatnya dengan kontrak baru.
Manchester United dan Pencarian Manajer Baru
Meski situasi di Old Trafford masih memprihatinkan, Manchester United belum menghubungi Oliver Glasner untuk menggantikan Ruben Amorim. Meski Glasner digadang-gadang sebagai calon kuat, para pengambil keputusan di klub tetap mendukung Amorim.
Glasner, yang berhasil memenangkan trofi utama bersama Crystal Palace, telah menarik perhatian banyak pihak. Ia juga memiliki rekam jejak yang baik, termasuk gelar juara Liga Europa saat melatih Eintracht Frankfurt. Meski demikian, Manchester United masih ingin memberi kesempatan kepada Amorim untuk memperbaiki situasi sebelum mempertimbangkan opsi lain.
