Kacab Bank BUMN yang Diculik dan Dibunuh: Berprestasi serta Dermawan

Posted on

Perjalanan Kehidupan dan Kepribadian yang Menginspirasi

Mohamad Ilham Pradipta (37), kepala cabang salah satu bank BUMN, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Selama hidupnya, ia dikenal sebagai sosok yang memiliki prestasi luar biasa sejak usia muda. Tidak hanya di bidang akademik, Ilham juga aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler.

Andina, kakak korban, mengungkapkan bahwa Ilham selalu menunjukkan ketertarikan terhadap kegiatan pramuka sejak SMP. Prestasinya terus berkembang hingga SMA, di mana ia pernah menjadi ketua OSIS dan pemimpin Paskibraka. Di bangku kuliah, Ilham tetap aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan organisasi.

“Beliau itu orang yang sangat berprestasi. Dari sekolah dasar sampai sekarang, beliau selalu aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler,” ujar Andina. Ia juga menyebut bahwa Ilham memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan profesional dalam bekerja.

Sosok Hangat dan Ramah

Selain prestasi, Ilham dikenal sebagai sosok yang hangat, rendah hati, dan mudah bergaul. Sejak kecil, ia selalu menjalin hubungan dekat dengan tetangga, teman, dan keluarga. Kedekatan ini membuatnya meninggalkan kesan positif di mata banyak orang di lingkungan rumah.

“Anda pasti akan merasa nyaman jika berada di dekatnya. Dia sangat ramah dan suka bertanya kepada semua orang,” kenang Andina. Kebiasaan kecil seperti membelikan martabak menjadi kenangan tersendiri bagi mereka yang mengenalnya.

Ketua RT setempat, Aris Karsa, menambahkan bahwa Ilham dikenal sopan dan ramah oleh warga sejak kecil. “Dia figur yang baik dari kecil sampai dewasa. Sangat baik sifatnya,” kata Aris. Menurutnya, sikap ramah dan kebiasaan berbagi menjadi ciri khas Ilham.

Rasa Cinta dan Hormat di Pemakaman

Pemakaman Mohamad Ilham Pradipta di TPU Situgede, Bogor, menjadi saksi besar rasa cinta dan hormat dari masyarakat sekitar. Banyak pelayat, mulai dari sahabat lama, tetangga, hingga rekan kerja, hadir memberikan penghormatan terakhir.

“Situasi di rumah duka sangat luar biasa. Bahkan, ada sahabat dari Purwokerto yang jauh-jauh datang untuk menghadiri pemakaman,” ujar Andina. Keberadaan mereka semakin memperkuat rasa kehilangan keluarga.

Keinginan yang Belum Terwujud

Di tengah kesibukan dan prestasinya, Ilham menyimpan satu keinginan yang belum tercapai, yakni menunaikan ibadah umroh bersama keluarga. Ia berharap dapat pergi bersama anggota keluarganya, namun nasib berkata lain. Keinginan ini kini menjadi pengingat bagi keluarga akan impian yang belum terealisasi.

“Beliau ingin umroh bersama keluarga. Mudah-mudahan bisa diwujudkan oleh keluarga,” jelas Andina.

Momen Terakhir Bersama Keluarga

Momen kebersamaan terakhir Ilham bersama keluarga terjadi saat Idul Adha. Meski tanpa kehadiran orangtua, keluarga berkumpul dan berbagi momen spesial. Percakapan terakhir antara Andina dan Ilham membahas prestasi anaknya yang baru naik kelas.

“Beliau sangat bangga atas prestasi anaknya. Itu menjadi momen penting bagi kami,” ujar Andina. Bagi keluarga, momen itu menjadi kenangan tak ternilai.

Harapan Keluarga

Keluarga berharap kasus yang menimpa Ilham dapat diselesaikan dengan tegas. Mereka menuntut agar seluruh pelaku dihukum seberat-beratnya dan tragedi serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

“Kami berharap proses hukum terus berjalan. Semua pelaku ditangkap dan kasus ini terungkap,” ujar Andina. Ia juga menegaskan pentingnya menghadirkan keamanan bagi masyarakat.

Penangkapan 8 Pelaku

Subdit Resmob dan Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap delapan orang yang terlibat dalam kasus ini. Tiga pria ditangkap di Jakarta, dua di Nusa Tenggara Timur, dan empat di Solo serta Jakarta Utara.

Kronologi Penculikan

Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025). Mayat korban pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang menggembala sapi. Saat ditemukan, korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.

Berdasarkan rekaman CCTV, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat dan celana panjang krem. Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari hujan di area parkir supermarket. Setelah diculik dari tempat tersebut, korban dibuang ke area persawahan.