Warga Karangligar Menanti Realisasi Janji Pembangunan Rumah Panggung
Warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, masih menantikan realisasi janji Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tentang pembangunan rumah panggung sebagai solusi penanganan banjir. Namun, hingga kini, kepastian kapan proyek tersebut akan terealisasi belum juga ditemukan.
Kepala Desa Karangligar, Ersim, menyampaikan bahwa janji yang diucapkan oleh Gubernur Jabar tersebut tidak segera terwujud. “Pak Dedi sendiri yang berjanji akan membangun rumah panggung di Karangligar sebagai salah satu solusi penanganan banjir. Tapi hingga sekarang informasinya masih belum jelas,” ujarnya.
Menurut Ersim, kabar terbaru yang diterimanya adalah hanya 10 unit rumah panggung yang akan dibangun di Karangligar. Sayangnya, biaya pembangunan berasal dari CSR perusahaan Eiger, bukan dari APBD Provinsi Jawa Barat. Hal ini membuat warga merasa kecewa karena harapan besar mereka tidak terpenuhi.
Selain itu, ukuran rumah panggung yang akan dibangun juga berbeda dengan rencana awal. Awalnya direncanakan 8×8 meter persegi, lalu berubah menjadi 6×6 meter persegi, dan kini hanya 4×6 meter persegi setiap unitnya. Ersim mengatakan bahwa pihak Pemprov Jabar hanya akan membangun rumah panggung percontohan terlebih dahulu.
“Katanya rumah panggung yang akan dibangun itu baru percontohan saja. Saya tidak tahu sisanya kapan akan dibangun pihak Pemprov Jabar,” ujarnya.
Ersim juga tidak memahami mengapa jumlah rumah panggung yang dijanjikan selalu berubah. Awalnya dijanjikan 1.000 unit, bahkan disebarkan melalui media sosial. Namun, jumlah tersebut kemudian menyusut menjadi 100 unit, lalu kini hanya 10 unit. “Satu minggu sebelumnya saya dapat kabar bakal dibangun 25 unit dulu. Kini susut lagi jadi 10 unit,” katanya dengan nada heran.
Kepala Dusun Pangasinan Desa Karangligar, Farman Dimas, juga menyampaikan keheranannya terhadap keputusan yang berubah-ubah dari janji Gubernur Jabar. “Kalau memang tidak sanggup, kenapa atuh dulu menjanjikan, ini sama saja memberikan angin surga kepada masyarakat yang belasan tahun menderita akibat banjir,” katanya.
Penjelasan dari PRKP Karawang
Pertanyaan warga Karangligar terkait janji Gubernur Jabar sempat dijawab oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kabupaten Karawang, Asep Hazar. Ia menyebutkan bahwa Pemprov Jabar akan membangun rumah panggung sementara untuk 100 unit.
Pada tahap awal, pembangunan rumah panggung difokuskan untuk membantu warga terdampak banjir dengan kategori miskin dan miskin ekstrim. Artinya, tidak semua rumah yang kerap diterjang air bah akan direnovasi menjadi rumah panggung.
Dijelaskan juga, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, ada 667 unit rumah yang terkena dampak banjir di Karangligar. Hanya saja, tidak semua rumah bisa dirombak dalam waktu dekat.
Asep Hazar mengaku belum menerima informasi terkait penyusutan jumlah rumah panggung yang akan dibangun. “Kami belum tahu kalau ada perubahan lagi,” katanya singkat.
Kendala Pembangunan Rumah Panggung
Dedi Mulyadi menjelaskan kendala utama dalam pembangunan rumah panggung di Desa Karangligar adalah terkait data masyarakat. “Total ada 1.000 unit rumah panggung yang direncanakan akan dibangun. Namun hingga saat ini, baru 25 orang yang mendaftarkan diri,” katanya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan anggaran secara penuh untuk proyek tersebut. Pembangunan bahkan direncanakan segera dimulai melalui skema anggaran perubahan tahun ini.
Namun, ucapnya, sebagian besar warga masih ragu terhadap konsep pembangunan rumah panggung. Banyak dari mereka enggan rumah temboknya dihancurkan, bahkan beberapa mengusulkan agar rumah baru dibangun di lokasi yang berbeda dari tempat tinggal saat ini.
“Berdasarkan keterangan dari dinas teknis, ada kekhawatiran dari warga untuk meninggalkan bangunan permanen mereka. Ini menjadi tantangan sosialisasi,” ujar dia.


