Di jalan yang macet dan beraktivitas padat serta permukaan jalan yang rata seperti di dalam kota Jakarta, mobil dengan sistem transmisi otomatis akan terasa paling nyaman.
Tapi saat mobil matic harus diajak ke luar kota dengan kondisi jalan yang menanjak dan cukup ekstrem, hal ini menjadi hal menakutkan.
Karena mobil matic dianggap memiliki kemampuan yang kurang sempurna saat menuffix tanjakan ekstrim.
Salah cara mengoperasikan gear pintar, mobil otomatis mungkin bisa gagal naik maupun meluncur mundur dan menyebabkan kecelakaan.
Hal ini bisa dihindari jika Sobat PasarModeRn.commemahami trik menyetir mobil automatic saat melalui jalan tanjakan eksterim.
Yang paling penting, saat bertemu dengan garis-garis pola jalan yang menanjak, pengendara haruslah tetap tenang dan juga cepat dalam mengatasi.
Perlu dilakukan untuk mencegah kesalahan yang dapat berakhir dengan akibat fatal, terutama di saat kemacetan.
Yang pertama pahami dulu karakteristik mobil Anda, karena setiap mobil punya fitur perseneling yang berbeda.
“Jika Anda bertemu dengan tanjakan yang sangat curam, usahakan posisi gigi Anda di gigi rendah. Misalnya L, L2, 2 atau M pada mobil variator yang memiliki fitur manual (+/-), ”kata Muslimin Jamil, Kepala Bengkel Auto2000 Cibiru, Bandung, Jawa Barat kepada PasarModeRn.com(01/02/2025).
Saran dari Muslimin bukan tanpa alasan, bila memanjat tanjakan curam menggunakan gigi D, saat berada di tengah-tengah menanjak gigi akan berpindah ke yang lebih tinggi mengikuti putaran RPM.
Dengan gigi berpindah ke gigi tinggi secara otomatis, torsi mobil akan mengurang, sehingga menyebabkan mobil kehilangan momen atau kehilangan kekuatan.
Saat kehilangan tenaga ini terjadi, pengemudi cenderung menekan pedal gas lebih dalam untuk memberikan tenaga pada mobil.
Padahal jika dilakukan, sistem pengaturan percepatan atau ECU akan membaca torsi sudah mencapai batas maksimal, sehingga transmisi akan selalu tetap di posisi gigi tinggi.
“Bila ini terjadi, tekan secara perlahan dan stabil gas sampai momentum dan tenaga tetap ada atau pindahkan langsung ke gigi rendah seperti sebelumnya,” jelasnya.
Teknologi ini juga berlaku untuk transmisi otomatis konvensional, CVT, maupun AMT (Automated Manual Transmission), bahkan pada system transmisi mobil listrik.
“Mungkin bisa Aktifkan fitur help start hingga bagi kendaraan yang sudah dilengkapi terdahulu dengan fitur ini,” saran Muslimin.
Untuk mobil yang menggunakan sistem AMT (AUTO MAGIC TRANSMISSION), saat melakukan stop-and-go di tanjakan, sebaiknya rem tangan harus sering-sering digunakan.
Karena meskipun transmisi sudah terpasang di posisi gigi rendah, ketika kaki berpindah dari pedal air dari pedal gas, bakal ada jeda beberapa detik yang membuat kondisi transmisi seperti kosong atau netral secara singkat.
Tentu saja hal ini akan berisiko membuat mobil bisa meluncur mundur.
Saat melintas di jalur menanjak, pastikan tetap tenang dan rileks.
Karena pada dasarnya prinsip pengoperasian semua jenis matic sama ketika menemukan jalan menanjak.