HUT Kemerdekaan, Wamen Stella Christie: Presiden Ingin Kembangkan Sains dan Teknologi

Posted on

Momentum Kemerdekaan untuk Membangun Sains dan Teknologi Indonesia

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menegaskan bahwa perayaan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen penting untuk membangun kekuatan sains dan teknologi di dalam negeri. Menurutnya, hari kemerdekaan ini memiliki makna khusus karena Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan sektor pendidikan tinggi, sains, dan teknologi.

“Ada makna khusus pada hari kemerdekaan ini, sungguh dirasakan bahwa Bapak Presiden sungguh ingin membangun sains dan teknologi di Indonesia, dan itu sudah tercermin dari segala yang kita lakukan sampai saat ini,” ujar Stella menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta.

Stella menambahkan bahwa 80 tahun kemerdekaan harus menjadi pengingat bagi bangsa Indonesia untuk segera membangun kemampuan sains dan teknologinya. Ia juga menyampaikan rasa syukur atas amanah yang diberikan untuk membangun ekosistem sains dan teknologi nasional.

Upacara Peringatan Kemerdekaan yang Penuh Makna

Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya memimpin Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada pagi hari dan Upacara Penurunan Bendera pada sore harinya. Dalam upacara tersebut, ia tampil dengan pakaian adat beskap Melayu lengkap dengan kain songket, serta pakaian adat khas Melayu pada acara penurunan bendera.

Di Istana Merdeka, dua upacara tersebut dihadiri oleh total 16.000 orang, terutama masyarakat umum. Peserta upacara pagi mencakup presiden, wakil presiden, keluarga presiden, dan para mantan pejabat negara. Di antaranya adalah Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Ke-7 Joko Widodo, Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla, serta Wakil Presiden Ke-13 KH Ma’ruf Amin.

Pada sesi Upacara Penurunan Bendera, Presiden Prabowo menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh peserta upacara. “Saya ingin ucapkan terima kasih saya, penghargaan saya kepada seluruh peserta upacara dari pagi sampai sore hari ini. Saudara-saudara laksanakan upacara dengan tertib, dengan semangat. Saya bangga dengan kalian semua,” ujarnya.

Pendidikan Tinggi yang Inklusif dan Berkualitas

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menekankan pentingnya semangat kemerdekaan dalam menerjemahkan visi pembangunan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia. Ia berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas, yang tidak hanya melahirkan generasi akademis, tetapi juga patriot, adaptif, dan solutif.

Brian menekankan bahwa momentum HUT Kemerdekaan RI adalah ajang untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi. “Hari ini, kita tidak hanya memperingati kemerdekaan, tetapi meneguhkan langkah untuk bersatu lebih erat, berdaulat dalam karya, menyejahterakan masyarakat, dan bersama mewujudkan Indonesia yang benar-benar maju.”

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membawa semangat ini melalui kebijakan “Diktisaintek Berdampak”, yang bertujuan agar perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga riset yang menjadi solusi nyata bagi masyarakat, industri, dan bangsa.

Pengembangan Kampus Berkualitas

Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan mitra strategis dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Rektor UI Heri Hermansyah menyatakan bahwa kerja sama ini diperkuat untuk meningkatkan capaian Dana Abadi universitas. UI dapat menggratiskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa jika berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp700 miliar.

Heri menegaskan bahwa kerja sama dengan mitra akan terus diperkuat guna meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Selain itu, UI juga sedang berupaya memanfaatkan aset-aset yang selama ini tidur agar bisa menjadi produktif.

Direktur BCA Antonius Widodo menyampaikan antusiasme atas peran mereka dalam mewujudkan UI yang unggul dan impactful. Ia menegaskan bahwa pengembangan dana abadi merupakan cita-cita yang luhur karena nantinya mahasiswa tidak perlu membayar UKT untuk pendidikannya.

Kerja Sama yang Menguntungkan Semua Pihak

UI melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan berbagai mitra pemerintah dan swasta. NKB ditandatangani oleh empat perwakilan mitra, seperti Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, Bupati Manggarai Timur, Direktur Utama PT Pegadaian, dan Wakil Direktur Utama Bank Syariah Indonesia.

Sementara itu, Kepala Badan Kerja Sama dan Kewirausahaan UI, Nia Ayu Ismaniati, menandatangani PKS dengan empat perwakilan mitra, termasuk Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Direktur Bisnis Kelembagaan dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, serta Direktur Bank Central Asia. Kolaborasi ini diharapkan memberikan manfaat bagi seluruh ekosistem di Universitas Indonesia.