Peluncuran Koperasi Merah Putih di Seluruh Indonesia
Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia pada hari ini, Senin, 21 Juli 2025. Acara peluncuran dilakukan di Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hadir dalam acara tersebut sejumlah menteri, seperti Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, serta gubernur dan ribuan kepala desa dari Jawa Tengah.
Pantauan media menunjukkan bahwa kawasan Kopdes Merah Putih di Klaten dipadati oleh ribuan peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan peluncuran koperasi tersebut sejak pukul 07.00 WIB.
Dalam siaran pers yang diterima, Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa Presiden akan secara resmi meluncurkan sekitar 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di seluruh Indonesia. Dalam peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) tahun 2025, ada dua momentum penting yang menjadi fokus utama.
Pertama, Harkopnas 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Internasional yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam puncak perayaan Harkopnas, juga dilakukan peluncuran lebih dari 80 ribu koperasi desa/kelurahan Merah Putih.
Budi menjelaskan bahwa pengakuan dunia melalui deklarasi PBB ini menandai semangat baru bagi pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan di tanah air. Oleh karena itu, dalam puncak perayaan Harkopnas 2025 ini diharapkan koperasi di Indonesia dapat bangkit bersamaan dengan program Koperasi Desa Merah Putih, sehingga menjadi pilar utama bagi perekonomian nasional.
“Kita harus memaknai puncak perayaan Harkopnas 2025 ini sebagai penanda bahwa gerakan ekonomi rakyat bergerak bangkit dan kita semua menuju Indonesia Emas 2045 dengan pondasi ekonomi rakyat yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut Budi, ini adalah babak baru dari transformasi besar koperasi nasional. Pada chapter pertama, proses pembentukan koperasi melalui musyawarah desa khusus (musdesus) telah terlewati. Saat ini, telah terbentuk 81.148 unit koperasi yang seluruhnya memiliki badan hukum resmi dari Kementerian Hukum Republik Indonesia (RI).
“Ini sudah memenuhi target yang diperintahkan Presiden kepada kami semua. Karena itu, mulai hari ini kita mengawali chapter kedua, yaitu pengoperasian Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia,” katanya.
Meski operasionalisasi Kopdes Merah Putih akan menghadapi berbagai tantangan, Budi yakin kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak dapat mengelola dan menangani hambatan tersebut. Keberadaan Kopdes Merah Putih ini akan mendekatkan modal ke desa, teknologi didekatkan ke desa, dan pelayanan masyarakat didekatkan ke desa.
Untuk menjamin operasionalisasi program Kopdes Merah Putih berjalan baik dan berkelanjutan, Kementerian Koperasi menyusun lima langkah strategis paska peluncuran. Pertama, penguatan sistem dan digitalisasi. Kedua, inkubasi koperasi lewat manajer profesional. Ketiga, peningkatan kapasitas SDM koperasi. Keempat, memperkuat pengawasan partisipatif dari anggota koperasi. Kelima, membangun jaringan koperasi nasional yang terintegrasi dari desa hingga pusat.
Sebagai upaya menyiapkan ekosistem ini, Kementerian Koperasi bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam hal pelatihan, modul, dan sertifikasi bagi para pengelola koperasi. “Kami sudah melakukan pelatihan-pelatihan, kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan karena mereka punya balai-balai. Menyiapkan modulnya, menyiapkan sertifikasinya karena beberapa keahlian itu memerlukan sertifikasi,” ujarnya.
Budi kembali menegaskan bahwa salah satu misi utama Kopdes/Kel Merah Putih adalah mengentaskan kemiskinan ekstrem di desa-desa. Pemerintah berharap koperasi menjadi garda terdepan dalam menciptakan peluang ekonomi lokal yang inklusif.
