Pasar-Pasar Unik di Kota Solo yang Wajib Dikunjungi
Kota Solo tidak hanya dikenal sebagai kota seni dan budaya, tetapi juga memiliki pasar-pasar unik dan sarat sejarah. Pasar-pasar ini tidak hanya menjadi pusat niaga masyarakat, tetapi juga menyediakan pengalaman wisata yang khas. Berikut lima rekomendasi pasar di Kota Solo yang bisa dikunjungi sebagai tempat wisata.
Pasar Triwindu (Pusat Barang Antik)
Berdiri sejak 1939, Pasar Triwindu telah lama menjadi pusat perdagangan barang antik. Nama Triwindu berasal dari arti tiga tahun rangkap tiga, yang hasilnya 24. Hal ini menggambarkan masa pemerintahan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VII.
Pasar ini menjual beragam barang lawas seperti lampu, uang kuno, radio, hingga mainan tempo dulu. Setelah direnovasi pada 2008, bangunan Pasar Triwindu kini memiliki dua lantai dengan gaya khas Kota Solo. Ini membuatnya menjadi daya tarik bagi kolektor maupun wisatawan umum.
Bagi pecinta fotografi, Pasar Triwindu bisa menjadi pilihan tempat foto bernuansa jadul. Lokasinya strategis, dekat dengan Jalan Slamet Riyadi, tepatnya di Jl. Diponegoro, Keprabon, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
Pasar Gede (Pusat Jajanan Tradisional)
Pasar Gede adalah ikon pasar tradisional Solo sejak era kerajaan dan pendudukan kolonial Belanda. Terletak di jantung Kota Solo, pasar ini menawarkan aneka jajanan tradisional khas Solo seperti nasi liwet, selat Solo, dawet, hingga lenjongan.
Untuk pengunjung remaja, lantai 2 Pasar Gede juga menyediakan penjual makanan dan minuman kekinian seperti kopi, dimsum, hingga makanan ala western.
Wisatawan disarankan datang menjelang perayaan Imlek, terutama saat festival Grebeg Sudiro. Festival ini merupakan simbol toleransi antara etnis Tionghoa dan Jawa. Saat itu, Pasar Gede akan bersolek serba merah dengan banyak hiasan lampion.
Pasar Gede berlokasi di Jl. Jenderal Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Jebres, Kota Surakarta.
Pasar Klewer (Pusat Batik)
Pasar Klewer dikenal sebagai pasar tekstil terbesar di Kota Solo dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Kata “Klewer” berasal dari bahasa Jawa yang berarti menjuntai. Dahulu para pedagang memikul barang dagangannya untuk dijual, sehingga kain-kain yang dipikul itu menjuntai, dan akhirnya disebut Klewer.
Pasar ini menjual batik dengan berbagai motif dari berbagai daerah, mulai dari batik premium hingga yang murah meriah. Lokasinya dekat dengan Keraton Surakarta dan Masjid Agung Surakarta, memudahkan wisatawan untuk menjelajahi situs budaya lainnya setelah berbelanja.
Pasar Klewer terletak di Jl DR. Radjiman, Gajahan, Kec. Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Pasar Keris (Pusat Kerajinan)
Pasar Keris dikenal sebagai pusat oleh-oleh kerajinan khas, terutama keris dan aksesori pendukungnya seperti gagang dan sarung keris. Pengunjung bisa melihat pengrajin lokal memamerkan keahliannya di sini.
Selain keris, pengunjung juga bisa membeli pernak-pernik seperti cincin berbahan logam dan batu alam, blangkon, hingga aneka topeng. Pasar ini menarik bagi pengunjung yang menyukai benda-benda bernilai seni dan tradisi.
Pasar Keris berada di Kawasan Alun-Alun Utara Keraton, Baluwarti, Kec. Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Ngarsopuro Night Market
Ngarsopuro Night Market digelar setiap Sabtu malam di sepanjang Jalan Diponegoro, tepat di depan Pasar Triwindu. Pasar ini menawarkan suasana malam yang semarak, dengan berbagai pilihan makanan tradisional hingga kekinian.
Selain makanan, ada juga penjual aneka busana, aksesoris, hingga kerajinan tangan. Di dekatnya, pengunjung bisa mengunjungi area Gatsu (Gatot Subroto), karena ada juga pertunjukan musik.
Bagi pengunjung yang suka berbelanja dengan suasana terbuka dan semarak, Ngarsopuro Night Market bisa menjadi pilihan yang menarik.
