Gubernur Dedi Mulyadi Larang Study Tour di Jabar, Hormati Aksi Pekerja Pariwisata

Posted on

Gubernur Jabar Tegaskan Larangan Study Tour Tetap Berlaku

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa kebijakan larangan kegiatan study tour bagi siswa sekolah akan tetap berlaku. Pernyataan ini disampaikan melalui video di akun TikTok pribadinya, @dedimulyadiofficial, pada Minggu (24/8/2025). Meski kebijakan tersebut mendapat penolakan dari sejumlah pihak, termasuk kalangan pelaku pariwisata, Dedi memastikan tidak akan mengubah pendiriannya.

Beberapa hari sebelumnya, Dedi menerima perwakilan rombongan koordinator aksi yang menyampaikan penolakan terhadap aturan tersebut. Mereka merasa keberatan karena larangan study tour dinilai memberikan dampak negatif terhadap sektor ekonomi, khususnya para agen travel, sopir bus, pengusaha transportasi, serta pelaku usaha lain yang bergantung pada kegiatan wisata sekolah.

Dedi menjelaskan bahwa larangan ini bertujuan untuk melindungi kepentingan mayoritas orang tua di Jawa Barat. Menurutnya, study tour sering kali menimbulkan masalah sosial di kalangan siswa, terutama bagi mereka yang tidak bisa ikut karena alasan biaya. Hal ini dapat menyebabkan rasa kecewa, minder, atau bahkan marah terhadap orang tua.

Selain itu, Dedi menyoroti bahwa praktik study tour selama ini tidak sesuai dengan makna sejati dari kegiatan belajar di luar sekolah. Ia menilai, pendidikan harus memberikan manfaat nyata dan membentuk karakter yang baik, bukan justru menimbulkan kesan negatif.

Terkait rencana aksi lanjutan yang akan digelar oleh para pekerja pariwisata pada Senin (25/8/2025), Dedi menyatakan tetap menghormati aspirasi masyarakat. Namun, ia menegaskan sikapnya tidak akan berubah. Studi tour tetap dilarang di seluruh provinsi Jawa Barat.

Dedi menekankan bahwa pengembangan sektor pariwisata tidak boleh menjadikan siswa sekolah sebagai objek peningkatan kunjungan wisata. Ia menyarankan agar pembangunan pariwisata dilakukan melalui cara-cara lain, seperti:

  • Peningkatan kebersihan lingkungan
  • Pemerataan infrastruktur
  • Pemasangan lampu jalan
  • Bebas pungutan liar di lokasi wisata
  • Pelayanan ramah dari masyarakat setempat

Ia juga menekankan pentingnya kejujuran dalam aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan wisatawan. Warung-warung, toko-toko, dan tempat-tempat jajanan yang dikunjungi wisatawan tidak boleh melakukan pemotongan harga. Ini adalah langkah terbaik untuk membangun kepariwisataan yang lebih baik.

Dengan upaya-upaya tersebut, Dedi optimistis jumlah kunjungan wisata ke Jawa Barat akan meningkat tanpa menjadikan anak sekolah sebagai target bisnis pariwisata. Ia percaya bahwa pembangunan pariwisata yang berkelanjutan akan memberikan manfaat bagi semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *