Gelagat Pipit Saat Anaknya Tewas di Laut, Syok dan Menghilang ke Toilet

Posted on

Kondisi Pipit yang Mengkhawatirkan Sebelum Kejadian

Pipit, seorang ibu yang dikenal memiliki dua anak kecil, HA (6 tahun) dan HH (3 tahun), mengalami perubahan sikap yang mencurigakan beberapa hari sebelum kejadian. Suaminya, Aziz Tholib, menyebut bahwa istri kandungnya terlihat lebih pendiam dari biasanya, sering melamun, dan menunjukkan rasa tidak nyaman. Hal ini menjadi tanda-tanda awal yang mungkin mengindikasikan adanya masalah emosional atau psikologis yang sedang dialaminya.

Beberapa hari sebelum kejadian, Pipit sempat mengungkapkan perasaannya kepada Aziz. Dalam percakapan singkat menjelang subuh, ia berkata, “Besok kerja enggak, Pak? Aku kok ra penak karo sampean.” Perkataan itu terdengar lemah dan penuh ketidakpastian. Aziz hanya menjawab dengan pertanyaan sederhana, “Enggak enak kenapa? Wis lah ayo salat,” sebelum akhirnya mereka berpisah.

Pipit akhirnya pergi bersama kedua anaknya pada pagi hari. Ia membawa mobil milik suaminya dan meninggalkan rumah tanpa memberi tahu keluarga. Tidak ada yang mengetahui ke mana ia pergi, termasuk anggota keluarga lainnya. Kejadian ini memicu kekhawatiran besar di kalangan keluarga dan warga sekitar.

Penemuan Jenazah Anak-Anak di Pantai Sigandu

Warga dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat balita perempuan di Pantai Sigandu, Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, pada Rabu (30/7/2025) pagi. Jenazah ditemukan dalam posisi tengkurap sekitar pukul 06.30 WIB oleh pengunjung di sekitar kafe Mamamia. Pihak berwenang kemudian membawa jenazah ke RSUD Kalisari Batang untuk pemulasaraan.

Dua jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 10.00 WIB, jasad anak lainnya ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi penemuan adiknya. Petugas medis dari RSUD Kalisari memastikan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga kuat keduanya meninggal akibat tenggelam, dengan perkiraan waktu kematian sekitar satu jam sebelum ditemukan.

Kehilangan dan Kebingungan Pipit

Setelah kejadian tersebut, Pipit, sang ibu, menghilang. Ia tidak bisa dihubungi selama beberapa waktu hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi linglung dan shock berat di toilet portable sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Ia ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB dan langsung diamankan oleh pihak kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kasatreskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, mengatakan bahwa kondisi Pipit saat ini masih belum memungkinkan untuk dimintai keterangan. Tim gabungan masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini. Selain itu, pihak kepolisian juga telah memeriksa suami Pipit, Aziz Tholib, serta beberapa saksi lainnya.

Penyelidikan dan Proses Identifikasi

Petugas dari RSUD Kalisari Batang masih melakukan proses identifikasi terhadap jenazah dua anak tersebut. Sementara itu, keluarga korban sedang mempertimbangkan apakah akan melakukan autopsi. Menurut informasi awal, jenazah belum mengalami kaku mayat saat ditemukan, sehingga diperkirakan meninggal kurang dari empat jam sebelum ditemukan.

Fredy, penjaga Pantai Dolphin sekaligus teman Aziz, mengungkap bahwa ia dihubungi oleh Aziz pada Rabu pagi. Aziz menanyakan keberadaan Pipit dan anak-anaknya. Fredy menduga bahwa Pipit datang ke pantai selepas subuh saat kondisi gelap dan ombak cukup tinggi. “Kemungkinan ya habis subuh, masih gelap dan memang ombak masih tinggi,” ujarnya.

Barang Bukti yang Ditemukan di Lokasi

Di sekitar lokasi kejadian, petugas mengamankan sepeda motor milik korban serta barang pribadi seperti tas kecil dan sandal anak-anak. Semua barang tersebut akan menjadi bahan penyelidikan lebih lanjut.

Kejadian ini menjadi perhatian besar bagi masyarakat dan pihak berwenang. Mereka berharap dapat menemukan jawaban yang jelas mengenai apa yang terjadi dan bagaimana kejadian ini bisa terjadi. Sampai saat ini, penyelidikan masih terus berlangsung dan pihak berwenang tetap berkomitmen untuk mengungkap fakta-fakta terkait kasus ini.