Gejala Awal Tumor Otak yang Sering Dialami Pasien

Posted on

Gejala Awal Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai

Tumor otak seringkali berkembang secara diam-diam tanpa gejala yang jelas pada tahap awal. Banyak orang mengira gejala seperti sakit kepala berkepanjangan, gangguan penglihatan, atau sensasi aneh di tubuh adalah masalah kesehatan ringan. Padahal, gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda awal dari kondisi serius. Karena kemiripannya dengan gangguan umum, tumor otak seringkali baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap lanjut. Semakin cepat tumor otak dikenali, semakin besar peluang untuk mendapatkan penanganan yang efektif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih peka terhadap perubahan yang terjadi dalam tubuh.

Berikut ini adalah beberapa gejala awal tumor otak yang dilaporkan oleh para pasien:

1. Sakit Kepala yang Berbeda

Dr. Shiao-Pei Weathers, Profesor Madya di Departemen Neuro-Onkologi di The University of Texas MD Anderson Cancer Center, menceritakan berbagai kisah nyata dari pasien-pasien yang mengalami gejala pertama sebelum akhirnya didiagnosis. Salah satu contohnya adalah Shelby Espinosa, yang sebelumnya mengalami sakit kepala yang dikaitkan dengan nyeri punggung. Namun, saat usianya menginjak 22 tahun, ia merasakan sakit kepala yang luar biasa hingga membuatnya tak bisa berbicara. Sakit kepala akibat tumor otak biasanya terasa berbeda dari sakit kepala biasa. Jika seseorang merasakan jenis sakit kepala yang tidak biasa, hal itu bisa menjadi tanda peringatan.

2. Penglihatan Hilang Mendadak

Dalam kasus lain, seorang pasien bernama Sean O’Brien (20) ditemukan mengalami kebutaan sementara yang datang dan pergi. Ia juga mengeluh sakit kepala bertahun-tahun dan gangguan tidur. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan penumpukan cairan di otaknya yang disebabkan oleh tumor juvenile pilocytic astrocytoma.

3. Kejang

Dr. Weathers menyebut, pasien tumor otak bernama Colin Clarke (45) sempat tiba-tiba merasakan mati rasa di wajah sebelah kiri saat bermain sepak bola, lalu pingsan. Colin kemudian didiagnosis dengan oligodendroglioma tingkat II setelah diketahui mengalami kejang. Kejang bisa menjadi sinyal gangguan neurologis, termasuk tumor otak. Namun, tidak semua kejang disebabkan oleh tumor, karena faktor seperti ketidakseimbangan elektrolit juga bisa memicunya.

4. Sulit Berbicara dengan Jelas

Seorang pasien bernama Chris Cook (39) awalnya hanya merasakan rasa logam di mulut, yang ia kira disebabkan oleh gigi berlubang. Dua minggu kemudian, saat sedang berlari, ia pingsan dan kesulitan berbicara. Setelah diperiksa, ia didiagnosis menderita glioblastoma, yakni jenis tumor otak paling agresif. Dr. Weathers menjelaskan bahwa kejang tidak selalu terlihat seperti di televisi atau film. Kejang bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti gerakan otot tak terkendali, kebingungan mendadak, kesulitan berbicara, atau sensasi aneh seperti bau menyengat.

5. Sakit Kepala Disertai Mata Juling

Tumor otak juga bisa menyerang anak-anak. Misalnya, Filip Stevic, seorang anak yang menjelang ulang tahun ketiganya, mulai menunjukkan gejala yang mengindikasikan adanya tumor di bagian dasar otak. Ia mulai sering tersedak lendir setiap pagi setelah bangun tidur. Selanjutnya, ia kesulitan menjaga keseimbangan, mengalami sakit kepala yang semakin parah, dan matanya mulai tampak juling. Setelah operasi selama sembilan jam, Filip berhasil pulih. Hasil MRI menunjukkan adanya tumor besar berukuran sekitar 6 cm yang terletak di otak kecil.

Gejala Tumor Otak Bergantung pada Lokasi

Gejala tumor otak sangat bergantung pada lokasi tumornya di dalam otak. Dr. Weathers membagi gejala tumor otak ke dalam dua kategori utama: gejala global dan gejala fokal. Gejala global meliputi sakit kepala, mual, dan muntah, yang biasanya terjadi akibat tekanan di dalam otak. Sementara itu, gejala fokal menunjukkan lokasi spesifik tumor, seperti gangguan bicara, penglihatan, kelemahan otot, atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Contohnya, tumor di otak kecil seperti pada kasus Filip, sering menyebabkan gangguan keseimbangan dan koordinasi. Sementara tumor di area lobus frontal bisa berdampak pada kepribadian atau kemampuan berbicara.

Beberapa jenis tumor memiliki kecenderungan memicu gejala tertentu. Misalnya, kejang lebih sering ditemukan pada pasien dengan oligodendroglioma dibandingkan astrositoma. Itulah ragam gejala awal tumor otak yang diceritakan oleh pengidapnya sebagai pengingat bahwa betapa pentingnya mendengar sinyal dari tubuh. Gejala yang mungkin terlihat sepele bisa jadi tanda awal dari kondisi yang serius.