GEGER Penampilan Anies Disorot Saat Datang ke Glodok,Namanya ,Harum, Dielu-elukan Bak Seperti Artis

Posted on

– Anies Baswedan masih diucap syukur oleh masyarakat di Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, yang sedang merayakan Cap Go Meh 2025, pada Rabu (12/2/2025).

Sosok mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyempatkan dirinya hadir dalam perayaan Cap Go Meh 2025 di Glodok.

Pada kesempatan tersebut, penampilan Anies Baswedan membuat masyarakat yang sedang berpesta menjadi kaget.

Karena dia menarik perhatian dengan penampilannya menggunakan busana khas Cina, Cheongsam.

Dia memakai Cheongsam berwarna merah.

Seperti diketahui, cheongsam adalah pakaian tradisional Cina yang berbentuk gaun panjang.

Cheongsam juga dikenal dengan sebutan qipao.

Dikutip dari Warta Kota, kedatangan Bupati Anies Baswedan disambut meriah oleh ibu-ibu.

Nama mereka tetap harum dan menjadi perhatian warga sekitar ketika menghadiri perayaan Cap Go Meh 2025.

” Pak Anies, pak Anies,” kata seorang wanita yang berlomba-lomba hendak melihat Anies, pada Rabu (12/2/2025).

Anies Baswedan seperti artis diserbu oleh masyarakat di sekitarnya.

Dia mengepalkan tangan dan menyambut warga dengan senyum.

Dia juga menerima ajakan berfoto dengan warga setelah acara Cap Go Meh berlangsung.

Anies datang bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Rano Karno.

Selain itu, ia juga diapit dengan tokoh Betawi yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2007-2012, yakni Fauzi Bowo.

Ketua Pelaksana Cap Go Meh 2025 di Jakarta, Anwar Budiman menyatakan bahwa Anies Baswedan merupakan tokoh yang berjasa dalam meresmikan landmark kawasan Chinatown di Glodok Pancoran pada tahun 2022 yang lalu.

Di mana, kawasan ini merupakan salah satu pusat kebudayaan di Jakarta yang kaya akan sejarah dan berbagai jenis makanan di dalamnya.

“Gapura Chinatown diresmikan sebagai salah satu ikon kota Jakarta pada tahun 2022 ini,” kata Anwar ketika memberikan sambutannya, Rabu.

“Gapura ini tidak hanya menjadi penanda kawasan, tetapi juga sebagai lambang penghormatan terhadap sejarah dan kontribusi masyarakat Tionghoa di Jakarta,” imbuhnya.

Secara terbuka, Anwar juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Anies atas peresmian ikon bersejarah tersebut.

Anwar bahkan menjelaskan beberapa capaian Anies Baswedan yang pada masa kepemimpinannya aktif mengembangkan budaya Tionghoa di kawasan Glodok Pancoran.

“Pujian besar untuk Bapak Anies Baswedan sejak 2018 beliau selalu aktif mendorong perkembangan budaya-budaya Tionghoa, beliau selalu aktif hadir dalam setiap perayaan Cap Go Meh di sini,” ujar Anwar.

“Meskipun di masa Covid, Pak Anies Baswedan tetap menyempatkan dirinya hadir, bahkan melalui Zoom. Setiap malam Imlek, Pak Anies Baswedan menyempatkan diri untuk mengunjungi masyarakat Tionghoa yang berdoa di malam Imlek,” katanya.

Anwar berharap, apa yang dilakukan Anies dapat diteruskan oleh Pramono Anung – Rano Karno yang telah terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2025-2028.

Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan merespons dalam sambutannya di panggung Cap Go Meh 2025 di Jakarta.

Menurutnya, inisiasi pembangunan Gapura Chinatown di Glodok Pancoran ini dimulai dari aspirasi warga selama 3 tahun berturut-turut.

“Pada tahun 2016, 2017, 2018, saat itu semua mendengar aspirasi bahwa dahulu di Pecinan ada gapura, dihancurkan pada masa Jepang,” kata Anies dalam sambutannya, Rabu.

“Sesudah itu, tidak pernah ada yang mau bangun lagi. Kata ‘mau’ dan berani itu kurang lebih sama. Tidak ada yang mau atau tidak ada yang berani, itu sama saja,” ujarnya.

Akhirnya dengan langkah berani, kata Anies, pihaknya kembali melakukan pembangunan Gapura Chinatown sebagai wujud atau simbol keberadaan, keberagaman, dan kesetaraan.

Tujuannya, lanjut dia, agar terwujudkan persatuan tanpa adanya ketimpangan.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang begitu luas dari keluarga besar INTI (Perhimpunan Tionghoa Indonesia) yang telah mempersiapkan bermacam hal seperti gambar, penggalangan dana, dan akhirnya gapura itu (benar-benar), meskipun terlambat karena wabah Covid-19,” kata Anies.

“Sekarang menjadi kenyataan dan terus menjadi salah satu ikon kota Jakarta. Secara khusus menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat, semua yang terus menjaga dan tradisi ini harus kita jaga semua,” pungkasnya.

(TribunJakarta/WartaKota)


Pastikan Tribunners sudah menginstal aplikasi WhatsApp ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *