Fakta Racun Pengpis Keluarga Santet Kalimantan Terekam dalam Film Baru Netflix

Posted on



– Film Racun Sangga: Pemisah Rumah Tangga secara resmi diluncurkan di Netflix pada tanggal 19 April 2025.

Movie bertema horror ini menceritakan tentang praktik sihir santet dari Kalimantan Selatan.

Setelah mendapatkan sambutan positif di bioskop, film yang diperankan oleh Frederika Cull saat ini tersedia untuk ditonton di Netflix.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun resmi Soraya Intercinema Films.

“Cicipi camilan untuk akhir pekan yang panjang ini! Film Sangga: ‘Ritual Penghancur Keluarga’ kini tersedia secara eksklusif di Netflix! Segera stream filmnya,” demikian bunyi postingan tersebut.

Menurut halaman IMDb, cerita dalam film Racun Sangga berfokus pada Maya dan Andi yang telah resmi menjadi suami istri setelah menjalani masa taaruf sekitar satu bulan.

Pertama-tama, hubungan perkawinan mereka berlangsung dengan lancar.

Tetapi sesudah berpindah tempat tinggal guna mengawali babak baru dalam hidupnya, Maya serta Andi pun mulai mencicipi hal-hal aneh.

Seringkali, Andi menjumpai hewan yang sudah meninggal di dalam rumah, mendengarkan bunyi objek jatuh dari atap, serta merasakan kehangatan tak tertolerir di sekitarnya.

Selain itu, Andi juga sering terkena berbagai penyakit misterius.

Suami Maya juga kerap mengalami mimpi buruk, delusi, batuk darah sampai tak dapat berdiri apalagi jalan.

Oleh karena itu, sepasang suami istri tersebut perlu berpindah-pindah antara rumah sakit.

Maya yang saat itu tengah mengandung juga harus bersedia merawat Andi.

Walaupun sudah menjalani berbagai macam perawatan medis dan alternatif untuk mengatasi kondisi Andi, ternyata keadaannya malah menjadi lebih buruk.

Bahkan, hidup Andi dan Maya berada dalam bahaya.

Akhirnya mereka menyadari bahwa seluruh peristiwa tersebut disebabkan oleh tindakan Racun Sangga.

Racun Sangga merupakan salah satu dari santet-santet paling menakutkan di Kalimantan yang tidak hanya mencoba memecah hubungan antara Maya dan Andi, namun juga membayangi kehidupan keduanya dengan ancaman.

Daftar Aktor Film Racun Sangga

  • Frederika Cull sebagai Maya
  • Fahad Haydra sebagai Andi
  • Mila Jamila sebagai Safiyya
  • Wafda Saifan Lubis berperan sebagai Duma
  • Zidan El Hafiz berperan sebagai Rashid
  • Umar Lubis sebagai Muadz
  • Julian Kunto berperan sebagai Ustad Idrus
  • Elvito sebagai Harum
  • Elly D. Luthan berperan sebagai Nini Bulan
  • Gusti Gina sebagai Nilam
  • Tiffany Sinaga sebagai Rosi
  • Ravelra Supit sebagai Ruqayyah

Bagaimana cerita tentang mitos Racun Sangga tersebut?

Racun Sangga merupakan jenis tenung yang datang dari Kalimantan dan terkenal secara luas sebagai salah satu cabang sihir gelap yang paling mengerikan di Nusantara.

Macam sihir ini dipercaya dapat digunakan secara spesifik untuk memicu berbagai macam penyakit dan juga menghancurkan kebersamaan dalam rumah tangga pasangan suami istri.

Racun tersebut berasal dari tumbuhan sangga.

Racun ini dapat menimbulkan dampak kesehatan pada pihak yang terkena, mulai dari masalah kulit sampai kelainan jiwa yang tak memiliki penjelasan medis, dan dalam kasus ekstrem, hal itu berpotensi memicu kematian bila tidak segera dicegah.

Tanda-tanda keracunan oleh Sangga biasanya ditandai dengan penyakit persisten yang tidak membaik walaupun telah mengunjungi beberapa dokter, bersama-sama dengan adanya masalah psikologis seperti rasa takut atau cemas tanpa alasan yang pasti.

Secara metafisika, racun Sangga dipandang sebagai “racun mistik” yang disampaikan lewat sarana tertentu atau bersamaan dengan dukungan dari ahli sihir gelap.

Hal ini berbeda dari jenis santet lainnya yang bisa mengenai tubuh secara langsung, sebab racun Sangga cenderung mempengaruhi aspek psikologis dan emosi, menyerang bagian dalam seseorang sampai rasa tenang berbalik menjadi ketakutan tanpa akhir.

Ini mengindikasikan keberadaan praktik supranatural tempat energi negatif dapat dipakai untuk meruntuhkan hubungan, terlebih lagi dengan pertolongan dari perias atau dukun yang mempunyai keahlian khusus dalam hal sihir gelap.

Namun, penting untuk memahami bahwa keyakinan ini sangat terkait dengan budaya dan mitos setempat, serta belum memiliki dasar ilmiah yang jelas.


()