Everton Mendekati Pemecah Kebuntuan untuk Jack Grealish
Everton tampaknya semakin dekat dalam upaya mendapatkan tanda tangan winger Manchester City, Jack Grealish. Intensitas pembicaraan antara kedua klub dilaporkan meningkat secara signifikan dalam beberapa jam terakhir. Pemain internasional Inggris itu kini berada di ambang pintu keluar Etihad Stadium, di mana manajer Pep Guardiola tidak akan menghalangi kepergiannya baik melalui skema pinjaman maupun transfer permanen di bursa musim panas ini.
Menurut laporan The Times, The Toffees yang kini diasuh David Moyes bergerak cepat memanfaatkan situasi ini. “Everton sudah berada di posisi terdepan,” tulis media tersebut, menambahkan bahwa pembicaraan telah masuk tahap lanjutan untuk membawa Grealish ke Goodison Park untuk musim 2025/2026.
Sementara itu, Fabrizio Romano melaporkan bahwa sang winger “telah membuka pintu” untuk bergabung dengan Everton. “Jack terbuka untuk tantangan baru, dan Everton adalah opsi yang dia pertimbangkan secara serius,” ungkap Romano melalui akun media sosialnya.
Tottenham Gagal Memanfaatkan Kesempatan
Tottenham Hotspur sebenarnya sempat mengajukan minat kepada Manchester City tak lama setelah James Maddison mengalami cedera ACL serius dalam tur pramusim di Korea Selatan. Cedera itu diperkirakan membuat sang gelandang kreatif absen sepanjang musim, meninggalkan celah besar di lini tengah Spurs.
Namun, langkah Spurs untuk mendekati Grealish kalah cepat. Everton lebih dahulu mengintensifkan negosiasi, membuat Tottenham tertinggal dalam perburuan. Seorang sumber internal Spurs yang dikutip Sports Mole menyebut, “Kami tahu Grealish tersedia, tetapi kecepatan Everton dalam bergerak di bursa kali ini luar biasa. Mereka benar-benar memanfaatkan momen.”
Selain Maddison, Spurs juga kehilangan Dejan Kulusevski yang masih menjalani pemulihan cedera lutut, sementara Alfie Devine sudah dipinjamkan ke Preston North End. Saat ini, opsi alami untuk posisi gelandang serang di skuat asuhan Ange Postecoglou sangat terbatas, memaksa kemungkinan improvisasi dengan Lucas Bergvall atau Mohammed Kudus untuk laga UEFA Super Cup melawan Paris Saint-Germain pekan ini.
Everton Menawarkan Reuni dengan Peran Besar
Bagi Grealish, pindah ke Everton bukan hanya tentang menit bermain, tetapi juga peluang untuk kembali menjadi figur sentral seperti saat di Aston Villa. Di City, meski ia mengangkat trofi Premier League, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub, perannya kerap menjadi pemain rotasi.
Statistiknya di City menunjukkan kontribusi moderat — 17 gol dan 23 assist dari 157 penampilan — dengan hanya tujuh kali menjadi starter di Premier League musim lalu. Manajer Everton, David Moyes, disebut sangat tertarik menjadikan Grealish motor serangan timnya. “Jack adalah pemain yang bisa mengubah dinamika permainan kami. Dia punya kreativitas, visi, dan kemampuan membawa bola yang bisa mengancam siapa saja,” kata seorang staf pelatih Everton kepada Liverpool Echo.
Bagi The Toffees, ini juga merupakan kesempatan untuk mengirim sinyal ambisi kepada para suporter, setelah musim lalu berjuang di papan tengah dan ingin merangsek ke zona kompetisi Eropa.
Kronologi Karier Grealish
Jack Grealish bergabung dengan Manchester City pada musim panas 2021 dari Aston Villa dengan biaya rekor £100 juta (sekitar Rp2,08 triliun), menjadikannya pemain Inggris termahal sepanjang sejarah. Di Aston Villa, ia adalah kapten dan sosok yang nyaris tak tergantikan, membawa klub tersebut kembali ke Premier League pada 2019 dan kemudian bertahan di kasta tertinggi. Gaya mainnya yang flamboyan, penuh trik, dan sering memancing pelanggaran membuatnya menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di liga.
Namun, transisi ke City tidak sepenuhnya mulus. Persaingan ketat di lini depan membuatnya harus berbagi waktu bermain dengan nama-nama seperti Phil Foden, Bernardo Silva, Riyad Mahrez (sebelum hengkang), dan Jeremy Doku. Pep Guardiola sering memuji etos kerja Grealish, tetapi juga tak segan mencadangkannya jika formasi atau strategi membutuhkan pemain lain.
Tottenham Siapkan Alternatif
Meski Spurs masih berharap bisa membajak Grealish, mereka juga menyiapkan daftar alternatif. Nama-nama seperti Eberechi Eze (Crystal Palace), Facundo Buonanotte (Brighton & Hove Albion), dan Bilal El Khannouss (Leicester City) menjadi target potensial. Tottenham juga telah mencoba menggaet gelandang Como, Nico Paz, dengan tawaran £34,5 juta (sekitar Rp718 miliar), tetapi ditolak. Real Madrid disebut memiliki klausul pembelian kembali untuk Paz dengan harga relatif murah, yang membuat proses negosiasi menjadi rumit.
“Eze selalu ada di radar kami, dan situasi Maddison membuat minat itu semakin relevan,” kata salah satu sumber Tottenham kepada Sky Sports. Menariknya, Arsenal yang sebelumnya difavoritkan mendapatkan Eze justru mengalami kebuntuan dalam pembicaraan beberapa pekan terakhir, membuka celah bagi Spurs untuk masuk kembali.
Dalam bursa transfer, kecepatan sering kali menjadi faktor penentu. Everton tampaknya memahami urgensi situasi setelah menyadari Grealish tidak masuk dalam rencana utama Guardiola musim ini. Mereka bergerak cepat, memulai pembicaraan konkret, dan menawarkan peran besar yang tidak bisa dijamin oleh Tottenham atau klub lain.
Selain itu, situasi keuangan juga berperan. Transfer Grealish, meski kemungkinan dalam bentuk pinjaman, tetap membutuhkan komitmen gaji besar. Everton, setelah merapikan neraca keuangan, kini berada dalam posisi lebih fleksibel untuk mengakomodasi tuntutan sang pemain dan Man City.
Tottenham, di sisi lain, mungkin terganjal oleh strategi ganda: mereka ingin mendapatkan pengganti Maddison, tetapi juga tidak ingin melanggar batas pengeluaran transfer yang sudah membengkak setelah beberapa rekrutan besar musim panas ini.
Bursa transfer musim panas akan ditutup pada 1 September 2025, artinya kedua klub tidak punya banyak waktu. Berdasarkan perkembangan terkini, Everton bisa saja mengumumkan kesepakatan sebelum akhir pekan jika semua syarat dipenuhi.
“Keputusan akan dibuat dalam beberapa hari ke depan. Kami ingin kepastian sebelum liga benar-benar berjalan,” ujar seorang sumber dekat pemain kepada The Athletic.
Jika resmi bergabung, Grealish akan disambut sebagai rekrutan besar yang diharapkan mampu mengangkat level permainan Everton. Bagi sang pemain, ini adalah kesempatan untuk kembali menjadi bintang utama dan membuktikan bahwa kualitasnya belum pudar, meski empat tahun terakhir di City penuh pasang surut.
