Emas vs Tanah: Mana Pilihan Investasi Terbaik?

Posted on

Tiap harinya, selalu saja membuat penasaran, aku memeriksa nilai emas menggunakan aplikasi Pegadaian pada telepon genggamku. Beberapa bulan belakangan ini, sungguh tak terduga. Total aset yang kumiliki naik dengan sangat pesat—sangat menggoda untuk berinvestasi lebih banyak lagi di situ.

Investasi dalam bentuk emas digital sungguh amat menggiurkan. Sangat mudah untuk digunakan dan transaksinya sederhana, apalagi tak butuh modal besar buat memulai. Hanya dengan sebagian kecil dari jutaan rupiah saja, Anda telah dapat memiliki emas digital tersebut. Tetapi, harus diperhatikan bahwa salah satu kuncinya adalah mencari tempat atau platform yang betul-betul handal. Menyampaikan pengalamannya sendiri, individu ini lebih condong pada aplikasi milik PT Pegadaian lantaran didukung oleh badan usaha milik negara (BUMN).

Kenapa saya memilih emas digital? Ini alasannya:

Aman: Emas tersebut disimpan di Pegadaian, maka peluangnya sangat rendah untuk hilang atau dirampok.

Lentur: Dapat berinvestasi secara berkala tiap bulannya, termasuk dengan jumlah yang rendah. Hal ini membantu dalam mengembangkan disiplin menyimpan uang.

Menguntungkan: Terdapat diskon gajian pada tanggal 25-27 setiap bulannya, dengan pengurangan harga sebesar 1% untuk transaksi beli emas.

Likuid: Bila membutuhkan dana secara mendadak, cukup jual melalui platform ini dan uang akan segera terkirim ke rekening bank Anda.

Efisien: Meskipun tidak memiliki emas secara fisik, portofolionya masih diubah menurut nilai emas saat ini.

Investasi dalam emas sangat sesuai untuk tujuan jangka panjang seperti mempersiapkan dana pendidikan anak setidaknya selama lima tahun. Walaupun harga emas dapat berfluktuasi, kesinambungan dari kegiatan menyimpan uanglah yang paling penting.

Tetapi, bisakah ada opsi lain yang lebih baik sekarang selain emas?

Jangan Terjebak FOMO Emas

Akhir-akhir ini, gerai-gerai logam mulia sangat dipadati oleh pengunjung. Antrean mengular dan stok batangan emas cepat habis karena diminati konsumen. Sejumlah besar individu tertarik pada pembelian perhiasan atau batangan emas dengan asumsi bahwa harganya akan selalu meningkat. Namun, apakah saat ini sungguh momen ideal bagi Anda untuk melakukan investasi dalam bentuk emas tersebut? Atau malahan, apabila harga turun mendekati titik maksimumnya, mungkin saja keputusan belanja menjadi langkah yang kurang bijaksana?

Harga emas telah meningkat sekitar 100% dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Namun, apakah ini berarti bahwa harga pasti akan terus melanjutkan kenaikan tersebut? Apabila sewaktu-waktu harga emas mengalami penurunan drastis, bisakah kita siap untuk menghadapi risiko tersebut?

Itulah sebabnya, penting untuk tetap waras dalam berinvestasi. Kalau memang ingin berinvestasi emas, pastikan gunakan dana yang tidak akan kita perlukan dalam waktu dekat. Jangan sekali-kali memakai uang untuk kebutuhan penting, seperti bayar uang kuliah semester depan, hanya demi mengejar iming-iming keuntungan emas.

Lebih menakutkan lagi, terdapat individu yang bersedia untuk bertambah hutang hanya agar bisa membeli emas lantaran khawatir tertinggal dari kecenderungan tersebut (FOME). Hal ini tentunya sungguh membahayakan dan haruslah dielakkan.

Maka…. apakah ada pilihan lain yang lebih menggiurkan?

Melirik Investasi Tanah: Diam-diam Menguntungkan

Jika kita memiliki uang berlebihan, kenapa tidak mempertimbangkan investasi dalam bentuk lahan atau sawah? Nilai tanah cenderung meningkat setiap tahunnya, sementara jenis investasi lain mungkin fluktuatif dan tak stabil.

Saya memiliki seorang teman yang secara berkala memperluas lahan pertaniannya setiap tiga tahun menggunakan simpanan uang dan pendapatan dari hasil panennya. Selain meningkatkan nilai properti, tanah tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis budidaya seperti padi, jagung, pisang, maupun tanaman sayuran lainnya yang cukup sederhana dalam perawatannya.

Investasi di bidang tanah memberikan manfaat ganda: peningkatan nilai properti serta penghasilan dari aktivitas bercocok tanam.

Tidak seperti harga emas yang dapat berfluktuasi setiap hari, nilai tanah umumnya lebih stabil dan cenderung meningkat secara perlahan namun konsisten.

Kesimpulan: Bijaklah dalam Memilih

Tidak apa-apabila tidak mengikuti arus trend. Investasi sejatinya tak melulu soal mengekor, tetapi tentang pemahaman: menyadari risiko, peluang, serta sasaran finansial kita. Apabila masih bimbang, jangan segan untuk bertanya pada mereka yang sudah ahli di bidang ini.

Emas tentu saja menggiurkan. Namun, tanah pun dapat berpotensi menjadi pilihan investasi yang lebih bijak.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda lebih tertarik berinvestasi di emas atau tanah? Yuk, berbagi pendapat di kolom komentar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *