Beberapa hari yang lalu, kita membicarakan tentang diet, dan ingin yang terbaik untuk tubuh. Tapi kita semua ingin hal itu tetap bisa dijangkau oleh setiap orang. Salah satu diet yang sedang banyak dibicarakan saat ini adalah diet Mediterania. Mereka mengatakan bahwa diet ini adalah salah satu pola makan yang paling sehat di dunia. Tapi begitu kita mencoba, ternyata makanan untuk diet ini dengan harga yang tidak murah. Jadi, untuk mereka yang ingin mendapatkan nutrisi yang baik tapi hemat, diet rendah karbohidrat bisa menjadi alternatif. Biar kita mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua diet ini!
Apa Itu Diet Mediterania?
Diet Mediterania terinspirasi dari pola makan tradisional masyarakat di negara-negara sekitar Laut Mediterania, seperti Italia, Yunani, dan Spanyol. Inti dari diet ini adalah konsumsi makanan sehat yang kaya akan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, minyak zaitun, dan sedikit anggur merah (jika kamu mengonsumsinya). Di sisi lain, konsumsi daging merah, makanan olahan, dan gula sangat dibatasi. Kelebihan diet Mediterania banyak banget! Studi menunjukkan bahwa diet ini bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas. Bahkan, diet ini juga dianggap baik untuk kesehatan otak dan umur panjang. Namun, di balik semua manfaat itu, ada satu tantangan besar: biayanya! Minyak zaitun high-quality, ikan segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian impor nggak bisa dibilang murah, terutama kalau dibandingkan dengan bahan makanan lokal yang lebih terjangkau. Sebagai contoh, harga minyak zaitun di supermarket bisa mencapai tiga sampai lima kali lipat harga minyak kelapa sawit. Belum lagi ikan salmon atau almond yang sering jadi “menu wajib” diet ini. Jadi, meskipun sehat, diet Mediterania ini bisa dibilang cukup menguras isi dompet.
Diet rendah karbohidrat berbeda dengan diet Mediterania, lebih mudah dan fleksibel. Seperti namanya, diet ini fokus pada pengurangan asupan karbohidrat, terutama dari sumber seperti nasi, roti, tepung, mie, dan makanan manis. Selain itu, kamu disarankan untuk mengonsumsi banyak protein, lemak sehat, sayuran hijau, dan buah-buahan rendah gula. Alasan mengapa diet rendah karbohidrat menjadi favorit banyak orang, termasuk saya, adalah karena hasilnya yang cepat terasa. Saya pernah mencoba diet ini dan berhasil turun 10 kg! Rasanya tidak hanya lebih ringan secara fisik, tapi juga lebih sehat secara mental. Perasaan lebih berenergi dan tidak mudah merasa lelah setelah makan. Dan yang paling penting, diet rendah karbohidrat juga lebih ramah kantong. Kamu tidak perlu membeli bahan-bahan impor yang mahal. Sayuran lokal seperti bayam, kangkung, atau brokoli bisa jadi pilihan utama. Protein juga bisa didapatkan dari sumber yang murah seperti telur atau ayam. Bahkan, jika kamu ingin ngemil, kamu bisa membuat buah-buahan segar dan murah seperti pepaya dan pisang sebagai cemilan.
Sebagai generasi yang cenderung sibuk dan dapat melakukan banyak hal sekaligus, memilih diet yang tepat bukan hanya soal kesehatan, tapi juga efisiensi waktu dan biaya. Jika kamu memiliki anggaran besar untuk makanan, diet Mediterania tentu merupakan pilihan yang tepat. Di samping sehat, pola makan ini juga memberikan kesempatan untuk mengenal berbagai jenis makanan yang enak. Bayangkan menikmati salad yang segar dengan saus minyak zaitun atau ikan panggang dengan taburan bumbu aromatik. Pasti sehat dan lezat!
Tapi bagi kita yang lebih realistis, diet rendah karbohidrat menjadi pilihan yang lebih rasional. Dengan bahan-bahan yang dapat diperoleh dengan mudah dan biaya yang terjangkau, diet ini tidak akan membuat kamu harus berpikir dua kali sebelum membeli bahan makanan. Selain itu, fleksibilitasnya memungkinkan kamu untuk tetap menikmati makanan khas Indonesia, seperti ayam bakar tanpa kecap atau sayur lodeh tanpa santan.
Tips Sukses Menjalankan Diet
Baik diet Mediterania maupun low karbo, kunci keberhasilannya adalah konsistensi. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
1. Rencanakan Menu Mingguan
Buatlah rencana menu untuk seminggu ke depan. Ini dapat membantu kamu mengontrol asupan nutrisi dan menghindari desir untuk berbelanja makanan yang kurang seimbang.
2. Belanja Cerdas
Beli bahan makanan sesuai musim supaya lebih hemat. Misalnya, buah-buahan lokal seperti pepaya, semangka, atau jeruk biasanya lebih murah saat sedang musim.
3. Masak Sendiri
Hal ini karena memasak sendiri (selain lebih murah) juga mengizinkan kamu untuk memastikan bahan yang digunakan sesuai kebutuhan dietmu. Misalnya, kamu bisa mengontrol jumlah minyak atau gula yang digunakan.
4. Tetap Berolahraga
Jangan lupa, diet saja tidak cukup. Kamu juga perlu bergerak. Olahraga sederhana seperti jogging, yoga, atau bersepeda juga bisa membantu mempercepat proses penurunan berat badan.
5. Nikmati Prosesnya
Jangan lupa, diet adalah gaya hidup, bukan hukuman. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Sesekali makan makanan lezat di luar diet pun tidak masalah, selama hal itu tidak menjadi kebiasaan.
Pada akhirnya, memilih antara diet Mediterania dan low karbo bergantung pada prioritas dan kondisi keuangan masing-masing. Diet Mediterania memang menawarkan manfaat kesehatan yang unik, tapi biayanya cukup tinggi. Sementara itu, diet low karbo memberikan hasil yang cepat dengan budget yang lebih ramah kantong. Sebagai seseorang yang sudah mencoba diet low karbo dan berhasil, saya merasa diet ini adalah pilihan yang lebih sesuai untuk milenial yang ingin sehat tanpa membuat kantong bolong. Apapun pilihanmu, pastikan itu sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupmu, ya!