Perubahan Nada The Fed Mengubah Arah Pasar Kripto
Pasar kripto mengalami perubahan signifikan setelah pidato yang disampaikan oleh Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, dalam simposium Jackson Hole. Dalam pidatonya, Powell memberikan sinyal bahwa era suku bunga tinggi mungkin segera berakhir. Hal ini langsung memicu respons cepat dari pasar kripto.
Ethereum melonjak tajam dan menembus rekor tertinggi di angka USD 4.891 atau sekitar Rp 79,6 juta. Sementara itu, Bitcoin yang sebelumnya stagnan juga mengalami kenaikan drastis, mencapai USD 117.377 atau sekitar Rp 1,9 miliar. Kenaikan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Powell menyampaikan pidatonya di hadapan para ekonom global.
Sebelumnya, pasar kripto sempat mengalami fase bearish selama beberapa hari. Namun, pidato Powell tampaknya menjadi pemicu kebangkitan yang dinantikan oleh banyak pelaku pasar. Powell dalam pidatonya mengakui perjalanan panjang The Fed dalam mengendalikan inflasi sejak pandemi. Ia menjelaskan bahwa pada awal 2021, lonjakan harga dianggap sebagai fenomena sementara. Namun, data menunjukkan bahwa inflasi justru meluas ke berbagai sektor, sehingga memaksa The Fed untuk bertindak agresif.
Pada tahun 2022 hingga 2023, The Fed meningkatkan suku bunga sebanyak 525 basis poin dengan tujuan menekan inflasi yang sempat mencapai 7,1 persen. Powell menegaskan bahwa komitmen The Fed adalah mengembalikan stabilitas harga, dan mereka akan terus melakukan tugas tersebut hingga selesai.
Kini, setelah inflasi turun ke 2,5 persen, nada Powell mulai berubah. Ia menyatakan bahwa saatnya kebijakan moneter disesuaikan. Arah kebijakan sudah jelas, dan waktu serta laju pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data. Pernyataan ini dianggap sebagai sinyal bahwa pemangkasan bunga sudah dekat.
Kenapa Sinyal The Fed Penting bagi Pasar Kripto?
Investor kripto sangat sensitif terhadap perubahan sikap The Fed. Saat Powell menyebut inflasi transitory pada 2021, banyak pelaku pasar tetap optimistis. Namun, ketika The Fed akhirnya menaikkan suku bunga secara agresif, pasar kripto mengalami fase koreksi yang panjang.
Kini, dengan nada yang lebih dovish, pasar membaca sinyal sebaliknya. Pemangkasan bunga berarti likuiditas global kembali longgar. Dana besar yang sebelumnya berada di aset aman seperti obligasi dolar bisa beralih ke aset berisiko seperti kripto. Narasi perubahan nada ini membuat pidato Jackson Hole kali ini sangat berpengaruh.
Investor kripto melihat pola serupa dengan periode 2020–2021. Saat itu, pidato Powell di Jackson Hole dianggap membuka ruang kebijakan longgar. Hasilnya, Bitcoin melonjak dari USD 10.000 menjadi lebih dari USD 60.000 dalam setahun.
Momentum Soft Landing
Powell dalam pidatonya juga menekankan bahwa inflasi berhasil ditekan tanpa adanya lonjakan pengangguran. Pasar tenaga kerja kini lebih seimbang. Meskipun tingkat pengangguran naik, bukan karena PHK besar-besaran. Powell menegaskan bahwa mereka tidak ingin pendinginan tenaga kerja lebih jauh.
Artinya, ekonomi Amerika tidak sedang menuju resesi. Ini memperkuat narasi Powell: inflasi turun, tenaga kerja stabil, dan peluang pemangkasan suku bunga terbuka. Kombinasi ini merupakan peluang emas bagi pasar kripto.
Ke depan, semua mata tertuju pada rapat FOMC September. Jika Powell benar-benar memutuskan pemangkasan bunga, reli kripto bisa semakin kuat. Namun, Powell juga memberi peringatan bahwa waktu dan laju pemangkasan bunga akan bergantung pada data yang masuk. Dengan kata lain, semua masih bergantung pada arah inflasi dan tenaga kerja dalam beberapa bulan ke depan.
Untuk saat ini, perubahan nada Powell sudah cukup mengubah arah pasar. Dari “transitory” ke “rate cuts”, The Fed memberi sinyal jelas bahwa kebijakan ketat mendekati akhir. Bagi Bitcoin Hari Ini, Ethereum, dan aset kripto lain, inilah katalis yang bisa menjadi awal bull run berikutnya.
