Penangkapan Dalang Pembunuhan Kepala Cabang Bank
Kasus pembunuhan terhadap Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih, memasuki babak baru setelah polisi menangkap pelaku utama bernama Dwi Hartono. Ia dikenal sebagai pengusaha yang memiliki bisnis di bidang pendidikan berbasis teknologi melalui aplikasi bimbel online bernama Guruku.
Polda Metro Jaya mengklaim telah menangkap empat orang yang diduga menjadi otak intelektual dari kasus ini, yaitu DH (Dwi Hartono), C, YJ, dan AA. Dwi Hartono ditangkap bersama dua rekannya di wilayah Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu malam, 23 Agustus 2025. Sementara itu, pelaku lain ditangkap sehari setelahnya di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Selain para otak pelaku, polisi juga telah meringkus para eksekutor penculikan. Empat orang dengan inisial AT, RS, RAH, dan RW ditangkap di lokasi berbeda, termasuk di Jakarta Pusat dan Nusa Tenggara Timur. Salah satu dari mereka bahkan ditangkap ketika mencoba kabur melalui bandara.
Jejak Bisnis Dwi Hartono
Di balik kasus kriminal ini, terungkap bahwa Dwi Hartono adalah seorang pebisnis yang memiliki dua perusahaan besar. Ia memimpin PT Hartono Mandiri Makmur yang bergerak di bidang pengembangan software serta PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI) yang mengembangkan platform Guruku.
Aplikasi Guruku dikenal sebagai layanan pendidikan nonformal untuk pelajar, tenaga pendidik, hingga UMKM yang ingin mengembangkan bisnis. Kantor perusahaan tersebut menempati rumah mewah Dwi Hartono di Kompleks Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor. Di kediamannya bahkan terpampang jelas logo platform Guruku.
Sementara itu, PT Hartono Mandiri Makmur disebut memiliki lini bisnis pengembangan software. Meski begitu, jejak digital situs Warunggaib.com yang terhubung dengan perusahaan tersebut kini sulit diakses.
Kesaksian Rekan Dekat
Salah satu rekan bisnis Dwi Hartono, bernama Dwi Tanto, membenarkan bahwa pelaku memang memiliki usaha pendidikan digital tersebut. Ia mengaku terkejut mendengar kabar penangkapan. Beberapa waktu lalu ia sempat berkunjung ke rumah Dwi Hartono, namun mendapat informasi dari asisten rumah tangga bahwa sang pemilik sedang berada di luar kota.
Kronologi Penculikan dan Pembunuhan
Muhammad Ilham Pradipta diculik pada Rabu, 20 Agustus 2025, di area parkir kantor pusat PT Lotte Mart Indonesia, Ciracas, Jakarta Timur. Sehari kemudian, korban ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban.
Hasil penyelidikan menunjukkan penculikan itu telah direncanakan dengan matang. Polisi menduga motif pembunuhan berkaitan dengan masalah bisnis, meski detailnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Kondisi Rumah Mewah Sepi Aktivitas
Pantauan di kediaman Dwi Hartono, rumah megah dua lantai di Jalan San Fransisco Blok Q1 Kota Wisata tampak sepi sejak penangkapan. Beberapa tetangga mengaku kaget karena selama ini Dwi Hartono dikenal sebagai sosok tertutup namun tidak pernah menimbulkan masalah di lingkungan.
Polisi Dalami Motif
Hingga kini penyidik masih mendalami motif utama pembunuhan tersebut. Ada dugaan keterkaitan dengan bisnis korban maupun permasalahan finansial yang melibatkan Dwi Hartono. Polisi juga menelusuri aliran dana yang diduga digunakan untuk membiayai aksi penculikan ini.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan seorang pengusaha teknologi pendidikan yang selama ini terlihat sukses di bidangnya, namun ternyata terjerat kasus kriminal berat yang mengakhiri nyawa seorang kepala cabang bank.