– Tim nasional sepak bola Indonesia terpaksa mengaku kemenangan Australia yang unggul dengan skor 1-5 pada pertandingan berlanjutnya Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk zona Asia di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) sore waktu Indonesia Bagian Barat.
Walaupun hasilnya tidak sesuai harapan, semangat serta kesetiaan para pendukung Garuda di tribune masih menyala dengan gagah.
Samudera merah memenuhi stadion bahkan sebelum pertandingan dimulai. Ratusan pendukung tim nasional Indonesia yang berasal dari seluruh belahan dunia, seperti kelompok Garuda Australia, membentuk suasana istimewa di lapangan.
Ini merupakan momen yang sangat mengharukan bagi saya untuk mengekspresikan rasa kebanggaan saya kepada para pendukung tim nasional Indonesia. Saya mengantri perkiraannya sekitar 3.000 penggemar, namun kenyataannya melebihi dugaan tersebut.
“Semua sorotan kamera berwarna merah! Diperkirakan terdapat sekitar 10.000 penggemar yang turut serta. Mereka berasal dari setiap sudut dunia, termasuk beberapa yang telah berkendara jauh dari Amerika hingga Qatar,” ungkap Ketua Garuda Australia, Osvaldo Giovani melalui siaran KOMPAS TV.
Walaupun tim nasional Indonesia sudah tertinggal sejak paruh pertama, para pendukung masih terus menyanyi hingga akhir permainan.
Kita dilarang membawa bas drum ataupun spanduk, sehingga kita harus bergantung sepenuhnya pada vokal. Akan tetapi, hal tersebut tak menyurutkan semangat kita untuk melanjutkan persembahan selama 90 menit.
“Kami masih merasa bangga, tim telah berusaha dengan keras, dan kita akan terus memberikan dukungan sepenuh hati,” tambahnya.
Sepanjang pertandingan antara Australia melawan Indonesia berlangsung, ada banyak momen yang bisa jadi menurunkan moril para pendukung.
Kegagalan tendangan penalti milik Kevin Diks, sampai dengan terciptanya dua gol dari tim tamu melalui titik putih dan juga beberapa gol lainnya dari serangan bertempo tinggi sang kandang, semakin menantang kesetiaan para pendukung Garuda untuk tetap hadir di tribun lapangan.
“Kemarin ada berbagai hal yang dapat menyebabkan kita merasa down, namun tim terus membangkitkan spirit para atlet. Para pahlawan kami tak pernah mengaku kalah, dan sama seperti pendukung mereka pun demikian. Walaupun sudah tertinggal 0-4, kami masih melanjutkan lagu ‘Indonesia’ tanpa putus,” ucapnya.
Selama permainan berlangsung, nama Shin Tae-yong terdengar bergaung di seluruh stadion. Ini mencerminkan dampaknya yang sangat signifikan dari sang pelatih asal Korea Selatan tersebut, yang sebelumnya sudah dilepaskan oleh PSSI pada bulan Januari lalu.
Namun, Osvaldo Giovani mendorong pendukung agar terus berkonsentrasi pada dukungan mereka kepada tim dan menunjukkan rasa hormat kepada pelatih baru, Patrick Kluivert.
Iya, meskipun beberapa orang telah menyinggung nama Shin Tae-yong, saya mohon kepada kalian semua untuk terus mendukung timnas Indonesia.
“Tim telah berusaha sebaik mungkin. Meskipun hasil akhirnya belum sempurna, namun kita tak boleh mencela sang pelatih ataupun para pemain. Keduanya sudah melakukan kerja keras di lapangan dan hal tersebut perlu kita hargai,” jelas Osvaldo Giovani.
Setelah pertandingan, banyak pihak menganggap bahwa kekalahannya disebabkan oleh persiapan tim yang kurang matang karena berlangsung sangat singkat.
Osvaldo Giovani bersama dengan Garuda Australia menyaksikan kedatangan tim nasional Indonesia ke negara tersebut, dan dia menegaskan bahwa skuad hanya diberi waktu dua hari untuk berlatih bersama sebelum laga dimulai.
Sehingga,
chemistry
dianggap masih belum terejawantahkan sepenuhnya.
“Setelah berjuang dengan gagah seperti seekor garuda di dadanya, kami merasa amat bangga dan akan tetap memberikan dukungan kepada tim nasional mereka menuju masa depan,” tutupnya.