Gejala Telinga Kemasukan Serangga
Telinga adalah bagian tubuh yang sangat sensitif karena terdiri dari jaringan halus dan saraf yang rentan terhadap gangguan. Ketika ada serangga masuk ke dalam telinga, gejalanya biasanya langsung terasa. Jika serangga masih hidup, gerakannya bisa terdengar bising di dalam telinga, menimbulkan rasa geli, tidak nyaman, bahkan nyeri.
Dalam beberapa kasus, serangga dapat menggigit atau melukai saluran telinga. Kondisi ini bisa memicu peradangan, iritasi, dan meningkatkan risiko infeksi. Beberapa gejala yang muncul antara lain:
- Kemerahan pada telinga.
- Rasa gatal yang terus-menerus.
- Pembengkakan di sekitar telinga.
- Telinga berdenging.
- Pendengaran terasa berkurang.
- Keluarnya cairan dari telinga, bisa berupa darah atau nanah.
Pada orang dewasa, adanya serangga dalam telinga biasanya cepat disadari karena adanya dengungan atau sensasi gerakan di dalam telinga. Namun, pada anak-anak, gejala ini sering lebih sulit dikenali sehingga orang tua perlu lebih waspada.
Cara Mengeluarkan Serangga dari Dalam Telinga
Telinga kemasukan serangga bisa bikin panik. Namun, kamu harus tenang, karena sebagian besar kasus bisa ditangani sendiri di rumah dengan langkah-langkah ini:
-
Tetap tenang
Jangan panik. Ingat, serangga yang masuk ke telinga umumnya tidak berbahaya dan bisa dikeluarkan dengan cara sederhana. -
Miringkan kepala
Posisikan kepala miring dengan telinga yang kemasukan serangga menghadap ke bawah. Goyangkan daun telinga perlahan agar serangga lebih mudah keluar. -
Tarik daun telinga, gelengkan kepala
Tarik lembut daun telinga ke arah belakang kepala, lalu gelengkan kepala. Gerakan ini membantu membuka saluran telinga sehingga serangga bisa merangkak keluar. -
Teteskan minyak zaitun
Hangatkan sedikit minyak zaitun (pastikan tidak panas), lalu teteskan beberapa tetes ke telinga yang kemasukan serangga. Berbaringlah dengan telinga menghadap ke atas selama beberapa menit, kemudian miringkan kepala agar serangga keluar bersama minyak. -
Pakai baby oil
Baby oil bekerja mirip dengan minyak zaitun: membuat serangga terapung sehingga lebih mudah keluar. Teteskan sedikit, tunggu beberapa menit, lalu miringkan kepala agar cairan dan serangga keluar. -
Teteskan air hangat
Sebagai langkah terakhir, teteskan sedikit air hangat ke telinga, lalu miringkan kepala ke bawah sambil menggoyangkan telinga perlahan. Gunakan alat semprot telinga untuk membantu mengeluarkan serangga dan kotoran jika ada. -
Periksa ke dokter
Jika serangga tidak juga keluar, nyeri makin menjadi-jadi, atau muncul tanda infeksi, segera periksakan diri ke dokter THT. Dokter memiliki peralatan khusus untuk membersihkan telinga dengan aman.
Hindari Melakukan Ini
Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan ketika kamu merasa ada serangga masuk ke dalam telinga:
-
Panik
Perasaan ini wajar, apalagi pada anak-anak. Namun, panik cuma akan membuat penanganan makin sulit. Tetap tenang agar langkah berikutnya bisa dilakukan dengan baik. -
Mengeluarkan serangga dengan korek kuping atau benda serupa
Jangan pernah mencoba mengorek telinga dengan korek kuping atau benda lain. Tindakan ini justru bisa mendorong serangga makin dalam, membuatnya lebih sulit dikeluarkan, bahkan berisiko melukai gendang telinga. -
Menuangkan air jika belum yakin itu adalah serangga
Jika yang masuk ternyata bukan serangga melainkan benda lain seperti biji atau kacang, menuangkan air bisa berbahaya. Air dapat membuat benda tersebut mengembang dan menyumbat telinga lebih parah. -
Mengabaikannya
Jangan menunggu dengan harapan serangga akan keluar sendiri. Bisa jadi serangga tersebut lebih berbahaya dari yang kamu kira. Segera lakukan langkah aman atau cari bantuan medis bila perlu.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Komplikasi paling umum dari telinga kemasukan serangga adalah pecahnya gendang telinga. Ini bisa terjadi bila serangga menggigit atau menggores gendang telinga, sehingga menimbulkan trauma pada bagian telinga tersebut.
Jika gendang telinga pecah, biasanya akan muncul rasa nyeri disertai keluarnya cairan berdarah. Pendengaran juga bisa menurun. Sayangnya, kondisi ini tetap dapat terjadi meskipun serangga berhasil dikeluarkan oleh dokter.
Selain itu, jika serangga tidak terangkat seluruhnya, ada kemungkinan timbul infeksi telinga, yang dapat memperburuk gejala dan membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Jika serangga tidak bisa dikeluarkan sendiri di rumah, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mencegah komplikasi. Apabila yang berhasil dikeluarkan hanya bagian tubuh serangga, maka pemeriksaan medis tetap diperlukan.
Jika serangga di telinga anak tidak bisa dikeluarkan setelah satu atau dua kali percobaan, orang tua sebaiknya segera mencari bantuan medis. Serangga yang dibiarkan di dalam telinga bisa terus menyengat atau menggores, sehingga menimbulkan peradangan, pecahnya gendang telinga, atau infeksi.
Berikut ini yang umumnya dilakukan dokter untuk menangani kasus serangga masuk ke dalam telinga:
- Dokter akan memeriksa telinga dengan otoskop, alat khusus untuk melihat saluran telinga dan gendang telinga.
- Jika serangga masih hidup, biasanya dokter akan meneteskan minyak mineral atau minyak zaitun untuk mematikannya, lalu membilas telinga dengan air steril.
- Bila serangga sulit dikeluarkan dengan cara tersebut, dokter dapat menggunakan pinset kecil atau instrumen medis lain untuk mengambilnya.
- Dalam kebanyakan kasus, pasien hanya memerlukan anestesi lokal agar tetap tenang saat prosedur dilakukan. Studi tahun 2018 menunjukkan, hanya sekitar 13,6 persen kasus yang membutuhkan anestesi umum untuk mengeluarkan benda asing dari telinga.


