Meningkatkan Literasi Digital di Kabupaten Tolitoli
Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat terhadap teknologi informasi, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tolitoli menyelenggarakan kegiatan lokakarya literasi digital 2025. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan masyarakat dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin pesat.
Kegiatan berlangsung selama satu hari di kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tolitoli, dengan partisipasi sekitar 100 peserta yang berasal dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pihak penting seperti Bupati Amran Hi Yahya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Lely Husna Bantilan, serta para pejabat lainnya.
Tema yang Menginspirasi
Tema utama dari lokakarya ini adalah “Menguatkan Literasi Digital Membangun Generasi Cerdas dan Tangguh di Era Teknologi”. Bupati Amran Hi Yahya dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi digital dalam transformasi digital saat ini. Ia menyampaikan bahwa masyarakat harus mampu menyaring informasi, menghindari hoaks, serta memanfaatkan teknologi secara efektif untuk kemajuan diri dan daerah.
“Kami berharap, lokakarya ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Mari kita bersama-sama membangun budaya literasi digital yang sehat, cerdas, dan produktif,” tambah Bupati.
Peran Perpustakaan sebagai Pusat Informasi
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Lely Husna Bantilan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dalam membangun perpustakaan sebagai pusat transformasi digital. Ia berharap perpustakaan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga menjadi pusat informasi berbasis teknologi yang bisa diakses oleh masyarakat luas, termasuk di daerah terpencil.
Materi yang Disampaikan
Lokakarya ini menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidang literasi digital, teknologi informasi, dan pengembangan konten digital. Materi yang disampaikan mencakup berbagai topik penting seperti:
- Teknik memilah informasi yang benar
- Memahami etika digital
- Dampak psikologis penggunaan teknologi
- Strategi penguatan konten literasi digital berbasis kearifan lokal
Selain pemaparan materi, acara ini juga menyediakan ruang diskusi dan berbagi pengalaman antar peserta. Hal ini diharapkan dapat melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan teknologi digital untuk kemajuan daerah.
Manfaat yang Diharapkan
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Tolitoli yang melek digital, berdaya saing, dan mampu berkontribusi positif dalam pembangunan daerah. Literasi digital tidak hanya tentang kemampuan mengoperasikan gawai atau internet, tetapi juga cara berpikir kritis dan bertanggung jawab di ruang digital.
Untuk menjadi individu yang melek digital, seseorang harus menguasai beberapa pilar utama, antara lain:
- Keterampilan Menggunakan Teknologi (Digital Skill): Kemampuan dasar untuk mengoperasikan perangkat keras dan lunak, seperti email, aplikasi perpesanan, media sosial, atau program perkantoran.
- Etika Digital (Digital Ethics): Pemahaman tentang etika dalam berinteraksi di ruang digital, termasuk kesopanan, penghargaan terhadap privasi orang lain, serta tidak menyebarkan konten hoaks, ujaran kebencian, atau cyberbullying.
Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat memperluas wawasan dan keterampilan mereka dalam menghadapi tantangan dunia digital yang semakin kompleks.


