BOLASPORT.COM – Bukan Mohamed Salah ataupun Virgil van Dijk, gelandang favorit Lionel Messi, Alexis Mac Allister, menjadi idola legenda Liverpool.
Liverpool saat ini menjalani era baru di bawah kepelatihan Arne Slot selepas kepergian Juergen Klopp.
Kedatangan Slot rupanya memberikan angin segar kepada performa Liverpool.
Sejauh ini, pelatih asal Belanda itu berhasil mengantar The Reds untuk sementara memuncaki klasemen Liga Inggris 2024-2025.
Liverpool telah mengoleksi 67 poin dari 28 pertandingan dengan catatan 20 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 1 kekalahan.
Tidak hanya itu, Virgil van Dijk dkk. sejauh ini menjadi klub dengan kebobolan paling sedikit kedua di Liga Inggris setelah Arsenal.
Liverpool baru kebobolan 26 kali dan sudah mencetak 66 gol ke gawang lawan-lawan mereka.
Di Liga Champions, Liverpool juga menorehkan catatan epik.
Pada fase liga, mereka berhasil finis di posisi puncak dan otomatis lolos ke babak 16 besar.
Bahkan, Liverpool mencatatkan 7 kemenangan dan 1 kekalahan selama fase liga.
Mereka akan bertemu dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada babak 16 besar nanti.
Penampilan apik Liverpool tentu tidak lepas dari peran para pemain andalan mereka.
Mohamed Salah dan Virgil van Dijk disebut-sebut sebagai aktor utama kehebatan The Reds musim ini.
Akan tetapi, pendapat sedikit berbeda disampaikan oleh legenda Liverpool, Graeme Souness.
Dalam sebuah wawancara dengan Daily Mail, Souness mengakui bahwa Mo Salah dan Van Dijk memang tampil hebat musim ini.
Namun, ia lebih mengidolakan satu pemain Liverpool musim ini, yaitu Alexis Mac Allister.
“Sangat mudah untuk menentukan Mo Salah karena kreativitas dan gol-golnya, memuji Luis Diaz karena kecepatan dan energinya, atau memuji Virgil van Dijk karena keanggunan dan ketenangannya,” kata Souness.
“Namun, satu pemain Liverpool yang saya pilih, bahkan di atas pemain-pemain lain di tahun ini, adalah Alexis Mac Allister,” lanjutnya.
Menurut Souness, para pemain yang berasal dari Argentina selalu menunjukkan performa yang hebat.
Ia juga menyoroti sikap Mac Allister yang sangat tenang selama berada di atas lapangan.
Macca dinilai tidak pernah mudah terprovokasi ketika lawan memancing emosinya.
Souness hanya merasa kecewa dengan nama yang dimiliki oleh gelandang favorit Lionel Messi itu.
Mac Allister memiliki nama yang sangat mirip dengan orang Skotlandia, tetapi ia malah membela Argentina.
Padahal, Souness ingin melihat tanah kelahirannya, Skotlandia, memiliki pemain sehebat Mac Allister.
“Saya telah lama percaya bahwa para pesepak bola terbaik berasal dari Argentina,” ucap Souness.
“Mungkin ada hubungannya dengan migrasi begitu banyak orang Italia ke sana, dikombinasikan dengan bakat dan agresi Latin yang alami, tetapi, apa pun ramuannya, mereka menghasilkan pemain-pemain yang luar biasa dan pemain ini (Mac Allister) adalah favorit saya saat ini.”
“Tidak heran jika rekan-rekan setimnya sering mengolok-oloknya sebagai ‘anak’ Jurgen Klopp. Akan sulit bagi manajer mana pun untuk tidak menyukainya.”
“Dia terlihat memiliki sikap terbaik. Bahkan ketika Bruno Guimaraes memprovokasinya di Anfield beberapa waktu lalu, reaksinya yang tidak terganggu menunjukkan segalanya tentang dirinya.”
“Saya yakin manajer tidak perlu berbicara dengannya. Dia berani, penuh dengan usaha dan memiliki hasrat yang luar biasa untuk melakukan kerja keras di lapangan.”
“Saya paling menyukainya ketika dia mendorong lebih jauh ke depan dan membuat kerusakan bagi lawan. Saya adalah penggemar beratnya.”
“Harga 35 juta pound plus tambahan biaya yang dibayarkan Liverpool kepada Brighton untuknya terlihat seperti penawaran terbaik saat ini.”
“Berapa pun bonusnya, tandatangani saja ceknya sekarang karena dia sangat berharga.”
“Satu-satunya kekecewaan saya adalah dia terlihat seperti orang Skotlandia, memiliki nama Skotlandia yang luar biasa, namun dia tidak mengenakan jersei Timnas Skotlandia,” pungkasnya.