Penangkapan Pemilik Akun Bjorka
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap pemilik akun media sosial yang dikenal dengan nama Bjorka. Berikut adalah penjelasan mengenai awal kemunculan Bjorka dan berbagai data yang diduga dibobol olehnya.
Wadirresiber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menjelaskan bahwa pemilik akun X bernama @bjorka dan @Bjorkanesiaa yang ditangkap memiliki inisial nama WFT. Ia berusia 22 tahun. Penangkapan dilakukan pada Selasa (23/9) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Pemilik akun X Bjorka itu ditangkap terkait kasus ilegal akses dan manipulasi data seolah-olah data otentik dengan modus mengunggah tampilan basis data alias database nasabah bank.
Awal Kemunculan Bjorka
Hacker Bjorka pertama kali muncul ketika menjual data pelanggan Tokopedia di Breached.to pada April 2020. Data yang diperdagangkan termasuk user ID, password hash, email hingga nomor telepon. Namun namanya tidak begitu dikenal saat itu. Masyarakat hanya berfokus pada data pelanggan Tokopedia yang dijual.
Nama Bjorka mulai mencuat ke publik ketika mengklaim dirinya memiliki 26.730.797 data histori browsing pelanggan IndiHome pada Agustus 2022. Lalu menjual 1,3 miliar data simCard ponsel dari sistem Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada September 2022, yang kini bernama Komdigi alias Kementerian Komunikasi dan Digital.
Daftar Data yang Dibobol Bjorka
Pada Februari 2025, akun X dengan nama akun Bjorka menyampaikan kelompok peretas ransomware memiliki 890 ribu akses ke data nasabah dan 4,9 juta basis data BCA. Namun ia tidak memerinci kelompok hacker yang dimaksud.
Sementara itu, tangkapan layar atau screenshot yang ditampilkan menunjukkan akun dengan nama Sky Wave menjual data diduga milik nasabah BCA tersebut ke dark web. Akun X Bjorka juga mengatakan kelompok hacker ransomware memiliki akses ke data BSI.
Berikut daftar data yang diduga dibobol oleh Bjorka:
- September 2024: hacker Bjorka menjual enam juta data pajak
- Juli 2023: 35 juta data pengguna IndiHome diduga diretas oleh hacker Bjorka.
- Juli 2023: 34,9 juta data pemilik paspor diduga bocor dan diperjualbelikan secara daring di situs bjork.ai US$ 10.000 atau sekitar Rp 150 juta.
- Maret 2023: Hacker Bjorka mengunggah file 5GB berisi 19.564.922 data anggota BPJS Ketenagakerjaan di Breached.vc.
- Maret 2023: mengunggah data yang diduga milik Rafael Alun Trisambodo
- November 2022: Dugaan peretasan sebanyak 3,2 miliar data pengguna PeduliLindungi.
- November 2022: Dugaan peretasan sebanyak 44,2 juta data pengguna MyPertamina.
- September 2022: Dugaan peretasan 1,3 miliar data registrasi SIM Card milik Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo.
- September 2022: Dugaan peretasan 105 juta data masyarakat yang terkait pemilihan umum.
- September 2022: Dugaan peretasan data pribadi beberapa pejabat.
- September 2022: Hacker Bjorka mengaku dirinya meretas sistem surat menyurat milik Presiden Jokowi selama 2019 – 2021.
- Agustus 2022: Dugaan peretasan data 26 juta riwayat penelusuran pelanggan IndiHome.
- April 2020: Hacker Bjorka menjual data pelanggan Tokopedia di Breached.to.
Bjorka Diduga untuk Alihkan Isu
Saat akun X Bjorka muncul pada Februari 2025, warganet curiga kemunculannya untuk menutupi suatu isu. “Mau menutupi isu apalagi? Ibu Kota Nusantara atau IKN mangkrak?” kata salah satu netizen mengomentari cuitan akun X mengatasnamakan Bjorka @bjorkanesiaaa yang mengatakan bank-bank lain selain BCA akan menjadi target kelompok hacker ransomware.
Bjorka terkenal di Indonesia sejak 2022, ketika kasus Ferdy Sambo menjadi perbincangan. Pada Agustus 2022, akun dengan nama Bjorka menjual 26.730.797 data yang diklaim histori browsing pelanggan IndiHome periode Agustus 2018 hingga November 2019 di Breached.to.
Di tengah kasus Ferdy Sambo yang terus berjalan pada 2022, Bjorka kembali menjual 1,3 miliar data simcard ponsel masyarakat Indonesia yang diklaim dari Kominfo pada September 2022.
Runutan Kemunculan Bjorka
- 21 Agustus 2022: menjual 26.730.797 data yang diklaim histori browsing pelanggan IndiHome periode Agustus 2018 hingga November 2019 di Breached.to.
- 1 September 2022: menjual 1,3 miliar data simCard ponsel masyarakat Indonesia yang diklaim dari Kominfo.
- 6 September 2022: menjual 105 juta data diduga milik warga negara Indonesia terkait pemilu.
- 10 September 2022: Bjorka mengaku dirinya meretas sistem surat menyurat milik Presiden Jokowi selama 2019 – 2021.
- 10 September 2022: mengunggah data pribadi Menteri Kominfo Johnny G Plate.
- 11 September 2022: mengunggah data pribadi Menteri Badan Usaha Milik (BUMN) Erick Thohir.
- 11 September 2022: mengunggah data pribadi pegiat media sosial Denny Siregar.
- 12 September 2022: mengunggah data pribadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
- 13 September 2022: mengunggah data pribadi Ketua DPR Puan Maharani.
- 10 November 2022: Bjorka mengancam mengunggah data yang didapat dari aplikasi MyPertamina milik Pertamina.
- 12 Maret 2023: menjual data diklaim milik pengguna BPJS Ketenagakerjaan.
- 15 Maret 2023: mengunggah data yang diduga milik Rafel Alun Trisambodo.
Kini, Kepolisian menangkap WFT, namun belum dapat memastikan pelaku yang dimaksud apakah sosok Bjorka yang dicari selama ini.


