Wakil Gubernur Sulbar Angkat Bicara Terkait Dugaan Pelanggaran HAM dalam Kasus Salah Tangkap di Polman
Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, menyampaikan pernyataannya terkait dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum kepolisian saat proses eksekusi lahan di Desa Katumbagan Lemo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), pada Kamis (3/7/2025) lalu. Insiden tersebut menimpa seorang warga yang ikut dalam aksi penolakan terhadap eksekusi lahan.
Dalam insiden ini, polisi diduga salah menangkap Kepala Puskesmas (Kapus) Kecamatan Alu bernama Jamaludin (55). Jamaluddin disebut mengalami kekerasan dari pihak kepolisian, sehingga harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajja Adin Depu Polman sejak Sabtu (5/7/2025). Bahkan, korban juga harus menjalani operasi karena luka yang dialaminya.
Luka-luka yang dialami Jamaluddin mencakup bagian wajah dan kepala. Hal ini memicu kekhawatiran atas tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian selama proses eksekusi lahan. Selain itu, Jamaluddin juga merupakan ketua PPNI Polman, sehingga kasus ini menimbulkan kegundahan masyarakat terhadap tindakan yang dianggap tidak proporsional.
Kenaikan Harga Beras yang Membuat Resah Warga Mamuju Tengah
Harga beras di beberapa daerah di Sulawesi Barat kini mengalami kenaikan yang signifikan. Kini, harga beras 25 kilogram sudah mendekati angka setengah juta rupiah. Contohnya, di Kabupaten Mamuju, harga beras 25 kg mencapai Rp405 ribu per karung, sedangkan di Majene sebesar Rp400 ribu. Namun, yang lebih tinggi lagi adalah di Mamuju Tengah, dengan harga beras 25 kg mencapai Rp420 ribu per karung.
Hal ini dibenarkan oleh Hajjah Masdariyah, seorang pedagang beras di kompleks pasar lama Topoyo, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Minggu (6/7/2025). Ia menyatakan bahwa harga beras kini sangat mahal, bahkan membuat banyak warga kesulitan untuk membeli beras dalam bentuk karung.
Warga Mamuju Tengah Mulai Mengubah Pola Konsumsi
Kenaikan harga beras yang drastis telah memicu kekhawatiran di kalangan warga Mamuju Tengah. Seorang emak-emak bernama Tati mengaku tidak mampu lagi membeli beras dalam bentuk karung. Ia kini lebih memilih membeli beras secara kiloan di pasar Topoyo, Kecamatan Topoyo.
“Terpaksa beli beras kiloan Pak, karena beras karung mahal sekali,” ujarnya. Perubahan pola konsumsi ini menunjukkan dampak langsung dari kenaikan harga beras yang berkelanjutan.
Pengelola Warung Makan Mulai Pertimbangkan Kenaikan Harga Menu
Pemilik warung makan di Mamuju, Sadika, mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras berdampak langsung pada usahanya. Saat ini, harga beras 5 kilogram di pasaran mencapai Rp80 ribu untuk jenis medium dan Rp85 ribu untuk premium. Untuk kemasan 10 kilogram, harga beras medium dibanderol Rp165 ribu dan premium Rp170 ribu.
Sementara itu, beras 25 kilogram kini dijual dengan harga Rp385 ribu untuk jenis medium dan Rp405 ribu untuk premium. Sadika mengatakan bahwa jika harga beras tidak kunjung stabil, ia akan mempertimbangkan untuk menaikkan harga menu di warung makan miliknya.
Kapus Alu Korban Salah Tangkap di Polman Tak Kenali Kerabat
Jamaluddin, Kepala Puskesmas (Kapus) Alu, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, masih menjalani perawatan intensif di RSUD Hajja Andi Depu Polman, Minggu (6/7/2025). Ia mengalami luka serius di bagian kepala setelah terlibat dalam insiden ricuh saat proses eksekusi lahan di Desa Katumbagan Lemo, Kecamatan Campalagian, Kamis (3/7/2025).
Saudara korban, Awaluddin, menyatakan bahwa Jamaluddin tidak terlibat dalam kericuhan tersebut. Bahkan, ia menilai tindakan polisi dalam proses eksekusi itu sebagai brutal dan tidak manusiawi. Awaluddin menegaskan bahwa Jamaluddin tidak melakukan pelemparan seperti yang dituduhkan.
Selain itu, korban disebut sempat kehilangan ingatan dan tidak mengenali kerabatnya. Hal ini memperkuat dugaan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian selama insiden tersebut.


