Priangan Insider –
Siapa sangka, uang kertas pecahan Rp10.000 bergambar Sultan Badaruddin II kini menjelma menjadi salah satu item paling bergengsi dalam dunia koleksi numismatik Indonesia. Dalam gelaran
Nusantara Auction 44
, tiga lembar uang dengan ciri fisik serupa namun nomor seri berbeda berhasil mencetak harga jual fantastis — menyentuh angka jutaan rupiah. Padahal, secara nilai nominal, ketiganya hanyalah uang biasa.
Namun seperti kata pepatah, “yang biasa bisa jadi luar biasa jika dilihat dari sudut yang berbeda.” Dan dalam hal ini, sudut pandangnya adalah
nomor seri solid dan kualitas fisik luar biasa yang telah tersertifikasi secara profesional
.
Bintang Utama Lelang: Serial Solid 1 Terjual Rp2,1 Juta
Sorotan utama datang dari uang kertas
Rp10.000 tahun emisi 2005/2007
dengan
nomor seri ZBP111111
. Uang ini berhasil memecahkan ekspektasi pasar dengan nilai jual akhir sebesar
Rp2.100.000
, jauh melampaui harga pembukaan yang hanya
Rp200.000
.
Nomor seri “111111” atau yang dikenal dalam dunia koleksi sebagai
“solid number”
, adalah kombinasi angka yang sangat langka. Ditambah dengan sertifikasi
PMG (Paper Money Guaranty) grade Superb Gem UNC 68 EPQ
, uang ini tak hanya tampil sempurna secara fisik, tetapi juga telah mendapat pengakuan kualitas internasional.
Bersaing Sengit: Uang dengan Serial Solid 4 dan Solid 6 Juga Laku Mahal
Tidak hanya seri “1”, dua unit uang kertas Rp10.000 lainnya dengan nomor seri menarik juga tampil gemilang:
-
KDF444444
(solid 4) – Terjual
Rp1.500.000
-
UDQ666666
(solid 6) – Terjual
Rp1.500.000
Keduanya sama-sama dirilis pada tahun berbeda (2008 dan 2009), namun tetap mempertahankan visual bergambar
Sultan Badaruddin II
, lengkap dengan watermark otentik dan kondisi fisik mulus yang disertifikasi dengan grade tinggi oleh PMG.
Mengapa Nilainya Bisa Jauh Melampaui Nominal Asli?
Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari sejumlah faktor penting dalam dunia koleksi uang kuno:
-
Nomor Seri Unik
Kombinasi angka yang berulang seperti “111111” atau “444444” disebut
solid serial number
, dan sangat langka karena hanya sedikit yang beredar. -
Grade Internasional
PMG adalah lembaga grading internasional yang menilai kualitas uang kertas. Grade
68 EPQ (Exceptional Paper Quality)
menandakan kondisi nyaris sempurna dan menjadikannya sangat diminati kolektor kelas atas. -
Nilai Historis
Uang ini menampilkan potret
Sultan Badaruddin II
, pahlawan nasional dari Palembang yang terkenal karena perlawanan gigihnya terhadap kolonialisme. Nilai sejarah ini menambah dimensi tersendiri bagi para kolektor.
Lelang: Jendela Tren Baru dalam Investasi Alternatif
Kegiatan seperti
Nusantara Auction 44
menjadi bukti bahwa koleksi uang kuno kini bukan lagi sekadar hobi. Banyak investor, bahkan generasi muda, mulai melihat
uang kuno sebagai aset berharga
yang memiliki potensi pertumbuhan nilai luar biasa. Seperti investasi seni, properti, atau logam mulia, numismatik juga memiliki karakteristik eksklusif yang hanya dimiliki segelintir orang.
Maka tak heran jika uang kertas dengan harga cetak Rp10.000 bisa menjelma menjadi barang mewah bernilai jutaan rupiah—selama ia memiliki
faktor langka dan nilai estetika tinggi
.
Jangan Remehkan Uang Lama Anda
Bagi masyarakat umum, uang kertas lama mungkin hanya dianggap sebagai sisa dari masa lalu. Tapi di tangan kolektor, satu lembar uang bisa menjadi
investasi bernilai tinggi
, terlebih jika memiliki ciri-ciri langka seperti nomor seri unik dan kualitas fisik istimewa.
Jadi, sebelum menukar uang lama Anda ke bank, coba perhatikan baik-baik nomor serinya. Siapa tahu, Anda menyimpan potensi jutaan rupiah di dalam dompet atau laci rumah Anda.
Judul Alternatif Lainnya:
-
Uang Rp10.000 Ini Bikin Heboh! Harganya Tembus Rp2 Juta di Lelang
-
Terlihat Biasa, Tapi Bernilai Gila: Uang Bergambar Sultan Badaruddin II Jadi Buruan Kolektor
-
Dari Pecahan Receh ke Koleksi Berkelas: Solid Number Jadi Primadona Lelang Uang Kuno(***)


