Rendy Oscario Siap Berjuang untuk Posisi Kiper Utama Persebaya Surabaya
PasarModern.com – Langkah Rendy Oscario menuju posisi kiper utama Persebaya Surabaya diprediksi tidak akan mudah. Meski berstatus bebas transfer, persaingan di bawah mistar Green Force bukan perkara ringan. Rendy Oscario disebut-sebut akan segera bergabung dengan Persebaya Surabaya untuk kompetisi Super League 2025/2026.
Kepastian ini semakin menguat setelah akun fan page @bondonekat.media mengunggah kabar kedatangan sang kiper ke Kota Pahlawan. Dalam unggahan tersebut, Rendy disebut dalam perjalanan menuju Surabaya. Bahkan disebutkan kiper berusia 26 tahun itu sudah selangkah lagi akan bergabung resmi ke Persebaya Surabaya.
Musim lalu, Rendy tidak memiliki klub usai berpisah dengan Persita Tangerang. Statusnya sebagai pemain bebas transfer membuka peluang besar untuk direkrut Persebaya Surabaya secara cuma-cuma. Rendy Oscario sebelumnya memperkuat tiga klub berbeda selama karier profesionalnya. Ia tercatat pernah membela Semen Padang, Madura United, dan terakhir Persita Tangerang.
Kiprah Rendy di dunia sepak bola nasional memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Meski belum pernah masuk ke Timnas, pengalamannya cukup teruji di berbagai level kompetisi. Namun tantangan besar akan langsung dihadapi Rendy jika benar-benar merapat ke Persebaya Surabaya. Ia harus bersaing dengan kiper utama sekaligus andalan timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi.
Nama Ernando Ari sudah identik dengan posisi penjaga gawang utama Persebaya Surabaya sejak musim 2021/2022. Bahkan, pelatih mana pun yang datang ke Persebaya Surabaya tetap mempercayakan posisi itu kepada Ernando. Dalam empat musim terakhir, Ernando tampil solid dengan 80 laga dan mencatatkan 26 clean sheet. Ia juga menjadi pilihan utama pelatih Timnas Indonesia era Shin Tae-yong.
Dengan statistik tersebut, bukan hal mudah bagi Rendy untuk menggeser posisi Ernando di bawah mistar. Meskipun dari segi pengalaman klub, Rendy punya rekam jejak lebih panjang ketimbang Ernando. Kehadiran Rendy Oscario diyakini lebih untuk memperkuat kedalaman skuad Persebaya Surabaya. Ia diprediksi akan menjadi pelapis ideal ketika Ernando mengalami cedera atau harus menjalani tugas negara.
Dari sisi usia, keduanya juga tak terpaut jauh, namun Ernando lebih dulu mendapatkan tempat di hati Bonek dan Bonita. Kepercayaan fans serta pelatih tentu akan menjadi faktor penentu utama siapa yang turun sebagai starter. Meski begitu, bukan berarti peluang Rendy sepenuhnya tertutup. Persaingan sehat tetap dibuka oleh pelatih Edu Perez, yang ingin semua pemain bersaing secara profesional.
Apalagi Persebaya Surabaya tengah membangun skuad kompetitif untuk menyambut ketatnya Super League 2025/2026. Butuh lebih dari satu kiper berkualitas untuk menjaga kestabilan tim sepanjang musim. Rendy sempat menjalani trial bersama Bhayangkara FC saat pemusatan latihan di Yogyakarta, namun belum berujung kontrak. Kini, harapan barunya ada di Surabaya, kota dengan tekanan dan ekspektasi tinggi dari suporternya.
Jika resmi bergabung, Rendy harus bekerja ekstra keras dalam sesi latihan untuk membuktikan kualitasnya. Tidak cukup hanya datang dengan label eks Liga 1 dan nilai pasar Rp 1,30 miliar. Persaingan di sektor penjaga gawang Persebaya Surabaya memang bukan sembarang kompetisi. Nama besar seperti Miswar Saputra dan Andhika Ramadhani pun pernah merasakan panasnya persaingan dengan Ernando.
Rendy perlu menunjukkan performa konsisten jika ingin menembus starting eleven. Apalagi, dalam skema modern Edu Perez, peran kiper tak hanya bertahan, tapi juga sebagai inisiator serangan dari belakang. Bonek dan Bonita tentu menyambut siapa pun yang datang untuk membela lambang Surabaya di dada. Tapi status “idola baru” hanya akan datang jika mampu tampil apik dan konsisten di atas lapangan.
Kini bola ada di tangan Rendy Oscario. Ia harus membuktikan jalan terjal menembus posisi utama bisa ditaklukkan dengan kerja keras dan performa luar biasa. Super League 2025/2026 akan menjadi panggung pembuktian bagi mantan kiper Madura United tersebut. Apakah ia mampu menantang dominasi Ernando Ari, atau hanya akan menjadi opsi cadangan?
Hanya waktu dan performa di lapangan yang bisa menjawab pertanyaan besar tersebut. Yang jelas, tekanan dan ekspektasi di Persebaya jauh lebih besar dibandingkan klub-klub sebelumnya. Persebaya tak sekadar mencari pemain, tapi juga figur yang bisa tampil konsisten dalam tekanan besar. Rendy harus siap dengan tuntutan tinggi dari publik Surabaya yang dikenal kritis dan loyal.
Jika mampu menjawab tantangan tersebut, Rendy Oscario bisa menciptakan kisah indah di bawah mistar Green Force. Tapi jika tidak, ia akan menjadi bagian dari deretan kiper yang gagal bersinar di Persebaya. Langkah awal sudah terbuka, namun perjalanan menuju posisi utama masih penuh tanjakan. Rendy Oscario harus menyiapkan mental dan fisik terbaiknya untuk menaklukkan persaingan di bawah mistar Persebaya Surabaya.


