Baru Terungkap, Dokter Hadapi Pilihan Sulit: Selamatkan Anak atau Ibu?

Posted on

Kehidupan dan Perjuangan Mpok Alpa dalam Menghadapi Kanker Payudara

Mpok Alpa, seorang komedian dan presenter ternama di Indonesia, meninggal dunia pada Jumat, 15 Agustus 2025. Ia menghadapi perjuangan berat selama tiga tahun melawan kanker payudara. Kabar duka ini mengejutkan banyak orang, termasuk rekan-rekannya di dunia hiburan.

Diagnosis Awal dan Pilihan Sulit

Mpok Alpa pertama kali didiagnosis menderita kanker payudara saat sedang hamil anak kembar pada awal 2024. Dokter memantau kondisinya dengan sangat hati-hati selama kehamilan dan memberikan pilihan sulit: menyelamatkan nyawa ibu atau nyawa anak-anaknya. Hal ini membuat Mpok Alpa merasa bingung dan khawatir.

Menurut cerita asistennya, Tika, Mpok Alpa sempat bertanya kepada Tika, “Tika gua harus apa?” Dalam situasi yang sangat sulit, Mpok Alpa memilih untuk menyelamatkan nyawa kedua anaknya. Ia memutuskan bahwa anak-anaknya harus tetap hidup, meskipun itu berarti ia harus menjalani pengobatan yang berat.

Setelah melahirkan anak kembarnya pada Oktober 2024, Mpok Alpa tidak diperbolehkan memberikan ASI kepada bayi-bayinya. Dokter mengatakan bahwa karena kondisi kankernya, ASI tidak aman untuk diberikan kepada anak-anak. Namun, Mpok Alpa sempat mengklaim bahwa ia memberikan ASI kepada anak-anaknya di depan publik. Tika membongkar fakta bahwa Mpok Alpa sebenarnya tidak memberikan ASI sama sekali. Ia memilih untuk menyembunyikan kondisinya dari publik karena belum siap untuk mengungkapkan hal tersebut.

Gejala Awal dan Penolakan untuk Memeriksa

Sebelum diagnosis kanker, Mpok Alpa sudah merasakan gejala seperti benjolan di tubuhnya. Tika mengungkapkan bahwa Mpok Alpa sering mengeluhkan benjolan tersebut, tetapi ia tidak menyadari bahwa itu adalah tanda-tanda kanker. Saat disarankan untuk memeriksanya, Mpok Alpa menolak karena takut akan hasilnya. Ia khawatir jika mengetahui kondisinya, ia akan menjadi lebih stres dan tidak bisa bekerja.

Tika mengatakan bahwa ia selalu menyarankan Mpok Alpa untuk memeriksa gejala tersebut. Namun, Mpok Alpa terus menolak. Ia mengatakan bahwa ia tidak ingin mengganggu pikirannya dan lebih memilih untuk mengabaikan masalah tersebut. Akhirnya, ketika kondisinya semakin parah, dokter akhirnya menegaskan bahwa Mpok Alpa menderita kanker payudara.

Perjalanan Pengobatan dan Kepergian yang Mendalam

Setelah divonis kanker, Mpok Alpa mulai menjalani pengobatan. Ia berjuang selama dua tahun sebelum akhirnya meninggal dunia. Selama masa pengobatan, ia juga melakukan perawatan di Malaysia. Meskipun begitu, ia tetap optimis dan ceria. Namun, nasib berkata lain, dan ia dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Kepergian Mpok Alpa meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya. Raffi Ahmad dan Irfan Hakim, dua sahabatnya, menyampaikan kabar duka tersebut secara live di program FYP Trans7. Mereka mengungkapkan bahwa Mpok Alpa selama ini menyembunyikan penyakitnya dari semua orang, termasuk rekan-rekannya.

Kehidupan Sebagai Ibu dan Kepedulian terhadap Anak

Meski sedang berjuang melawan kanker, Mpok Alpa tetap memperhatikan kesehatan anak-anaknya. Ia percaya bahwa ASI sangat penting untuk kesehatan dan imunitas bayi. Ia mengakui bahwa menyusui anak kembar sangat melelahkan, tetapi ia berhasil menemukan cara agar anak-anaknya tetap mendapatkan ASI. Ia membagi waktu antara menyusui satu anak dan yang lainnya, sehingga keduanya bisa merasakan manfaat ASI.

Mpok Alpa juga mengungkapkan bahwa ia tidak mematok waktu untuk terus memberikan ASI kepada anak-anaknya. Ia hanya ingin anak-anaknya tetap sehat dan berkembang dengan baik. Bahkan, bobot tubuh anak-anaknya terus meningkat berkat konsumsi ASI.

Kesaksian Rekan dan Kehidupan yang Penuh Ketabahan

Raffi Ahmad dan Irfan Hakim juga menceritakan bagaimana Mpok Alpa selalu berusaha menutupi rasa sakitnya selama syuting. Mereka mengungkapkan bahwa Mpok Alpa sering mengeluh sakit, tetapi tidak ingin terlihat lemah di depan kamera. Irfan Hakim mengatakan bahwa saat mereka syuting di luar ruangan, Mpok Alpa mengatakan bahwa ia merasa sangat sakit, tetapi ia berusaha untuk tidak menunjukkan rasa sakit tersebut.

Mpok Alpa juga menjalani pengobatan rutin di Malaysia setelah melahirkan anak kembar. Irfan Hakim mengatakan bahwa pengobatan tersebut cukup keras, tetapi Mpok Alpa tetap berjuang tanpa mengeluh. Raffi Ahmad menambahkan bahwa almarhumah tidak ingin merepotkan orang lain, sehingga ia memilih untuk menyembunyikan kondisinya dari publik.

Kehidupan Mpok Alpa penuh dengan ketabahan dan keberanian. Meskipun menghadapi cobaan yang berat, ia tetap berusaha untuk menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan kepercayaan. Kepergian beliau meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang, termasuk keluarga, sahabat, dan para penggemarnya.