Perjalanan Hidup Arya Daru dari Kanada ke Indonesia
Subaryono, ayah kandung Arya Daru Pangayunan, akhirnya muncul di depan awak media setelah hampir sebulan bungkam terkait kematian putranya. Dalam wawancara tersebut, ia mengungkapkan pengalaman dan perasaan yang dialami oleh Arya Daru sejak kecil hingga meninggal dunia. Arya Daru adalah seorang diplomat muda yang ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban kuning di kamar kosannya pada 8 Juli 2025 lalu.
Kematian Arya Daru menarik perhatian publik karena kejadian tersebut tergolong aneh. Meskipun penyidik Bareskrim Polri menyatakan bahwa tidak ada pihak lain yang terlibat dalam kematian Arya Daru, mereka tetap membuka peluang untuk penyelidikan lebih lanjut jika ada bukti baru.
Pengalaman Ayah Arya Daru
Subaryono menceritakan bagaimana Arya Daru lahir di Yogyakarta pada tahun 1986. Karena ayahnya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan master dan doktoralnya di Kanada, Arya Daru dibawa ke sana saat berusia dua tahun. Di sana, ia tinggal dan bersekolah selama tiga tahun sebelum kembali ke Indonesia.
Di Kanada, Arya Daru tumbuh dengan pendidikan yang sangat baik. Ia diajarkan nilai-nilai seperti sopan santun, tata cara hidup yang baik, serta kemampuan berbahasa Inggris yang sangat baik. Subaryono merasa bangga karena Arya Daru bisa berbahasa Inggris lebih baik daripada dirinya sendiri.
Setelah kembali ke Indonesia, Arya Daru menghadapi tantangan besar. Saat masuk sekolah dasar, ia kesulitan beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda. Pada masa itu, siswa harus menghafal P4. Arya Daru merasa frustasi karena tidak terbiasa dengan metode pembelajaran tersebut. Namun, ia berhasil menyesuaikan diri dan menjadi murid yang berprestasi.
Prestasi dan Sifat Arya Daru
Setelah lulus SD, Arya Daru masuk ke SMP yang bagus di Jogja. Di SMA, prestasinya semakin menonjol. Ia memilih jalur sosial ketimbang IPA, yang menjadi pilihan banyak orang pada waktu itu. Arya Daru juga terpilih sebagai peserta pertukaran mahasiswa se-ASEAN, yang menjadi awal perkenalannya dengan dunia internasional.
Subaryono menjelaskan bahwa Arya Daru adalah anak yang mandiri dan tidak pernah menyusahkan. Meskipun merupakan anak tunggal, ia tidak cengeng atau sering meminta sesuatu. Ia lebih fokus pada prestasi dan kerja keras sesuai passionnya.
Keyakinan Ayah Arya Daru
Dari sifat dan perangai Arya Daru sejak kecil, Subaryono yakin bahwa putranya tidak mungkin melakukan hal yang mengakhiri hidupnya sendiri. Ia percaya bahwa Arya Daru memiliki kekuatan mental dan karakter yang kuat. Meski demikian, kasus kematian Arya Daru masih menjadi teka-teki yang belum sepenuhnya terpecahkan.