Kondisi yang Mencurigakan di Balik Kematian Arya Daru
Pihak kepolisian telah mengumumkan penyebab kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru, namun hingga saat ini masih ada beberapa hal yang menimbulkan tanda tanya di kalangan publik. Salah satu yang menjadi perhatian adalah hilangnya ponsel pribadi milik Arya Daru, yang seharusnya bisa menjadi petunjuk penting dalam investigasi.
Ponsel Samsung S22 Ultra yang biasa digunakan oleh Arya Daru hingga saat ini belum ditemukan. Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa ponsel tersebut tidak ditemukan dan apa yang terjadi setelah itu. Menurut Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, pihak penyidik mengaku kesulitan menemukan ponsel pribadi tersebut. Ia menyatakan bahwa ponsel yang diperiksa oleh tim digital forensik adalah ponsel Samsung Note 9 yang ditemukan di kamar kos Arya Daru. Ponsel tersebut terakhir aktif pada tahun 2022.
Menurut informasi yang diperoleh, ponsel tersebut tidak digunakan lagi oleh Arya Daru. Namun, ia memilih untuk meninggalkannya di kamar. Beberapa indikasi menunjukkan bahwa ponsel tersebut sengaja dibuang untuk menghilangkan jejak. Penyidik juga menemukan bahwa Arya Daru pernah salah mengirim pesan WhatsApp, setelah itu ponselnya tidak bisa lagi dihubungi. Posisi terakhir ponsel tersebut terlacak di Mal Grand Indonesia (GI), tempat Arya Daru berkomunikasi dengan istrinya sekitar pukul 21.00 WIB.
Dugaan Ponsel Sengaja Dibuang
Ahli Kapolri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, menyatakan bahwa ponsel Arya Daru sengaja dibuang oleh sang korban sendiri. Ia menduga bahwa ponsel tersebut berisi informasi sensitif tentang kehidupan pribadi Arya Daru. “Diperkirakan memang dibuang, dihilangkan oleh almarhum. Kesimpulan dari para penyidik,” ujarnya.
Ia menolak dugaan bahwa ponsel tersebut dicopet atau dirampas oleh orang lain, karena kondisi ponselnya dalam keadaan mati. “Nggak ada dicopet, nggak ada apa-apa. Off aja nggak bisa dihubungi lagi,” jelasnya.
Eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno merasa bahwa ponsel Arya Daru harus dicari karena bisa menyimpan petunjuk penting. Ia curiga bahwa ponsel tersebut hilang karena Arya Daru menerima ancaman melalui WhatsApp. Ancaman tersebut membuatnya ketakutan, lalu membuang ponselnya dan melarikan diri ke rooftop Kemenlu.
Aktivitas Arya Daru Sebelum Kematian
Sebelum ditemukan tewas, Arya Daru sempat membuat istrinya khawatir karena tidak bisa dihubungi. Sang istri, Meta Ayu Puspitanti, mencoba menghubungi Arya Daru sejak sekitar pukul 21.00 WIB, Senin (7/7/2025). Arya Daru terakhir kali mengabari sang istri saat sedang mengantre taksi di Grand Indonesia.
Berdasarkan rekaman CCTV, Arya Daru terlihat berbelanja bersama dua orang, yaitu Dion dan Vara, dari pukul 17.52 WIB. Pada pukul 20.45 WIB, ia terlihat mengantre taksi Blue Bird dengan membawa tas gendong dan tas belanja. Setelah itu, Arya Daru salah mengirim pesan WhatsApp dan langsung mematikan ponselnya.
Selain itu, Arya Daru juga mengubah-ubah rute perjalanan saat berada di dalam taksi. Awalnya, ia memesan taksi menuju ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, lalu mengubah rute ke kosannya di Gondandia, dan akhirnya menuju Gedung Kemlu.
Pukul 21.40 WIB, CCTV Pos 1 Kemlu menunjukkan Arya Daru berlari ke Gedung Kemlu. Ia terlihat membawa tas gendong dan tas belanja. Pukul 21.43 WIB, Arya Daru menuju rooftop lantai 12 dan tinggal di sana selama sekitar 1 jam 26 menit. Setelah itu, ia kembali ke kosannya pukul 23.23 WIB dan ditemukan tewas pada pukul 07.39 WIB di kosannya.
Hasil Autopsi dan Kesimpulan Polisi
Berdasarkan hasil autopsi, penyebab kematian Arya Daru adalah pertukaran oksigen pada saluran napas atas yang menyebabkan mati lemas. Polisi menyimpulkan bahwa kematian Arya Daru tidak melibatkan campur tangan pihak lain. Meski demikian, masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab, terutama mengenai keberadaan ponsel dan aktivitas Dion serta Vara sebelum dan sesudah ke GI.
