(MBG).
Adik Prabowo menyampaikan, Presiden dalam dua minggu terakhir telah menambah anggaran sebesar Rp100 triliun, dari semula Rp71 triliun.
“Pada dua minggu terakhir ini, dia [Prabowo] telah menambahkan lagi sekitar Rp100 triliun, yaitu sekitar US$6 miliar,” kata Hashim dalam agenda Indonesia Economic Summit di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Hashim, menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), memperkirakan, anggaran belanja sebesar Rp71 triliun yang digunakan untuk program ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,83%.
Kontribusinya diperkirakan meningkat sebesar 2% seiring adanya tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program makan gratis yang bergizi.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,03% pada tahun 2024. Hashim optimis bahwa program makanan bergizi gratis dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
:
“Jadi dengan program makanan gratis itu sendiri, kami akan menambahkan 2% ke 5,3%,” katanya.
Dia menyebut, program ini juga akan langsung berdampak pada ekonomi daerah. Apalagi, pemerintah berharap bahwa penerima program ini dapat diperluas menjadi 82 juta orang.
:
“Ini adalah dorongan besar, stimulus besar bagi ekonomi. Dan kami memperkirakan bahwa dengan program parsial senilai Rp171 triliun, itu sudah merupakan pertumbuhan ekonomi tambahan sebesar 2%,” ujarnya.
Dalam catatan Bisnis, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sempat menyebutkan akan menambah anggaran untuk makan bergizi gratis, dari sebelumnya Rp71 triliun menjadi total Rp171 triliun dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025.
Sri Mulyani menjelaskan tujuan penambahan anggaran Rp100 triliun tersebut agar penerima manfaat program makan gratis bisa diperluas sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Jika program MBG menjangkau semua anak-anak di Indonesia, ibu hamil, PAUD hingga anak sekolah, total penerima manfaatnya sekitar 90 juta orang,” jelas Sri Mulyani dalam BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1/2024).