Anak Tunggal Ditemukan Memiliki Kesehatan Mental dan Kepuasan Hidup yang Lebih Tinggi, Beginilah Bukti Studinya

Posted on

Anak tunggal sering kali diberi label sebagai individu yang cenderung dimanja, kurang mampu berbaur dengan lingkungan sosialnya, serta merasakan kesendirian akibat tidak memiliki kakak atau adik satu bapa di dalam keluarga. Akan tetapi, tersembunyi dibalik persepsi buruk tersebut terdapat beberapa kelebihan yang belum tentunya diketahui oleh sebagian besar orang tentang status mereka sebagai anak tunggal.

Iya, menurut penelitian baru-baru ini, tampaknya anak tunggal memiliki tingkat kesehatan mental dan kebahagiaan dalam hidup yang lebih baik.

Berdasarkan penelitian terkini dari China yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Human Behaviour, anak tunggal cenderung memiliki kecerdasan, kebahagiaan, serta daya kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang besar bersama adik atau kakak kandung.

“Berlawanan dengan pandangan umum yang mengaitkan antara anak tunggal dengan tingkah laku masalah, tim peneliti melaporkan adanya hubungan positif dengan aspek neurokognitif dan kejiwaan,” sebagaimana dicatat dalam hasil studi tersebut.
New York Post.

Mereka menggunakan metode termasuk pencitraan otak, penilaian perilaku, dan kuesioner trauma sosial ekonomi dan masa kanak-kanak untuk mengevaluasi sekelompok 7.186 orang berusia 18 hingga 30 tahun, termasuk anak tunggal dan mereka yang memiliki saudara kandung.

Pemeriksaan MRI kepala partisipan dilakukan guna membandingkan komponen materi abu-abu dan putihnya, yaitu jenis jaringan yang terlibat dalam proses berfikir, menganalogikan informasi, serta membantu tubuh merespons sinyal-sinyal tersebut, Bu. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara status sebagai anak tunggal dengan kondisi psikologis yang lebih sehat, daya ingat yang lebih baik, dan keahlian bahasa yang lebih tinggi.

Anak tunggal punya kepuasan hidup lebih baik

Hasil lain dari penelitian tersebut menyatakan bahwa anak tunggal memiliki “kenyamanan hidup” yang lebih baik dan bersikap lebih terbuka serta kreatif. Mereka juga cenderung kurang gegabah dalam bertindak dan tidak sangat memerlukan pujian, hal ini berkaitan dengan keinginan untuk mendapatkan pengesahan dari lingkungan sekitar mereka.

“Sumber daya ekonomi yang lebih besar ditambah dengan ketersediaan, perhatian, dan responsivitas orang tua yang lebih tinggi dapat memberikan dasar yang kuat bagi kompetensi intelektual, kesejahteraan psikologis, dan perilaku sosial yang matang bagi anak tunggal,” tulis para peneliti.

Berdasarkan laporan itu, elemen-elemen yang bisa diubah ini bersama dengan aspek-aspek tambahan seperti pelayanan kepada ibu dan bantuan dari keluarga, berpotensi mempengaruhi kebanyakan hasil terkait otak dan tingkah laku pada anak-anak baik mereka memiliki saudara kandung maupun tidak.

Bagaimana kepribadian anak tunggal?

Dikutip dari laman resmi
American Psychology Association,
Penelitian berskala luas sudah berupaya menggali perbedaan karakteristik psikologis antara individu yang merupakan satu-satunya anak dalam keluarga dengan mereka yang mempunyai adik atau kakak kandung. Namun demikian, kebanyakan dari penelitian tersebut cuma mendapati dampak yang sangat minimal, Bunda.

“Sebelumnya, banyak orang memandang remaja atau dewasa yang merupakan anak satu-satunya dalam keluarga sebagai individu yang cenderung bersifat individualistis dan serakah,” jelas Joshua Foster, Ph.D., seorang profesor psikologi dari Universitas South Alabama, AS. Menurut pandangan tersebut, mereka diperkirakan meresapkan seluruh perhatian ibu bapa tanpa bisa diajak bagi-bagi serta kerjasama dengan pihak lain.

“Seluruh stereotype negatif tersebut pada dasarnya bisa disebut sebagai narsis,” tambahnya.

Foster dan timnya melaksanakan dua tes narsisme pada sebanyak 8.689 mahasiswa, namun mereka tak mendapati adanya perbedaan di antara individu yang dibesarkan bersama saudara kandung dengan yang bukan. Selain itu, penelitian ini juga gagal mengenali variasi dalam komponen-komponen spesifik dari sikap narsistik, termasuk sifat sombong serta keyakinan akan hak-hak istimewa.

Pada sebuah penelitian berbeda mengenai karakteristik kepribadian, Dr. Samantha Stronge, seorang psikolog dengan gelar PhD, yang bekerja di Universitas Auckland di New Zealand, mengeksplorasi keenam aspek utama dari sifat individu yaitu integritas-murah hati, afektivitas, ekstroverensi, kesopanan, ketepatan, serta kemampuan untuk membuka diri pada pengalaman baru. Studi tersebut melibatkan lebih dari dua puluh ribu orang dewasa berasal dari penduduk setempat Selandia Baru.

Anak satu-satunya mengungkapkan tingkat ketelitian serta integritas yang sedikit di bawah rata-rata, sementara juga menunjukkan emosionalitas dan kemampuan beradaptasi dengan baru yang agak lebih kuat; namun, seluruh variasi ini tidak cukup signifikan untuk memenuhi standar dampak minimal dalam hal ukuran efeknya.

“Kepercayaan mengenai anak satu-satunya sepertinya berlawanan dengan variasi dalam grup,” simpul para peneliti.

Pilihan Redaksi

  • Pahami Karakter Anak Melalui Coretan Mereka Berdasarkan Pendapat Ahli, Lihat Segera Ya!

  • Apakah Lagu Kesukaan Anak Dapat Mempengaruhi Karakternya? Inilah Kejadian Nyatanya

  • Hasil Penelitian: Waktu Lahir Bayi Berpengaruh pada Pola Tidur di Masa Depannya

Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway
, yuk
join
Komunitas Squad. Untuk mendaftar, silakan klik disini.

SINI
.

Gratis!