Memahami Leukemia pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Kesehatan anak merupakan prioritas utama bagi setiap orang tua. Namun, kondisi medis serius seperti leukemia atau kanker darah dapat menyerang tanpa peringatan. Penyakit ini memerlukan pemahaman yang baik agar orang tua dapat mengambil langkah tepat untuk penanganan dini.
Leukemia adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel darah putih dalam tubuh. Penyakit ini terjadi ketika sumsum tulang memproduksi sel darah putih abnormal secara berlebihan, yang kemudian mengganggu produksi sel darah sehat. Sel-sel kanker ini tidak dapat berfungsi dengan baik seperti sel darah putih normal dan akan menumpuk di dalam darah serta sumsum tulang. Akibatnya, tubuh kekurangan sel darah merah, sel darah putih sehat, dan trombosit yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal.
Jenis-Jenis Leukemia
Leukemia memiliki berbagai jenis yang diklasifikasikan berdasarkan kecepatan perkembangannya dan jenis sel darah yang terkena. Berikut empat jenis utama leukemia:
-
Leukemia Limfositik Akut (ALL)
Jenis ini biasanya menyerang anak-anak, meskipun juga dapat terjadi pada orang dewasa. ALL berkembang dengan cepat dan memerlukan penanganan segera. Ini merupakan jenis leukemia yang paling sering ditemukan pada anak-anak. -
Leukemia Mielositik Akut (AML)
Jenis ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa, tetapi juga bisa menyerang anak-anak. Seperti jenis akut lainnya, leukemia ini berkembang dengan cepat dan membutuhkan perawatan intensif. -
Leukemia Limfositik Kronis (CLL)
Jenis ini ditemukan pada orang dewasa dan anak-anak, namun lebih jarang terjadi pada anak. CLL berkembang lebih lambat dibanding jenis akut dan umumnya tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun pertama. -
Leukemia Mielositik Kronis (CML)
Jenis ini umumnya terjadi pada orang dewasa dan sangat jarang pada anak-anak. CML mungkin tidak menunjukkan gejala selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun sebelum masuk fase di mana sel mulai diproduksi dengan lebih cepat. Ketika memasuki fase akut, penyakit ini dapat berkembang dengan sangat agresif.
Dari keempat jenis leukemia tersebut, anak-anak paling umum terserang jenis ALL dan AML. Kedua jenis leukemia akut ini berkembang dengan cepat dan memerlukan diagnosis serta penanganan yang segera.
Gejala Leukemia pada Anak
Gejala leukemia pada anak bisa sulit dikenali pada awalnya karena banyak gejala yang mirip dengan kondisi lain yang kurang serius. Namun, karena leukemia pada anak menyebar dengan cepat, mendapatkan perhatian medis sesegera mungkin sangat penting.
Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
-
Gejala Umum
Kelelahan yang berlebihan, demam tanpa sebab jelas, kelemahan tubuh, hilangnya nafsu makan, dan penurunan berat badan. Anak juga mungkin mengalami sakit kepala yang berulang dan nyeri pada persendian. -
Perubahan Fisik
Kulit tampak pucat, kesulitan bernapas, batuk yang tidak kunjung sembuh, menggigil, dan pusing atau kepala terasa ringan. Perubahan ini terjadi karena tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. -
Pembengkakan
Perut yang membengkak, kelenjar getah bening yang membesar, serta pembengkakan di lengan atau wajah. Pembengkakan terjadi karena penumpukan sel-sel leukemia di organ atau kelenjar getah bening. -
Infeksi Berulang
Infeksi yang tidak kunjung sembuh dan muntah-muntah juga bisa menjadi tanda leukemia pada anak.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua anak akan menunjukkan semua gejala atau bahkan sebagian besar gejala ini. Sebagian besar, bahkan mungkin semua gejala ini lebih sering disebabkan oleh kondisi lain yang tidak serius.
Pengobatan untuk Leukemia pada Anak
Setelah diagnosis leukemia ditegakkan, berbagai pilihan pengobatan tersedia untuk anak. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:
-
Kemoterapi
Pengobatan paling umum untuk membunuh sel kanker pada leukemia. Anak mungkin mendapatkan pengobatan ini melalui infus (IV), suntikan, atau pil oral. Kemoterapi dapat diberikan dalam beberapa siklus dengan periode istirahat di antaranya untuk memberi waktu tubuh pulih. -
Terapi Radiasi
Jarang diberikan pada anak, terapi radiasi kadang dikombinasikan dengan kemoterapi. Seringkali, pengobatan ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan transplantasi sel punca. -
Kemoterapi Dosis Tinggi dengan Transplantasi Sel Punca
Anak menerima kemoterapi untuk membunuh sel kanker terlebih dahulu. Kemudian, mereka mendapatkan sel punca baru untuk menggantikan sel kanker yang telah dihancurkan. -
Terapi Tertarget
Pengobatan ini menargetkan sel kanker yang memiliki perubahan gen spesifik. Terapi ini lebih tepat sasaran dibanding kemoterapi tradisional. -
Imunoterapi
Pengobatan ini memperkuat sistem kekebalan tubuh anak sehingga lebih baik dalam melawan leukemia. -
Perawatan Paliatif
Pengobatan ini dapat membantu anak mengelola efek samping dari perawatan kanker. Perawatan paliatif fokus pada kenyamanan dan kualitas hidup selama proses pengobatan.
Leukemia pada anak memang kondisi yang serius, namun dengan kemajuan ilmu kedokteran modern, tingkat kesembuhan terus meningkat. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat menentukan hasil pengobatan, sehingga kesadaran orang tua terhadap gejala-gejala yang muncul menjadi sangat penting. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika kamu menemukan gejala yang mencurigakan pada anak.