Alasan Ekonomi, Ibu di Bandung Diduga Bunuh Diri dan Bunuh Anaknya

Posted on

Tragedi Pilu di Bandung: Seorang Ibu Diduga Bunuh Diri Bersama Dua Anaknya

Sebuah peristiwa yang sangat menyedihkan terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas bersama dua anaknya dalam kondisi yang memilukan. Kejadian ini mengejutkan masyarakat dan membuat netizen di jagat maya merasa prihatin.

Korban adalah EN (34 tahun), seorang ibu yang memiliki dua anak, yaitu AA (9 tahun) dan AAP (11 bulan). Mereka ditemukan tewas di dalam kontrakan mereka di Kecamatan Banjaran. Polisi menemukan surat wasiat yang ditulis oleh EN, yang menjadi bukti keputusasaannya sebelum mengakhiri hidupnya dan sang anak.

Isi Surat Wasiat yang Menyentuh Hati

Surat wasiat tersebut ditulis dalam bahasa Sunda dan berisi curahan hati EN tentang beban hidup yang ia alami selama ini. Dalam surat itu, ia mengungkapkan rasa lelah yang mendalam akibat utang yang tidak kunjung selesai. EN juga menyebutkan kekecewaannya terhadap suaminya, YS, yang dinilai tidak jujur dan tidak memiliki kesadaran.

EN menulis, “Saya lelah hidup terus-terusan terlilit utang yang tidak ada habisnya, malah semakin hari semakin bertambah. Padahal, saya tidak tahu utang kepada siapa saja.” Selain itu, ia juga menyampaikan rasa lelah karena sering disakiti oleh suaminya. “Saya lelah punya suami yang selalu bohong, tidak ada kesadarannya sama sekali.”

Dari keterangan saksi tetangga, diketahui bahwa sebelum kejadian, ada orang tak dikenal yang mencari keberadaan YS. Hal ini membuat polisi terus menyelidiki motif di balik kematian EN dan kedua anaknya.

Pesan Terakhir untuk Anak-Anaknya

Dalam surat wasiatnya, EN menyampaikan permintaan maaf kepada kedua anaknya. Ia merasa bahwa membunuh diri dan anak-anaknya adalah jalan terbaik agar mereka tidak harus hidup dalam penderitaan. EN bahkan menyatakan bahwa ia lebih rela masuk ke neraka daripada melihat anak-anaknya menderita.

“Memang mamah lebih rela ke neraka daripada melihat Aa dan dede sengsara. Sebab, Aa dan dede belum punya dosa. Biar mamah saja yang menanggung dosanya ke neraka. Mamah tidak rela hidup terus-terusan susah,” tulisnya dengan penuh kesedihan.

Selain itu, EN juga memohon doa agar anak-anaknya bisa masuk surga. Ia menulis, “Aa dan dede, insya Allah kalian akan masuk surga.”

Penyelidikan Polisi

Polresta Bandung mengatakan bahwa TKP terlihat pintu dan jendela kontrakan terkunci dari dalam, serta tidak ada luka pada ketiga korban. Dugaan awal adalah bunuh diri, didukung oleh adanya surat wasiat sebagai barang bukti utama. Selain itu, polisi juga masih menyelidiki motif dengan mengamankan ponsel EN.

Sementara itu, ayah dari kedua anak tersebut, yang diduga sering berhutang dan tidak melunasinya, saat ini sedang dalam penyelidikan. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa masalah hidup tidak boleh membuat anak-anak menjadi korban.

Semoga almarhumah EN dan kedua anaknya tenang di sisi-Nya. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *