Nama Dwi Hartono Jadi Sorotan Setelah Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan
Sejak kabar mengenai keterlibatan Dwi Hartono alias DH dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta (37) beredar, nama tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebelumnya, DH dikenal sebagai seorang motivator dan pengusaha sukses dengan gaya hidup mewah. Namun, kini ia menjadi sorotan karena diduga terlibat dalam tindakan kriminal yang sangat mengerikan.
Ribuan Komentar Hujatan di Akun Instagram Dwi Hartono
Akun Instagram pribadinya, @klanhartono, kini dipenuhi oleh ribuan komentar negatif dari warganet yang merasa kecewa dan tidak percaya dengan sosok DH yang selama ini dianggap sebagai figur inspiratif. Banyak netizen menyampaikan rasa marah mereka, menilai bahwa DH justru mengecewakan para pengikutnya dengan tindakannya yang kontradiktif.
Salah satu unggahan yang paling banyak dikomentari adalah video Dwi Hartono sedang bermain biliar pada 13 Agustus 2025. Dalam captionnya, ia menulis “Siapa yang berani melawan?” dengan emotikon tertawa. Tak lama setelah unggahan itu, terjadi aksi penculikan terhadap Ilham yang kemudian ditemukan tewas dalam kondisi tragis.
Banyak komentar pedas yang ditulis oleh netizen. Beberapa di antaranya menyebutkan, “Dulu sok motivator, sekarang malah jadi otak pembunuhan.” Ada juga yang memberi sindiran, seperti “Salam hangat dari sel Nusakambangan.”
Profil Dwi Hartono: Dari Pengusaha hingga Tersangka
Dwi Hartono lahir di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, dan akan genap berusia 40 tahun pada Oktober 2025. Ia memiliki tiga anak dan mengklaim memiliki beberapa bisnis, antara lain PT Hartono Mandiri Makmur yang bergerak di bidang pengembangan perangkat lunak, serta PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI) yang menaungi platform pendidikan Guruku.com. Perusahaan tersebut berlokasi di rumah pribadinya di Kompleks Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor.
Selain itu, DH juga sempat memamerkan prestasi akademiknya dengan mengunggah bukti diterima sebagai mahasiswa S-2 MBA di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada akhir 2024. Namun, kini statusnya berubah drastis setelah terlibat dalam kasus kriminal.
Kronologi Penculikan dan Pembunuhan Ilham Pradipta
Kasus ini dimulai pada Rabu, 20 Agustus 2025, ketika Ilham Pradipta diculik secara paksa di area parkir Kantor Pusat Lotte Mart, Ciracas, Jakarta Timur. Saksi mata menyebut korban dibawa oleh beberapa pria tak dikenal.
Keesokan harinya, Kamis (21/8), tubuh Ilham ditemukan tak bernyawa di sebuah lokasi dengan kondisi tragis: tangan dan kaki terikat, mulut dilakban. Peristiwa ini mengejutkan publik karena Ilham dikenal sebagai pejabat bank yang ramah, berprestasi, serta disegani oleh koleganya.
Penangkapan Delapan Tersangka
Penyidik Polda Metro Jaya bertindak cepat. Empat pelaku awal berhasil diringkus, lalu pada Sabtu (23/8) malam, polisi menangkap Dwi Hartono bersama tiga orang lain berinisial C, YJ, dan AA di Solo, Jawa Tengah. Sehari kemudian, tersangka tambahan berinisial C juga diamankan di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Dengan demikian, total ada delapan tersangka yang ditangkap dalam kasus ini. Namun, hingga kini pihak kepolisian belum merinci secara resmi peran masing-masing pelaku maupun motif utama di balik aksi penculikan berujung pembunuhan ini.
Desakan Publik dan DPR
Kasus yang menyita perhatian luas ini membuat publik menuntut kejelasan. Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, juga mendesak agar Polda Metro Jaya segera menggelar konferensi pers resmi. Ia menilai transparansi diperlukan agar masyarakat mendapatkan kepastian dan tidak terjebak pada spekulasi liar terkait kasus yang menewaskan seorang pejabat bank tersebut.