Jejak Paiman Raharjo, Dari Tukang Sapu hingga Wamendes PDTT

Posted on

Paiman Raharjo Melaporkan Roy Suryo dan Tiga Orang Lain ke Polda Metro Jaya

Paiman Raharjo, mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), melaporkan Roy Suryo dan tiga orang lainnya ke Polda Metro Jaya. Laporan ini dilakukan pada Sabtu (12/7/2025) terkait tuduhan penyebaran berita bohong, pencemaran nama baik, dan pemerasan.

Selain Roy Suryo, Paiman juga melaporkan Rismon Sianipar serta dua politikus PDI Perjuangan, yaitu Suryadi dan Hermanto. Ia menuntut agar pihak berwajib segera menangkap para tersangka tersebut karena merasa dizalimi akibat dugaan keterlibatan dalam pembuatan ijazah palsu Jokowi.

Menurut Paiman, tudingan tersebut tidak benar karena UGM telah menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli. Hal ini diperkuat oleh kesaksian teman-teman kuliah Jokowi dan hasil penyelidikan Bareskrim Polri. Meskipun begitu, ia mengaku masih ada yang bersikeras mengklaim ijazah tersebut palsu dan menuduh dibuat oleh profesor Paiman.

Paiman merasa bahwa perbuatan Roy Suryo telah merusak reputasinya dan mengganggu karirnya. Oleh karena itu, ia memilih untuk mengambil langkah hukum agar pihak-pihak yang melakukan fitnah mendapatkan konsekuensi sesuai hukum. Ia berharap aparat penegak hukum menindaklanjuti kasus ini dengan menggunakan pasal penyebaran berita bohong dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta pasal pemerasan.

Paiman juga mengungkapkan bahwa ia pernah melihat langsung ijazah asli milik Jokowi. Ia bahkan memberikan saran kepada Roy Suryo melalui WhatsApp agar menghentikan polemik tersebut. Menurutnya, ia hanya ingin berbuat baik dan tidak pernah mengintimidasi atau menekan siapa pun.

Mengenai tuduhan Pasar Pramuka sebagai tempat cetak ulang ijazah Jokowi, Paiman membenarkan bahwa dirinya pernah membuka jasa pengetikan di lokasi tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa usaha itu sudah lama ditutup sejak 2002. “Saya buka jasa pengetikan di Pasar Pramuka dari 1997–2002. Setelah itu saya tidak pernah menginjakkan kaki lagi di sana,” jelasnya.

Paiman juga membantah tuduhan terkait usaha di Matraman pada 2017. Ia menegaskan bahwa saat itu dirinya sudah menjabat sebagai Penjabat Rektor dan tidak memiliki waktu untuk membuka usaha sampingan.

Di akhir pernyataannya, Paiman menyerahkan sepenuhnya perkara ini kepada proses hukum dan keyakinannya kepada Tuhan. Dia menegaskan tidak pernah terlibat dalam pembuatan ijazah apa pun untuk Jokowi. “Saya katakan demi Allah, saya tidak pernah tahu-menahu apalagi mencetak ijazah Pak Jokowi. Ini adalah cobaan bagi saya. Biarlah publik, sejarah, dan Tuhan yang menilai kebenarannya,” pungkasnya.

Profil Singkat Paiman Raharjo

Paiman Raharjo lahir di Klaten, 17 Juni 1967. Ia lulusan STM Budhaya Matraman, Jakarta Timur, lalu melanjutkan studi S1 Ilmu Administrasi di Universitas Prof. Moestopo (Beragama) dan melanjutkan ke jenjang S2 di kampus yang sama hingga S3 di Universitas Padjadjaran.

Selain menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Paiman juga menjadi Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) periode 2022-2027.

Sebelum menjadi Rektor dan Wamen PDTT, Paiman pernah menjabat sebagai Komisioner PT Food Station Tjipinang Jaya pada 2013 dan Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada 2015.

Jauh sebelum itu, ia pernah nekat merantau ke Jakarta ketika lulus SMP. Di Ibu Kota, ia bekerja sebagai tukang sapu di Yayasan Gembala Baik. Sembari bekerja sebagai tukang sapu, ia juga bekerja sebagai tukang kebun hingga satpam. Setelah lulus STM, Paiman melanjutkan pendidikan S1 Ilmu Administrasi dan S2 Magister Administrasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta.

Ia juga mulai membuka usaha fotokopi dan tour and travel. Setelah lulus kuliah, Paiman dipercaya menjadi dosen di almamaternya itu. Ia melanjutkan kuliah S3 Ilmu Administrasi di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.

Kekayaan Paiman Raharjo

Paiman Raharjo terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 3 Agustus 2023 lalu, tepatnya di awal menjabat sebagai Wamendes PDTT. Berdasarkan laman e-LHKPN, Paiman Raharjo memiliki kekayaan Rp 53 miliar. Kekayaannya didominasi tanah dan bangunan.

Adapun rincian kekayaannya antara lain:
– Tanah dan Bangunan: Rp 49.990.000.000
– Alat Transportasi dan Mesin: Rp 1.680.000.000
– Harta Bergerak Lainnya: Rp 889.000.000
– Surat Berharga: Rp 0
– Kas dan Setara Kas: Rp 5.208.858.803
– Harta Lainnya: Rp 1.097.495.645

Total kekayaan Paiman Raharjo adalah Rp 58.865.354.448.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *