Pemilik TikTok Rilis Aplikasi CapCut Khusus AS

Posted on

Perencanaan Pembaruan Aplikasi oleh ByteDance untuk Pasar AS

ByteDance, perusahaan teknologi yang juga merupakan induk dari TikTok, dikabarkan sedang merancang versi khusus dari aplikasi edit video CapCut. Dalam rencana ini, aplikasi tersebut akan berbeda dari versi umum yang biasanya digunakan pengguna. Rencana ini disebut akan diterapkan di Amerika Serikat, meskipun detail lebih lanjut mengenai penerapan dan fitur baru belum sepenuhnya diketahui.

Jika informasi ini benar, maka pengguna TikTok di AS akan diminta untuk mengunduh versi terbaru dari aplikasi CapCut agar tetap bisa menggunakan layanan tersebut. Kabar ini awalnya muncul dari laporan media Business Insider, yang menyebutkan bahwa langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi ByteDance dalam mematuhi undang-undang AS yang mewajibkan perusahaan asing seperti TikTok untuk menjual bisnisnya atau meninggalkan pasar Amerika.

Undang-undang yang dikenal dengan nama “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act” ini menetapkan bahwa perusahaan asing seperti TikTok dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Dalam undang-undang tersebut, TikTok diberikan dua opsi: menjual aplikasinya kepada perusahaan AS atau non-China, atau secara resmi diblokir dari pasar AS.

CapCut, salah satu aplikasi milik ByteDance, sangat populer di kalangan kreator video di AS. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari satu miliar kali di Google Play Store dan menjadi salah satu aplikasi foto serta video teratas di App Store AS. Namun, hingga saat ini, ByteDance belum memberikan respons resmi terkait rencana pengembangan versi khusus dari CapCut.

Selain CapCut, ByteDance juga dilaporkan sedang membuat aplikasi TikTok baru khusus untuk pengguna AS. Menurut laporan The Information yang dirangkum The Verge, aplikasi ini memiliki nama internal M2 dan direncanakan diluncurkan pada 5 September 2025. Jika kabar ini benar, peluncuran aplikasi baru ini akan jatuh pada tenggat waktu pemblokiran TikTok di AS yang diperpanjang sebelumnya oleh Presiden Donald Trump.

Menurut jadwal yang disebutkan dalam laporan tersebut, aplikasi TikTok yang saat ini beroperasi akan hilang dari toko aplikasi seperti App Store dan Play Store setelah aplikasi baru resmi dirilis. Selanjutnya, aplikasi lama akan sepenuhnya berhenti beroperasi pada Maret 2026. Hingga saat ini, ByteDance maupun TikTok belum memberikan konfirmasi resmi terkait informasi ini.

Sebagai bagian dari proses kesepakatan, pihak pemerintah China harus memberikan persetujuan. Di sisi lain, pemerintahan Trump mengklaim telah mendekati kesepakatan dengan calon pembeli TikTok, yaitu sekelompok investor non-China. Salah satu kandidat terkuat adalah perusahaan software dan cloud computing, Oracle.

TikTok beroperasi melalui perseroan terbatas yang berbasis di Los Angeles, AS, dan Singapura. Meski begitu, TikTok tetap dimiliki oleh ByteDance, perusahaan teknologi asal Beijing, Tiongkok. Menurut rilis yang diterbitkan oleh TikTok pada Mei 2023, sekitar 60 persen saham ByteDance dimiliki oleh investor, termasuk perusahaan investasi besar AS seperti General Atlantic, Susquehanna Capital, dan Sequoia Capital. Dikabarkan, ByteDance akan tetap memiliki sebagian kecil saham TikTok jika nantinya resmi diakuisisi oleh perusahaan non-China.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *