Ketua RT Muda Berusia 19 Tahun di Jakarta Utara
Seorang pemuda berusia 19 tahun berhasil terpilih sebagai Ketua RT di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Sahdan, nama lengkapnya, memenangkan pemilihan secara langsung dengan selisih suara yang sangat besar dibandingkan lawannya. Ia mendapatkan 126 suara, sementara lawannya hanya meraih 17 suara. Perbandingan ini mencerminkan dukungan yang kuat dari warga setempat.
Sahdan menjelaskan bahwa sistem voting digunakan dalam pemilihan tersebut. Meski ada pesaing, selisih suaranya sangat jauh. “Perbandingannya sekitar 1 banding 10,” ujarnya. Kemenangan ini sempat mengejutkan beberapa warga, terutama karena usianya masih muda dan dianggap belum berpengalaman. Namun, keraguan itu perlahan sirna ketika warga melihat keseriusannya dalam mengurus masalah lingkungan di sekitar tempat tinggal.
Profil Sahdan, Ketua RT Termuda
Sahdan adalah mahasiswa semester empat jurusan Teknik Industri di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Meskipun tidak aktif dalam organisasi kampus, ia memilih fokus mengurus sekitar 150 kepala keluarga atau 750 jiwa di lingkungan tempat tinggalnya, kawasan Tanah Merah Atas. Mengemban tanggung jawab sebagai Ketua RT, Sahdan memilih tidak terlalu aktif di organisasi kampus dan lebih memfokuskan waktunya untuk melayani warga di lingkungan tempat tinggal.
Keaktifannya di masyarakat mendorong Sahdan memiliki cita-cita terjun ke dunia politik. Ia berharap bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dalam menjalankan kepemimpinannya, Sahdan menjadikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai panutan. Meski aktif memimpin lingkungan yang mayoritas warganya lebih tua, Sahdan tetap menunjukkan jati dirinya sebagai bagian dari generasi Z. Hal ini tampak dari unggahan di akun Instagram-nya, @sahdn.ar, di mana ia masih sering menghabiskan waktu nongkrong bersama teman-temannya dan menikmati masa muda, seperti bermain layang-layang di atap rumah.
Kontribusi Sahdan dalam Pembangunan Lingkungan
Sahdan mengatakan, keputusannya maju sebagai calon Ketua RT didorong oleh niat untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan lingkungan tempat tinggalnya. Usai terpilih, ia langsung mengatasi kerusakan jalan yang disebabkan oleh truk pengangkut urukan. Beberapa hari setelah itu, perbaikan jalan dilakukan melalui pengecoran, dengan biaya sebesar Rp 23 juta yang dihimpun secara swadaya oleh pengurus RT.
Kini, Sahdan memperoleh dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk para penasihat dan tokoh senior di lingkungannya. Ia menargetkan agar seluruh infrastruktur di wilayah RT-nya dapat tertata rapi dalam lima tahun mendatang. “Insya Allah, lima tahun ke depan kita cor semua jalan sampai ujung, dengan dana dari pengurus. Kalau memungkinkan, kita kumpulkan dana setiap bulan khusus untuk pengecoran,” ujarnya.
Sistem Iuran dan Penggunaan Dana
Sahdan juga menegaskan bahwa kegiatan RT tidak membebani warga. Iuran bulanan yang dikenakan hanya sebesar Rp 10.000 dan sepenuhnya digunakan untuk keperluan sosial, seperti membantu warga yang sakit atau meninggal dunia. “Iuran ini khusus untuk keamanan dan bantuan sosial. Warga sakit akan dibantu Rp 200.000, sedangkan untuk yang meninggal dunia akan diberikan Rp 500.000. Dana ini tidak digunakan untuk hal lain,” jelasnya.
Dengan dedikasi dan komitmennya membenahi infrastruktur lingkungan, peduli terhadap warga, serta visi masa depannya di dunia politik, Sahdan menjadi bukti bahwa generasi muda dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, ia mampu mengemban tanggung jawab dengan penuh dedikasi. Kiprahnya sebagai Ketua RT muda dengan usia 19 tahun dan masih berstatus mahasiswa menunjukkan potensi luar biasa dari generasi muda Indonesia.


