Daftar Mitra Distribusi SBR014 Lengkap

Posted on

Penawaran Obligasi Ritel SBR014 Dibuka untuk Investor

Pemerintah telah menunjuk 26 mitra distribusi (midis) untuk memasarkan obligasi ritel Savings Bond Ritel SBR014. Penawaran ini akan berlangsung dari tanggal 14 Juli hingga 7 Agustus 2025. Investor yang tertarik dapat menghubungi mitra distribusi yang telah ditetapkan, termasuk bank, perusahaan efek, dan perusahaan fintech.

Daftar Mitra Distribusi yang Terlibat

Berikut adalah daftar lengkap mitra distribusi yang terlibat dalam penawaran SBR014:

Bank Umum

  1. PT Bank Central Asia Tbk.
  2. PT Bank CIMB Niaga Tbk.
  3. PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
  4. PT Bank DBS Indonesia.
  5. PT Bank HSBC Indonesia.
  6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
  7. PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
  8. PT Bank Mega Tbk.
  9. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
  10. PT Bank OCBC NISP Tbk.
  11. PT Bank Panin Indonesia Tbk.
  12. PT Bank Permata Tbk.
  13. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
  14. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
  15. PT Bank UOB Indonesia.
  16. PT Bank Victoria International Tbk.
  17. Standard Chartered Bank, Indonesia.

Perusahaan Efek

  1. PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
  2. PT BRI Danareksa Sekuritas.
  3. PT Mandiri Sekuritas.
  4. PT Philip Sekuritas Indonesia.
  5. PT BNI Sekuritas.

Perusahaan Financial Technology Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD)

  1. PT Bareksa Portal Investasi.
  2. PT Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+).
  3. PT Star Mercato Capitale (Tanamduit).
  4. PT Bibit Tumbuh Bersama.

Spesifikasi Produk SBR014

SBR014 diterbitkan dalam dua seri yaitu SBR014T2 dengan tenor 2 tahun dan SBR014T4 dengan tenor 4 tahun. Keduanya memiliki tingkat kupon mengambang dengan plafon minimal atau floating with floor.

Untuk seri SBR014T2, tingkat kupon ditetapkan sebesar 6,25% untuk periode 3 bulan pertama (14 Agustus 2025 hingga 10 November 2025). Angka ini merujuk pada formula BI Rate (5,5%) ditambah spread sebesar 75 basis poin (bps).

Sementara itu, tingkat kupon SBR014T4 ditetapkan sebesar 6,35% untuk periode 3 bulan pertama. Kupon ini merujuk pada formula BI Rate (5,5%) ditambah spread tetap 85 bps. Kupon pertama akan dibayarkan pemerintah pada 10 September 2025.

Batasan Pemesanan dan Syarat Pencairan Awal

Pemerintah membatasi nilai maksimum pemesanan SBR014T2 sebesar Rp5 miliar dan SBR014T4 sebesar Rp10 miliar. Obligasi ritel ini diterbitkan tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan, dan tidak dapat dilikuidasi/dicairkan sampai jatuh tempo, kecuali pada periode early redemption.

Periode early redemption atau pencairan awal SBR014 ditetapkan pada 10 September 2026 untuk SBR014T2 dan 10 September 2027 untuk SBR014T4.

Perspektif Investor

Investment Analyst Capital Asset Management Martin Aditya menyatakan bahwa besaran kupon yang ditawarkan oleh SBR014 belum cukup menarik bagi investor ritel. Hal ini karena di tengah tren penurunan suku bunga, kupon SBR014 masih berkisar antara 6,25% hingga 6,35%.

Dibandingkan dengan seri SBR013 yang memiliki kupon sebesar 6,60% untuk SBR013T4 dan 6,45% untuk SBR013T2, posisi SBR014 dinilai kurang menarik. Di tengah pemangkasan suku bunga menjadi 5,50%, terdapat banyak instrumen investasi lainnya yang menawarkan kupon lebih menarik.

“Reksa dana pendapatan tetap, misalnya, bisa memberikan 7,5%–8% per tahun,” ujarnya. Selain itu, investor sedang menantikan pengumuman RDG Bank Indonesia pekan ini, yang kemungkinan besar akan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25%. Penurunan ini akan berdampak pada tingkat kupon SBR014 yang menggunakan format floating with floor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *