Noni Madueke ke Arsenal, Fans Marah: Chelsea Jual Murah, Arsenal Bayar Mahal!

Posted on

Kembali ke Jalur Transfer yang Tidak Menyenangkan

Jalur transfer antara Chelsea dan Arsenal kembali menjadi perhatian utama. Kali ini, Noni Madueke menjadi pusat perhatian setelah kabar kepindahannya ke Emirates Stadium dengan biaya fantastis sebesar 52 juta poundsterling memicu kontroversi di kalangan penggemar Arsenal.

Tagar #NoToMadueke langsung trending di media sosial pada Kamis (10/7), menunjukkan reaksi keras dari para pendukung The Gunners. Bahkan, sebuah petisi penolakan transfer pun diluncurkan keesokan harinya, semakin menambah tekanan pada manajemen klub. Situasi ini menunjukkan ketidakpuasan fans terhadap langkah yang dianggap tidak tepat oleh klub.

Yang membuat situasi makin panas adalah fakta bahwa transfer ini bukanlah yang pertama. Dalam tujuh musim terakhir, Arsenal telah mendatangkan enam pemain dari Chelsea, menjadikan Madueke sebagai potensi rekrutan ketujuh dari rival sekota sejak musim panas 2019. Total dana yang dikeluarkan Arsenal untuk membeli pemain Chelsea sejak itu mencapai angka yang sangat mengejutkan, yaitu 142 juta poundsterling.

Beberapa nama legendaris seperti David Luiz, Willian, Jorginho, Kai Havertz, Raheem Sterling, dan kini Madueke memperpanjang deretan panjang pemain yang berpindah dari Stamford Bridge ke Emirates. Di masa lalu, ada juga sosok-sosok penting seperti Ashley Cole, Olivier Giroud, hingga Cesc Fabregas. Meski Fabregas sempat berbelok ke Barcelona sebelum kembali ke London, namun kali ini ke pelukan Chelsea, bukan Arsenal.

Sejarah Luka yang Tak Pernah Sembuh

Kisah Ashley Cole menjadi titik awal luka yang tak kunjung sembuh bagi fans Arsenal. Pada 2006, ia dianggap sebagai bek kiri terbaik dunia, namun malah memilih berganti warna menjadi biru. Sebagai gantinya, Arsenal hanya mendapat William Gallas dan 5 juta poundsterling, sementara Cole menjadi bagian penting dari era keemasan Chelsea dan meraih trofi Liga Champions.

Arsenal sempat meminjam Yossi Benayoun pada 2011, namun kontribusinya dinilai biasa saja. Luka lama kembali dibuka ketika Fabregas pulang ke London bukan ke Arsenal, melainkan ke Chelsea dan langsung memenangkan liga di musim pertamanya.

Begitu pula dengan Petr Cech yang didatangkan Arsenal pada 2015. Meski berstatus legenda Chelsea, kiper asal Republik Ceko itu sudah melewati masa emasnya. Chelsea pun sudah menyiapkan Thibaut Courtois sebagai penerusnya, sedangkan Arsenal hanya mendapatkan masa lalu.

Rekrutan dari Chelsea yang Tidak Selalu Sukses

Beberapa rekrutan dari Chelsea terbukti jadi bumerang. Willian dianggap sebagai transfer gagal total. Ia hanya bertahan semusim dari kontrak tiga tahun yang dijanjikan. David Luiz sempat memberi warna, meski tak konsisten. Jorginho yang bergabung pada Januari 2023 menjadi pengecualian positif, dengan kepemimpinannya yang menenangkan di lini tengah.

Transfer Kai Havertz sempat menuai banyak keraguan. Dengan harga lebih dari 65 juta poundsterling, gelandang asal Jerman itu datang ke Emirates usai periode mengecewakan di Chelsea. Namun Mikel Arteta berhasil menemukan peran tepat baginya, dan sejauh ini hasilnya memuaskan meski tetap bukan pembelian murah.

Lain halnya dengan Raheem Sterling, yang dipinjam dari Chelsea musim lalu, tetapi hanya tampil tujuh kali di Premier League dan dianggap gagal total.

Tantangan Besar yang Harus Diatasi

Kini, Madueke akan menghadapi tantangan besar di Arsenal. Posisi favoritnya di sayap kanan sudah dikuasai Bukayo Saka. Artinya, Madueke harus beradaptasi bermain di sisi kiri yang sudah dihuni Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard.

Dengan catatan transfer yang cenderung timpang antara kedua klub, banyak yang bertanya-tanya, apakah Arsenal kembali membeli sisa dari Chelsea? Ataukah kali ini Madueke akan membalikkan pola dan membuktikan nilainya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *