Peningkatan Pengawasan dalam Pelaksanaan Ujian Mandiri UGM CBT 2025
Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali memperketat prosedur validasi identitas dan pengawasan selama pelaksanaan Ujian Mandiri UGM Computer Based Test (UM UGM CBT) 2025. Langkah ini dilakukan untuk mencegah adanya praktik kecurangan selama proses seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Peningkatan pengawasan ini menjadi bagian dari upaya UGM dalam menjaga kredibilitas dan integritas sistem penerimaan mahasiswa. Proses seleksi yang transparan menjadi salah satu prinsip utama dalam mencari calon mahasiswa berkualitas dari berbagai daerah di Indonesia.
Dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari 34 ribu orang, sistem seleksi harus berjalan dengan akurat, adil, dan bebas dari manipulasi. Untuk itu, UGM menjamin bahwa setiap peserta yang hadir benar-benar merupakan calon mahasiswa yang terdaftar.
Sistem Validasi Ganda dan Pelatihan Petugas
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro menjelaskan bahwa berbagai potensi kecurangan telah diantisipasi melalui sistem validasi ganda. Sistem ini diterapkan secara seragam di semua lokasi ujian, baik di Yogyakarta maupun Jakarta.
Petugas di lapangan juga telah mendapatkan pelatihan khusus untuk mengenali potensi kecurangan dan melakukan verifikasi berlapis. Setiap peserta wajib membawa kartu ujian asli, dokumen identitas seperti KTP atau paspor, serta ijazah atau surat keterangan lulus yang memuat foto dan identitas.
Selain pemeriksaan identitas berlapis, UGM juga menyediakan metal detector dan melakukan pengecekan fisik untuk memastikan tidak ada perangkat yang mencurigakan dibawa peserta ke dalam ruang ujian. Pengawasan ruang ujian dilakukan secara ketat oleh tim pengawas yang telah dibekali panduan standar operasional.
Pengawasan Terpusat dan Digitalisasi Sistem
Direktur Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Gandes Retno Rahayu menambahkan bahwa semua proses verifikasi peserta dan koordinasi teknis dilakukan secara terpusat dan tersistem. UGM juga membangun sistem koordinasi digital agar seluruh panitia di lapangan dapat merespons situasi secara cepat dan seragam.
Hal ini menunjukkan bahwa profesionalisme menjadi standar utama dalam pelaksanaan seleksi di UGM. Informasi teknis telah disampaikan kepada seluruh petugas ujian, dan tidak ada ruang untuk bypass atau kelonggaran prosedur. Jika ada peserta yang tidak memenuhi syarat administrasi, maka secara otomatis akan ditolak mengikuti ujian.
Selama pelaksanaan, ditemukan satu kasus peserta yang mencoba masuk tanpa kelengkapan dokumen sesuai prosedur, dan telah ditindak sesuai ketentuan. Penolakan terhadap peserta tidak memenuhi syarat merupakan bagian dari komitmen menjaga integritas sistem seleksi.
Pelaksanaan Ujian dan Materi Tes
Pelaksanaan UM UGM CBT 2025 melibatkan 34.627 peserta yang terbagi di dua lokasi, yakni Yogyakarta dan Jakarta. Ujian dilaksanakan dalam beberapa sesi antara 1–5 Juli di Yogyakarta, dan 7–12 Juli di Jakarta. Setiap sesi mengikutsertakan ratusan petugas yang bertugas dalam pengawasan, validasi, hingga tanggap darurat.
Keseluruhan sistem dirancang agar berjalan efisien namun tetap ketat, mengutamakan prinsip keadilan dan akuntabilitas. Materi tes tahun ini terdiri dari Tes Kemampuan Dasar Umum (TKDU), Tes Potensi, dan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang terdiri dari 2 mata uji sesuai pilihan program studi calon mahasiswa.
Pengumuman UM UGM CBT akan disampaikan pada 19 Juli 2025 mendatang. Seluruh upaya ini menjadi bagian dari prinsip dasar UGM dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang adil dan berintegritas.


