DEDK DIY –
Pagi itu, lereng Gunung Merapi diselimuti kabut tipis yang bergulir pelan, seolah ingin menyambut ratusan pelari yang bersiap di garis start Teras Merapi. Angin sejuk menyusup ke celah pepohonan dan udara dingin, menciptakan orkestra alam yang tak tertulis namun terasa—bahwa hari itu bukan sekadar tentang olahraga. Ada yang lebih besar yakni semangat hidup sehat, kepedulian terhadap bumi, dan kisah luar biasa dari seorang pria berusia hampir 80 tahun yang mencuri perhatian semua orang. Dialah Jan Willem, kakek asal Belanda yang kini menetap di Yogyakarta.
Usianya tak lagi muda—Desember tahun ini, ia genap 80 tahun. Tapi semangatnya? Tak kalah membara dibanding para pelari muda yang turut serta dalam Avoskin Trail Run 2025. Dengan langkah yang mantap dan napas tersengal, Jan menapaki rute sepanjang 7,2 kilometer. Pendampingnya berkali-kali menyarankan untuk berhenti, bahkan Jan diminta untuk di antar dengan ambulans. Tapi Jan, dengan suara tegas dan mata penuh keyakinan, hanya berkata, “Never! Jalan terus hingga finish.”
Finish yang Mengharukan
Saat Jan Willem melintasi garis finish, para peserta dan panitia berdiri. Mereka bertepuk tangan, bersorak, dan beberapa bahkan terharu dan kagum. Bukan karena Jan menjadi yang tercepat. Tapi karena ia menjadi simbol dari keteguhan dan cinta yang tak lekang oleh waktu—pada hidup, pada bumi, dan pada tekad untuk terus melangkah meski usia tak lagi muda.
Kisah Jan adalah kisah kita semua. Bahwa perubahan tak harus besar untuk berdampak. Bahwa bumi bisa kita jaga, langkah demi langkah, pohon demi pohon, aksi demi aksi. Dan bahwa, seperti Jan, kita tak perlu menjadi muda atau sempurna untuk menjadi inspirasi.
Seperti diketahui, lebih dari 500 pelari hadir di Avoskin Trail Run 2025, yang digelar Minggu pagi (29/6/2025). Mereka datang dari berbagai penjuru, dari Yogyakarta hingga Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah. Ada yang muda, ada pula yang berusia lanjut. Namun satu benang merah yang menyatukan yakni semangat untuk menyatu dengan alam dan berkontribusi menjaga kelestariannya.
Tak sekadar ajang olahraga, Avoskin Trail Run adalah selebrasi gaya hidup berkelanjutan. Rute yang melintasi jalan tanah, tanjakan alami, hingga jalur hutan ringan menjadi medan ujian sekaligus meditasi alam. Udaranya segar, hijaunya hutan menggoda indera, dan tiap langkah terasa bermakna.
Di balik gemuruh napas dan detak jantung para pelari, terdapat misi besar yaitu menyampaikan pesan bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari langkah kecil. Melalui program 1 Ticket = 1 Tree, setiap peserta ikut berkontribusi dalam penanaman mangrove di pesisir Tambakrejo, Semarang—daerah yang selama ini rentan terhadap abrasi.
Ekowisata dan Aksi Nyata di Setiap Sudut
Bukan hanya garis start dan finish yang jadi titik penting. Di berbagai titik acara, pengunjung dan peserta disambut oleh Community Corner, ruang interaktif yang membahas isu lingkungan dan peran individu dalam mitigasi krisis iklim. Ada pula Love Earth Corner, di mana edukasi flora dan fauna lokal dikemas menarik.
Bagi pecinta produk lokal dan gaya hidup ramah lingkungan, Avo Market menjadi surga kecil. Di sana, UMKM dan kreator lokal menjajakan produk-produk yang tak hanya menarik secara visual, tetapi juga penuh nilai keberlanjutan. Clean Your Body Zone dan Feel Avoskin pun menjadi magnet bagi peserta yang ingin menjajal produk perawatan tubuh berbasis alam.
Semua ini tak sekadar pelengkap. Justru inilah kekuatan Avoskin Trail Run—menyatukan unsur komunitas, edukasi, gaya hidup sehat, dan aksi lingkungan dalam satu momentum yang menggugah.
Dari Lari ke Legacy
Anugerah Pakerti, CEO Avoskin, tak hanya berbicara dari balik panggung. Ia sendiri ikut turun ke lintasan, merasakan medan yang sama dengan peserta. “Kami ingin membuktikan bahwa kegiatan outdoor seperti trail run bisa menjadi sarana edukasi lingkungan yang efektif,” ujarnya.
“Komitmen kami terhadap keberlanjutan bukan sekadar jargon, tetapi diwujudkan lewat aksi konkret.”
Aan, panggilan Anugerah Pakerti, menyatakan rasa puas atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia menyebut bahwa kegiatan seperti memiliki potensi positif berbagai aspek yang bisa menjadi perhatian pemerintah DIY dan Sleman.
Dukungan kuat datang pula dari Roostian Gamananda, Race Director dari My Race Sport Organizer. Menurutnya, Avoskin Trail Run adalah bentuk baru dari olahraga yang membawa nilai lebih. “Bukan hanya kompetisi lari, ini adalah platform untuk mengedukasi dan menginspirasi,” katanya.
Erny Kurniawati, Brand Director Avoskin, menegaskan misi ganda acara ini: membangun kesadaran sekaligus komunitas. “Melalui trail run ini, kita tidak hanya bergerak, tapi juga berkomitmen untuk hidup lebih peduli,” ungkapnya.
Setiap aspek dalam penyelenggaraan dirancang untuk meminimalisir dampak lingkungan—dari medali daur ulang hasil kolaborasi dengan Pastelab, jersey berbahan 100% cotton dari Fieldway, hingga goodie bag blacu yang bisa digunakan berulang kali. Bahkan tersedia dropbox khusus bagi peserta yang ingin mengembalikan kemasan kosong produk mereka, sebagai bagian dari gerakan ekonomi sirkular. ***


